skip to main content

PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI GRADING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypophthalmus)

1Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2018 Sains Akuakultur Tropis

Citation Format:
Abstract
Ikan Patin siam (Pangasionodon hypophthalmus) merupakan ikan yang berasal dari Thailand yang telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Menurut data kementrian perdagangan tahun 2013 bahwa produksi ikan patin siam dalam negeri mencapai 31.490 ton pada tahun 2006, pada tahun 2012 produksi ikan patin siam meningkat hingga mencapai 651.000 ton. Peningkatan tersebut harus diimbangi dengan stok benih yang melimpah. Grading merupakan salah satu proses untuk meningkatkan produksi dimana ikan dikelompokkan sesuai dengan ukurannya. Ikan uji yang digunakan adalah larva ikan patin siam (P. hypophthalmus) yang baru menetas dengan bobot 0,73±0,01 (mg) dan panjang 0,66 ± 0,0012 (cm) dipelihara selama 35 hari dengan kepadatan 100 ekor/liter dengan metode pemberian pakan dan cara pemeliharaan larva ikan patin siam sesuai dengan SOP di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan menggunakan frekuensi grading yang berbeda pada tiap perlakuan. Perlakuan A (tanpa grading), perlakuan B (1 x grading), perlakuan C (2 x grading) dan perlakuan D (3 x grading). Data yang didapatkan meliputi laju pertumbuhan spesifik (SGR), kelangsungan hidup (SR) dan kualitas air. Hasil menunjukan bahwa SR dan SGR bersifat normal, homogen dan addiktif. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan serta SR. Perlakuan C (2x grading) merupakan perlakuan terbaik dari perlakuan lainnya baik pertumbuhan maupun SR dengan nilaiSGR 20,75± 0,2%, kelangsungan hidup 90,27±2,88%, data kualitas air masih sesuai untuk budidaya ikan patin siam (P. hypophthalmus).
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Institut Teknologi Bandung. Bandung
  2. Ainallaudia, F. 2016. Pengaruh Pemberian Recombinant Growth Hormone (Rgh) Dengan Dosis Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Efisien Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan Dan Kelulushidupan BenihIkan Patin (P. Pangasius). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univeritas Diponegoro. Semarang
  3. Amri, K. dan Sihombing, T. 2008. Mengenal dan Mengendalikan Predator Benih Ikan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  4. Anggraeni, S. 2011. Penggunaan Wheat Bran Sebagai Bahan Bakualternatif Pengganti Jagung pada Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.Bogor
  5. Budiawan, A. 2011. Pengaruh Pemberian Artemia yang Di perkaya dengan Ragi terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Patin (Pangasius pangasius). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNPAD
  6. Djarijah, S.A. 2001. Budidaya Ikan Patin Secara Intensif. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
  7. Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta
  8. ___________2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 163 hlm. [FAO] Food and Agricultural Organization. 2008. Cultured Aquatic Spesies Information Programme Pangasianodon hypophthalmus. http://www.fao.org/fishery/culturedspecies/Pangasius_hypophthalmus/en/ [07-11-2016]
  9. Guo, H., J. Yao., Z. Sun and D. Duan. 2014a. Effect of Temperature, Irradiance on the Growth of the Green Alga Caulerpa lentillifera (Bryopsidophyceae, Chlorophyta). Journal of Applied Phycology. 27(2): 879 – 885
  10. Ismi, S., Y. N. Asih dan D. Kusumawati. 2013. Peningkatan Produksi dan Kualitas Benih Ikan Kerapu Melalui Program Hibridasi.Jurnal Ilmu danTeknologi Kelautan Tropis.5(2): 333-342
  11. Kementrian Perdagangan. 2013.Produksi Ikan Patin Nasional Dari Tahun 2006 Sampai Dengan Tahun 2012. Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta
  12. Kordi, K. M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Mahyudin, K. 2010.Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta
  13. Puspinanti, I. 2006. Pengaruh Kerapatan Mangsa Terhadap Kemampuan Memangsa dan Potensi Kanibalisme Larva P. fuscipes Curt. (Coleoptera: Staphylinidae). Skripsi. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  14. Rahmat. 2010. http//kepadatan ikan khusus_nila.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2012 pukul 15.00 WIB
  15. Slembrouck, J. Komarudin, O. Maskur dan M. Legendre. 2005. Petunjuk Teknik Pembenihan Ikan Patin Indonesia, Pangasius djambal. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta
  16. Steel, R.G.D. dan Torrie, J.H., (1989), Prinsip dan Prosedur Statistika, Terjemahan: Ir. Bambang Sumantri, PT. Gramedia, Jakarta
  17. Subagja, J. Slembrouck, J. Thanh, H, L. Legendre, M. 1999. Larval rearing of an Asian catfish Pangasius hypophthalmus (Siluroidei, Pangasiidae): Analysis of precocious mortality and proposition of appropriate treatments. Aquatic Living Resources. Vol 12
  18. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. 2012 (cet. 15)
  19. Supriyadi, H. 2004. Penggunaan Antibiotika Pada Usaha Budidaya Ikan: Manfaat dan Dampaknya. Makalah pada Workshop Pengendalian Koi Herpes Virus (KHV) pada Budidaya Ikan Air Tawar, Bogor, 24 September 2004
  20. Susanto, H dan Amri, K . 2002. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta. 90 hal
  21. Yukinori Mukai, Nai Han Tan dan Tian Leong Seng Lim. 2013. Influence Cannibalism Less Frequent when Larvae of Sutchi Catfish Pangasianodon Hypophthalmus are Reared Under Dim Light. John Wiley & Sons Ltd

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.