1Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Indonesia
2Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Indonesia
3Teknik Budidaya Perikanan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Indonesia
4 Teknik Budidaya Perikanan Akademu Ahli Usaha Perikanan Kampus Pariaman, Indonesia
5 Teknik Budidaya Perikanan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Indonesia
6 Teknik Budidaya Perikanan Akademi Ahli Usaha Perikanan Kampus Pariaman, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT28552, author = {Shara Jayanti and Muhammad Fauzi and Kartika Primasari and Hamdani Hamdani and Zayafika Maretha and Amiqatul Fikriyah and Syofriani Syofriani}, title = {Efektivitas dari Vaksin Inaktif Edwardsiella tarda Menggunakan Adjuvan Polimerik Alami dari Nanopartikel Ekstrak Biji Salvia hispanica L.Terhadap Kesehatan Ikan Pangasianodon hypophthalmus}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {9}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin E. tarda inaktif dengan adjuvan nanopartikel ekstrak Salvia hispanica L terhadap kesehatan ikan patin . Pembuatan nanopartikel kitosan - ekstrak herbal dilakukan dengan menimbang 1gram ekstrak herbal biji Salvia hispanica L. dalam tabung reaksi. Adjuvan dibuat dari ekstrak herbal, kemudian dilarutkan dalam 35 mL etanol absolut dan dicampur dengan 15 ml air suling dalam gelas kimia 2000 mL, kemudian ditambahkan 100 mL larutan yang terdiri dari 0,1 gram kitosan dalam 100 ml larutan asam asetat glasial 1% ditambahkan secara bertahap ke dalam campuran, kemudian larutan yang terdiri dari 0,035 gram NaTPP dalam 350 ml air suling ditambahkan, sambil diaduk dengan kecepatan stabil selama 2 jam menggunakan pengaduk magnetik. Analisis ukuran partikel adalah 135,21 nm. Nilai (IC50) adjuvant nanopartikel adalah 11,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel eritrosit paling sedikit berasal dari ikan yang diberi perlakuan E (vaksinasi dan adjuvan dengan dosis 2 IC50) dengan nilai 2,05 x 10 6 sel / mm 3 masih dalam ambang batas normal dan jumlah leukosit paling banyak juga terdapat pada ikan E dengan nilai 6,96 x 10 4 sel/mm 3 ,hal ini ditutupi oleh persentase hematokrit terendah juga pada ikan yang diberi perlakuan E yaitu sebesar 15%. Penurunan kadar hematokrit ini menjadi indikator bahwa vaksin yang diberikan pada ikan mempunyai hubungan korelasi positif yang ditandai dengan peningkatan sel fagosit berupa monosit (5%) dan limfosit (85%) yang berarti antibodi pada ikan yang diberi perlakuan E paling optimal menghasilkan antibodi dari plasma sel limfosit B dan ikan perlakuan E memiliki nilai ABW (97.5 grams), ADG (0.43 grams/hr) and SR (97.5%). }, issn = {2621-0525}, pages = {143--154} doi = {10.14710/sat.v9i2.28552}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/28552} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin E. tarda inaktif dengan adjuvan nanopartikel ekstrak Salvia hispanica L terhadap kesehatan ikan patin. Pembuatan nanopartikel kitosan - ekstrak herbal dilakukan dengan menimbang 1gram ekstrak herbal biji Salvia hispanica L. dalam tabung reaksi. Adjuvan dibuat dari ekstrak herbal, kemudian dilarutkan dalam 35 mL etanol absolut dan dicampur dengan 15 ml air suling dalam gelas kimia 2000 mL, kemudian ditambahkan 100 mL larutan yang terdiri dari 0,1 gram kitosan dalam 100 ml larutan asam asetat glasial 1% ditambahkan secara bertahap ke dalam campuran, kemudian larutan yang terdiri dari 0,035 gram NaTPP dalam 350 ml air suling ditambahkan, sambil diaduk dengan kecepatan stabil selama 2 jam menggunakan pengaduk magnetik. Analisis ukuran partikel adalah 135,21 nm. Nilai (IC50) adjuvant nanopartikel adalah 11,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel eritrosit paling sedikit berasal dari ikan yang diberi perlakuan E (vaksinasi dan adjuvan dengan dosis 2 IC50) dengan nilai 2,05 x 106 sel / mm3 masih dalam ambang batas normal dan jumlah leukosit paling banyak juga terdapat pada ikan E dengan nilai 6,96 x 104 sel/mm3,hal ini ditutupi oleh persentase hematokrit terendah juga pada ikan yang diberi perlakuan E yaitu sebesar 15%. Penurunan kadar hematokrit ini menjadi indikator bahwa vaksin yang diberikan pada ikan mempunyai hubungan korelasi positif yang ditandai dengan peningkatan sel fagosit berupa monosit (5%) dan limfosit (85%) yang berarti antibodi pada ikan yang diberi perlakuan E paling optimal menghasilkan antibodi dari plasma sel limfosit B dan ikan perlakuan E memiliki nilai ABW (97.5 grams), ADG (0.43 grams/hr) and SR (97.5%).
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats