skip to main content

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Di Kabupaten Biak Numfor, Papua

Afrizal Malik  -  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Indonesia
Muhammad Prama Yufdy  -  Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Indonesia
*Widia Siska  -  Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Indonesia
Ratih Kusumasari Ndaru  -  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Produktifitas jagung di Papua masih tergolong sangat rendah yakni kurang dari 1,8 ton/ha. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penambahan areal tanam maupun introduksi teknologi yang tepat. Namun, inovasi teknologi tidak bisa memberikan hasil terbaik jika penanaman dilakukan di lahan yang kurang sesuai, sehingga kesesuaian lahan merupakan kunci penting dalam meningkatkan produktifitas. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Penelitian dilakukan tahun 2015 menggunakan pendekatan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan meliputi Citra satelit Landsat 7, Peta RBI digital skala 1:50.000 BIG, Peta Geologi, dan Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini terdari dari 3 tahap, tahap pertama adalah analisis parameter kesesuaian lahan, meliputi iklim, topografi dan tanah. Tahap kedua yaitu pengamatan lapang, pengambilan sampel dan analisis tanah. Analisis tanah meliputi sifat fisik-kimia tanah lengkap. Tahap ketiga yakni penilaian kesesuaian lahan menggunakan kerangka FAO (1976), pengolahannya menggunakan program Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL) Versi 1. Hasil analisis menunjukkan lahan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, potensial untuk pengembangan tanaman jagung, dengan lahan potensial seluas 27.951 atau  12,76% dari total luas lahan Kabupaten Biak Numfor. Lahan sesuai meliputi lahan sangat sesuai (S1) seluas 6.777 ha (3,09%), lahan cukup sesuai (S2)  seluas 1.733 ha (0,79%) dan lahan sesuai marginal (S3) seluas 19.441 ha (8,87%). Budidaya tanaman jagung di lahan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Fulltext View|Download
Keywords: Biak Numfor, Kesesuaian Lahan, Jagung

Article Metrics:

  1. Adornado, Henry A, & Yoshida M. (2008). Crop Suitability and Soil Fertility Mapping using Geographic Information System (GIS). Agricultural Information Research, 17 (2), 60–68. https://doi.org/10.3173/air.17.60
  2. Anasiru R. H, & Singh G. (1999). Aplikasi Geographic Information System (GIS) untuk evaluasi kesesuaian lahan tanaman pangan dan potensi mekanisasi pertanian. Seminar Nasional Hasil Pengkajian Dan Penelitian Teknologi Pertanian Menghadapi Era Otonomi Daerah, Palu (Indonesia), 3-4 Nov 1999, 159–172
  3. Aprisal. (2016). Survey lahan untuk konservasi tanah dan air berbasiskan tanaman kakao di Nagari Sundatar Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Jurnal Pedon Tropika, 2 (1), 11–20
  4. BPS [Badan Pusat Statistik] Kabupaten Biak Numfor. (2019). Biak Numfor Dalam Angka Tahun 2019. Biak (ID). Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor. Badan Pusat Statistik
  5. Dariah A, Nurida N.L, & Jubaedah. (2012). Pemanfaatan Pembenah Tanah untuk Pemulihan Tanah Terdegradasi yang Didominasi Fraksi Pasir dan Liat. Seminar Nasional Teknologi Pemupukan Dan Pemulihan Lahan Terdegradasi, Badan Penelian Dan Pengembangan Pertanian, Jakarta, 669–676
  6. FAO [Food and Agriculture Organization]. (1976). A framework for land evaluation. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Soils Bulletin 32. Rome. Italy
  7. FAO [Food and Agriculture Organization]. (1978). Report on the agro-ecological zones project. Vol. 1. Methodology and Results for Africa. World Soil Resources Report 48. Rome. Italy
  8. FAO [Food and Agriculture Organization]. (1990). Guidelines for Soil Profile Description, 3rd ed. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy
  9. Feizizadeh B, Blaschke T. (2013). Land suitability analysis for Tabriz County, Iran: a multi-criteria evaluation approach using GIS. Journal of Environmental Planning and Management, 56(1), 1–23
  10. Halder J. C. (2013). Land Suitability Assessment for Crop Cultivation by Using Remote Sensing and GIS. Journal of Geography and Geology, 5(3). https://doi.org/10.5539/jgg.v5n3p65
  11. Malczewski J. (2006). GIS‐based multicriteria decision analysis: a survey of the literature. International Journal of Geographical Information Science, 20, 703–726. https://doi.org/10.1080/13658810600661508
  12. Malik A. (2016). Prospek Pengembangan Produksi Jagung Di Lahan Kering Di Provinsi Papua. Agros, 18 (1), 1–10
  13. Mendas A, Delali A. (2012). Integration of MultiCriteria Decision Analysis in GIS to develop land suitability for agriculture: Application to durum wheat cultivation in the region of Mleta in Algeria. Computers and Electronics in Agriculture, 83, 117–126. https://doi.org/10.1016/j.compag.2012.02.003
  14. Moelyohadi Y, Harun M.U, Munandar, Hayati R, & Gofar N. (2012). Pemanfaatan Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung (Zea mays . L) Efisien Hara di Lahan Kering Marginal. Jurnal Lahan Suboptimal, 1 (1), 31–39
  15. Naidu L.G.K, Ramamurthy V, Challa O, Hegde R, & Krishnan P. (2006). Manual on soil-site suitability criteria for major crops. NBSS publication. 129, Nagpur
  16. Pedersen B, Bach Knudsen K.E, & Eggum B.O. (1989). Nutritive value of cereal products with emphasis on the effect of milling. World review of nutrition and dietetics
  17. Pilevar A.R, Matinfar H.R, Sohrabi A, & Sarmadian F. (2020). Integrated fuzzy, AHP and GIS techniques for land suitability assessment in semi-arid regions for wheat and maize farming. Ecological Indicators, 110. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2019.105887
  18. Pratiwi, Narendra B.H. (2012). Pengaruh penerapan teknik konservasi tanah terhadap pertumbuhan pertanaman Mahoni (Swietenia macrophylla King) di hutan penelitian Carita, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 9(2), 139–150
  19. Ramamurthy V, Mamatha D, Niranjan K.V, Vasundhara R, Ranjitha K, Chandrakala M, & Singh S.K. (2019). Suitability evaluation for pigeon pea in southern transition zone of Karnataka Plateau, India. Legume Research an International Journal, 1–7. https://doi.org/10.18805/lr-4047
  20. Ramamurthy V, Reddy G.P.O, & Kumar N. (2020). Assessment of land suitability for maize (Zea mays L) in semi-arid ecosystem of southern India using integrated AHP and GIS approach. Computers and Electronics in Agriculture, 179, 1–11. https://doi.org/10.1016/j.compag.2020.105806
  21. Ritung S, Nugroho K, Mulyani A, & Suryani E. (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor. In Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. https://doi.org/10.1039/c6qm00199h
  22. Soil Survey Staff. (1972). Procedures for collecting soil samples and methods of analysis for soil survey. Soil Survey Investigations, Report No. 1, U.S. Gov. Print. Office, Washington, D.C
  23. Soil Survey Staff. (1993). Soil Survey Manual. Agric. Handbook No. 18. SCS-USDA. Washington DC
  24. Soil Survey Staff. (2010). Keys to Soil Taxonomy. A Basic System of soil classification for Making and Interpreting Soil Surveys, 2th edition 1999. Nasional Resources Conservation Service, USDA
  25. Sulaeman, Suparto, & Eviati. (2005). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Bogor. 136 Halaman
  26. Supriyadi S, Imam A, & Amzeri A. (2009). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan di Desa Bilaporah, Bangkalan. Jurnal Agrovigor, 2(2), 110–117
  27. Surampalli R.Y, Zhang T.C, Goyal M.K, Brar S.K, & Tyagi R.D. (2020). Sustainability: Fundamentals and Applications, First Edition. Edited
  28. Syaf H, Tufaila M, & Hakim Y. (2019). Perencanaan Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Industri di Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Jurnal Physical and Sosial Geography Research Journal, 1(1), 23–34
  29. Tampubolon K, Sihombing N. (2017). Pengaruh curah hujan dan hari hujan terhadap produksi pertanian serta hubungannya dengan PDRB atas harga berlaku di Kota Medan. Jurnal Pembangunan Perkotaan, 5 (1), 35–41
  30. Thornthwaite C.W, Mather J.R. (1957). Instruction and Tables for Computing Potential Evapotranspiration and for Computing Potential Evapotranspiration and Water Balance. Drexel Institute of Technologi Laboratory of Climatology. Vol X No. 3. New Jersey: Centerton
  31. Tufaila M, Alam S. (2014). Karakteristik tanah dan evaluasi lahan untuk pengembangan tanaman padi sawah di Kecamatan Okeo Kabupaten Konawe Utara. Jurnal Agriplus, 24(2), 184–194
  32. WFP [World Food Programme]. (2015). Peta ketahanan dan kerentanan pangan PAPUA. United Nations - World Food Programme, Indonesia
  33. Widiatmaka, Mulia S, & Hendrisman M. (2012). Evaluasi lahan pemukiman transmigrasi pola lahan kering menggunakan Automated Land Evaluation System (ALES) Studi Kasus Rantau Pandan Sp-2 , Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Geomatika, 18 (2), 144–157

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.