skip to main content

Pengaruh Pembangunan Jalan Tol terhadap Perubahan Tata Guna Lahan dan Luas Lahan Sawah di Kabupaten Brebes

*Widiani Suryaningsih  -  Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana pertanian, Kementerian Pertanian, Indonesia
Hermanto Siregar  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Sri Mulatsih  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kabupaten Brebes merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak pembangunan Tol Trans Jawa. Pembangunan infrastruktur jalan (jalan tol) mendorong terjadinya perubahan tata guna lahan dari satu peruntukan ke peruntukan lainnya. Diantara perubahan tersebut adalah adanya penyempitan lahan sawah karena terkonversi menjadi peruntukan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tata guna lahan dan luas lahan sawah di kabupaten Brebes sebagai pengaruh pembangunan jalan tol pada tiga titik tahun yaitu tahun 2011, 2016, dan 2019. Penelitian ini menggunakan Analisis Spasial (Overlay) ArcGIS 10.4, menggunakan data peta land use 2011 dari BPN, peta land use 2016 dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes, dan peta land use 2019 hasil digitasi menggunakan Google Earth dan Sentinel. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan tata guna lahan termasuk didalamnya terjadi konversi lahan sawah ke peruntukkan lainnya. Perubahan tata guna lahan pada rentang tahun 2011-2019 didominasi dengan pengurangan luas lahan sawah dan hutan. Luas lahan sawah di kabupaten Brebes pada tahun 2011 adalah 79.245,41 ha, sedangkan pada tahun 2016 menjadi 68.312,28 ha, atau mengalami konversi seluas 10.933,12 ha (13,80%) dan pada tahun 2019 menjadi  63.496,65 ha atau mengalami konversi seluas 4.815,64 ha (7,05%). Di sisi lain terjadi pula penambahan luas kawasan permukiman dan tegalan/ladang. Luas permukiman pada tahun 2011 yaitu 12.321,58 ha, pada 2016 menjadi 21.487,62 ha atau bertambah seluas 9.166,04 ha (74,39%), dan pada tahun 2019 menjadi 24.062,54 ha atau bertambah seluas 2.574,92 ha(28,09%). Luas tegalan pada 2011 yaitu 1.556,28 ha, pada 2016 menjadi 6.923,,42 ha atau bertambah seluas 5.367,14 ha (344,87%) dan pada tahun 2019 menjadi 10.977,37 ha atau bertambah seluas 4.053,95 ha (75,53%).
Fulltext View|Download
Keywords: Tata guna lahan, Overlay, Konversi Lahan

Article Metrics:

  1. Adisasmita, S. A. (2011). Transportasi dan Pengembangan Wilayah (Pertama). Graha Ilmu
  2. Bassar, M. I., & Agustina, I. H. (2019). Prosiding PerencanaanWilayah dan Kota. Identifikasi Pembangunan Jalan Tol SOROJA Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Di Pintu Tol Soreang
  3. BPS Kabupaten Brebes. (2017a). Jumlah Rumah Penduduk Menurut Desa dan Jenis Rumah di Kecamatan Bantarkawung. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes- Kecamatan Bantarkawung dalam angka
  4. BPS Kabupaten Brebes. (2017b). Luas Panen dan Luas Tanam Jagung di Kecamatan Bantarkawung 2011-2016. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes-Kecamatan Bantarkawung dalam angka
  5. BPS Kabupaten Brebes. (2019a). Luas Lahan Sawah Irigasi dan Non-Irigasi Kabupaten Brebes 2012-2018. In Kabupaten Brebes Dalam Angka 2019
  6. BPS Kabupaten Brebes. (2019b). PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kab. Brebes 2014-2017. In Kabupaten Brebes DalamAngka 2019
  7. Chiavari, J., & Rezende, L. (2016). Improving Brazil’s Agricultural Productivity By Targeting Infrastructure. https://www.inputbrasil.org/wp-content/uploads/2016/03/PAPER_Infrastructure_CPI_Final.pdf
  8. Irawan, B. (2005). Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(land use), 1–18. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21082/fae.v23n1.2005.1-18
  9. Kuang, W., Liu, J., Dong, J., Chi, W., & Zhang, C. (2016). The Rapid and Massive Urban and Industrial Land Expansions in China between 1990 and 2010: A CLUD-Based Analysis of Their Trajectories, Patterns, and Drivers. Landscape and Urban Planning, 145, 21-33. https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2015.10.001
  10. Mankiw, N. G. (2003). Teori Makroekonomi edisi kelima. Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 300-3007
  11. Masykuroh, D. K., & Rudiarto, I. (2016). Kajian Perubahan Penggunaan Lahan dan Harga Lahan di Wilayah Sekitar Pintu Tol Ungaran. Tataloka, 18(1), 53-66. https://doi.org/10.14710/tataloka.18.1.58-70
  12. Mulyani, A., Kuncoro, D., Nursyamsi, D., & Agus, F. (2016). Analisis Konversi Lahan Sawah: Penggunaan Data Spasial Resolusi Tinggi Memperlihatkan Laju Konversi yang Mengkhawatirkan. Jurnal Tanah dan Iklim, 40(2), 121-133
  13. Munteanu, C., Kuemmerle, T., Boltiziar, M., Butsic, V., Gimmi, U., Halada, L., ... & Radeloff, V. C. (2014). Forest and Agricultural Land Change in the Carpathian Region—A Meta-Analysis of long-Term Patterns and Drivers of Change. Land Use Policy, 38, 685-697. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2014.01.012
  14. Rustiadi, E., S, S., & Panudju, D. (2009). Perencanaan dan Pembangunan Pengembangan Wilayah (A. E. Pravitasari (ed.); pertama). Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  15. Saliem, H. P., & Ariani, M. (2002). Ketahanan Pangan, Konsep, Pengukuran dan Strategi. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 20, No. 1, pp. 12-24)
  16. Siwu, H. F. D. (2017). Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonimi Daerah. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah, 19 (Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan). https://doi.org/https://doi.org/10.35794/jpekd.16464.19.3.2017
  17. Widayati, W. (2013). Analisa Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan di Jawa Tengah (Tahun 1995-2005). Jurnal Ilmu Sosial, 12(2) (Development Policy), 17–29. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jis.12.2.2013.17-29

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.