Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT6906, author = {Yunia Widyaningsih and Slamet Prayitno and Desrina Desrina}, title = {Pengaruh Perendaman Kombinasi Ekstrak Daun Kelor dan Jahe Merah pada Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {6}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila masih menjadi permasalahan dalam budidaya ikan lele dumbo karena dapat menyebabkan kematian massal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah terhadap gejala klinis dan kelulushidupan ikan lele yang diinfeksi A. hydrophila . Ikan lele yang digunakan sebanyak 180 ekor berukuran 7-9 cm. Dosis dasar yang digunakan yaitu 300 ppm ekstrak daun kelor dan 600 ppm ekstrak jahe merah. Rasio dosis perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A (0:0), perlakuan B (4:0), perlakuan C (3:1), perlakuan D (2:2), perlakuan E (1:3), dan perlakuan F (0:4). Perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah dilakukan pada hari ke-3 setelah ikan diinfeksi bakteri A. hydrophila dengan kepadatan 10 6 CFU/ml sebanyak 0,1 ml/ekor secara intramuskular. Perendaman dilakukan selama 10 menit. Pengamatan dilakukan selama 14 hari yang meliputi gejala klinis, kelulushidupan, dan kualitas air. Nilai kelulushidupan tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu 50,00% (perlakuan E), 30,00% (perlakuan D), 26,67% (perlakuan B), 23,33% (perlakuan F), 13,33% (perlakuan C), dan 10,00% (perlakuan A). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi ekstrak daun kelor 125 ppm dan jahe merah 450 ppm mampu menekan mortalitas akibat bakteri A. hydrophila . Perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap gejala klinis dan kelulushidupan ikan lele dumbo ( C. gariepinus ) dari infeksi bakteri A. hydrophila . Kata Kunci : Aeromonas hydrophila , Ikan Lele Dumbo, Daun Kelor, Jahe Merah, Kelulushidupan }, issn = {2621-0525}, pages = {36--43} doi = {10.14710/sat.v6i1.6906}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/6906} }
Refworks Citation Data :
Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila masih menjadi permasalahan dalam budidaya ikan lele dumbo karena dapat menyebabkan kematian massal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah terhadap gejala klinis dan kelulushidupan ikan lele yang diinfeksi A. hydrophila. Ikan lele yang digunakan sebanyak 180 ekor berukuran 7-9 cm. Dosis dasar yang digunakan yaitu 300 ppm ekstrak daun kelor dan 600 ppm ekstrak jahe merah. Rasio dosis perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A (0:0), perlakuan B (4:0), perlakuan C (3:1), perlakuan D (2:2), perlakuan E (1:3), dan perlakuan F (0:4). Perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah dilakukan pada hari ke-3 setelah ikan diinfeksi bakteri A. hydrophila dengan kepadatan 106 CFU/ml sebanyak 0,1 ml/ekor secara intramuskular. Perendaman dilakukan selama 10 menit. Pengamatan dilakukan selama 14 hari yang meliputi gejala klinis, kelulushidupan, dan kualitas air. Nilai kelulushidupan tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu 50,00% (perlakuan E), 30,00% (perlakuan D), 26,67% (perlakuan B), 23,33% (perlakuan F), 13,33% (perlakuan C), dan 10,00% (perlakuan A). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi ekstrak daun kelor 125 ppm dan jahe merah 450 ppm mampu menekan mortalitas akibat bakteri A. hydrophila. Perendaman kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap gejala klinis dan kelulushidupan ikan lele dumbo (C. gariepinus) dari infeksi bakteri A. hydrophila.
Kata Kunci: Aeromonas hydrophila, Ikan Lele Dumbo, Daun Kelor, Jahe Merah, Kelulushidupan
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats