Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT4643, author = {Ziadah Alfath and Fajar Basuki and Ristiawan Nugroho}, title = {PENGARUH TINGKAT KEPADATAN TELUR YANG BERBEDA TERHADAP EMBRIOGENESIS, LAMA WAKTU PENETASAN DAN DERAJAT PENETASAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus)}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {4}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Proses penetasan telur merupakan salah satu fase yang menentukan keberhasilan budidaya ikan. Daya tetas telur yang tinggi dengan kualitas telur yang baik akan menjadikan produksi larva tawes dengan kualitas yang baik. Permasalahan dari produksi dalam budidaya ikan tawes hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 10.000 dengan daya tetas yang rendah yaitu sebesar 22%. Sebagai upaya peningkatan derajat penetasan telur ikan tawes yaitu dengan perlakuan tingkat kepadatan yang berbeda pada setiap wadah penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepadatan yang berbeda terhadap perkembangan telur dan derajat penetasan telur ikan tawes ( B.gonionotus ), untuk mengetahui kepadatan yang optimal bagi penetasan telur ikan tawes. Penelitian dilaksanakan Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Magelang, Jawa Tengah pada Bulan Maret-April 2018. Bahan uji yang digunakan adalah telur ikan tawes ( B.gonionotus ) hasil pemijahan di Balai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yakni, kepadatan dalam 10 liter air A (10 butir/liter air), B (20 butir/liter air), C (30 butir/liter air), D (40 butir/liter air). Variabel yang diukur meliputi: Pengamatan perkembangan telur secara deskriptif, waktu penetasan (menit), derajat penetasan (HR) dan kualitas air. Data derajat penetasan dianalisis dengan analisis ragam, apabila berpengaruh maka dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui beda antar perlakuan untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepadatan yang berbeda berpengaruh nyata (F hitung > F tabel) terhadap parameter uji. Hasil perkembangan embrio tercepat diperoleh perlakuan C dan D secara bersamaan, derajat penetasan tertinggi diperoleh perlakuan B yaitu sebesar 89,83±3,55. }, issn = {2621-0525}, pages = {129--138} doi = {10.14710/sat.v4i2.4643}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/4643} }
Refworks Citation Data :
Proses penetasan telur merupakan salah satu fase yang menentukan keberhasilan budidaya ikan. Daya tetas telur yang tinggi dengan kualitas telur yang baik akan menjadikan produksi larva tawes dengan kualitas yang baik. Permasalahan dari produksi dalam budidaya ikan tawes hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 10.000 dengan daya tetas yang rendah yaitu sebesar 22%. Sebagai upaya peningkatan derajat penetasan telur ikan tawes yaitu dengan perlakuan tingkat kepadatan yang berbeda pada setiap wadah penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepadatan yang berbeda terhadap perkembangan telur dan derajat penetasan telur ikan tawes (B.gonionotus), untuk mengetahui kepadatan yang optimal bagi penetasan telur ikan tawes. Penelitian dilaksanakan Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Magelang, Jawa Tengah pada Bulan Maret-April 2018. Bahan uji yang digunakan adalah telur ikan tawes (B.gonionotus) hasil pemijahan di Balai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yakni, kepadatan dalam 10 liter air A (10 butir/liter air), B (20 butir/liter air), C (30 butir/liter air), D (40 butir/liter air). Variabel yang diukur meliputi: Pengamatan perkembangan telur secara deskriptif, waktu penetasan (menit), derajat penetasan (HR) dan kualitas air. Data derajat penetasan dianalisis dengan analisis ragam, apabila berpengaruh maka dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui beda antar perlakuan untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepadatan yang berbeda berpengaruh nyata (F hitung > F tabel) terhadap parameter uji. Hasil perkembangan embrio tercepat diperoleh perlakuan C dan D secara bersamaan, derajat penetasan tertinggi diperoleh perlakuan B yaitu sebesar 89,83±3,55.
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats