skip to main content

PENGARUH PENAMBAHAN ENZIM FITASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN SIDAT ( Anguilla bicolor )

1Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2018 Sains Akuakultur Tropis

Citation Format:
Abstract
Sidat (Anguilla bicolor.) merupakan ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis penting, baik untuk pasar lokal maupun luar negeri. Kendala yang dihadapi para pembudidaya adalah pertumbuhannya yang masih sangat lambat. Penambahan enzim fitase kedalam pakan buatan diduga dapat mempercepat pertumbuhan sidat stadia elver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim fitase dalam pakan buatan terhadap performa efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan sidat (A. bicolor). Ikan uji yang digunakan adalah ikan sidat dengan bobot rata-rata 9,54±0,13 g/ekor dan padat tebar 1 ekor/2L. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00. Ikan uji dipelihara dalam ember plastik volume 30 liter air selama 50 hari dan diberikanan sebanyak 5% / Hari dari bobot . Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan menzim fitase dalam pakan buatan yaitu: perlakuan A dengan dosis enzim fitase 0 mg/kg, dan perlakuan B, C dan D masing-masing diberikan dosisi enzim fitase sebanyak 500 mg/kg, 1000 mg/kg dan 1500 mg/kg . Data yang diamati meliputi SGR, PER, EPP, SR dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap SGR, EPP, PER, namun tidak berpengaruh terhadap SR. Perlakuan terbaik terhadap SGR, EPP, PER, dan SR adalah perlakuan C dengan nilai SGR sebesar 0,81±0,03%, EPP sebesar 16,11±1,36%, PER sebesar 0.38±0,03%, dan kelulushidupan sebesar 88,83±16,67%. Sehingga perlakuan penambahan enzim fitase dengan dosis 1000 mg/kg menghasilkan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik untuk ikan sidat (A. bicolor).
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Ando, S. And M. Matsuzaki. 1997. Isolation of low density lipoprotein subfraction containing apolipoprotein B-like protein from Japanese eel (Anguilla japonica) plasma using dextran sulfate cellulose. Comparative Biochemistry and Physiologi, 116 B : 191-196
  2. Baruah, K., Sahu, N.P., Pal, A.K. and Debnath, D. 2004. Dietary phytase: an ideal approach for a cost effective and low-polluting aqua feed. NAGA, World Fish Center Quarterly. 27(3&4): 15-19
  3. Batubara, P. L. 2008. Farmakologi Dasar, edisi II. Jakarta:Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi
  4. Cahyono, B. 2001. Budi Daya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta
  5. Carter, C.G. dan M. Sajjadi.2010.Low Fishmeal diets for Atlantic Salmon, Salmosalar L., Using Soy Protein Concentrate Treated with Graded Levels of Phytase. Aquacult. Int., 19:431-444
  6. Chen, Y.L. & Chen, H. Y., 1991. Temperature selections of Anguilla japonica (L.) elvers, andtheir implications for migration.Aust. J. Mar. Freshwater Res. 42: 743–750
  7. Degani, G., A. Horowitzh and D. Levanon. 1985.Effect of different protein level in purified diet and density, ammonia and O2 on growth of juvenile European eels (Anguilla anguilla L.). Aquaculture, 46 : 193-200
  8. Handoyo. 2011. Ekspor Ikan Sidat Merosot Tajam. http://mkbisnis.blogspot.com/ 2011/11/kompascom- bisniskeuangan_ 27.html. 27 Juni 2015
  9. Effendie. 2002. Biologi Perikanan. Cetakan Kedua. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta, 163 hlm
  10. Haliza, W., E. Y. Purwani, R. Thahir. 2007. Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 3. 8 hal
  11. Halver, J.E.1972 fish nutrition Academic Press, London, New York.713 pp
  12. Liebert, F. and L. Portz. 2005. Different Sources of Microbial Phytase in Plant Based Low Phosphorus Diets for Nile Tilapia Oreochromis niloticus May Provide Different Effects on Phytate Degradation. Aquacult., 267:292-299
  13. Lund, I., J. Dalsgaard, H. T. Rasmussen, J. Holm, and A. Jokumsen. 2011. Replacement of Fish Meal with a Matrix of Organic Plant Proteins in Organic Trout (Oncorhynchus mykiss) Feed, and the Effects on Nutrient Utilizationand Fish Performance. Aquacult., 321:259-266
  14. Matsumoto, T., Tamura, B. and Shimeno, S. 2001. Effects of phytase on bioavailability of phosphorus in soybean meal-based diet for Japanese flounder Paralichthys olivaceus. Fisheries Science.67: 1075-1080
  15. Marzuqi, M., Ni Wayan, W. A. dan Ketut, S., 2012. Pengaruh Kadar Protein dan Rasio Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol. Bali. Hlm: 55-65
  16. NRC. 1983. Nutrien Requirements of Fish . National Academy of Science. National Academy Press. USA. pp 39-53
  17. Otwell, W. S and W. L. Rickards. 1982. Cultured and Wild Americans Eel (Anguilla rostrata) fat content and fatty acid composition. Aquaculture, 26 : 67-76
  18. Pratiwi, E. 1998. Mengenal Lebih Dekat Tentang Perikanan Sidat (Anguilla spp.). Warta Penelitian Perikanan Indonesia Vol. 4(4): 8-12
  19. Rachmawati, D., J Hutabarat. 2006. EfekRonozyme P dalam Pakan Buatan Terhadap Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan (Epinephelusfuscoguttatus). Ilmu Kelautan 11(4).193-200
  20. Rachmawati, D., dan I. Samidjan. 2014. Penambahan Fitase dalam Pakan Buatan Sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spesifik dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek Perikanan 10(1):48-55
  21. Samsudin, Ali. A. W., dan A. Nainggolan. 2009. Efek Penambahan Campuran Vitamin Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Larva Dan Perkembangan Sidat, Anguilla bicolor bicolor. Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia. Vol 2(1) : 62-68
  22. Sargent, J.R., Tocher, D.R., Bell, J.G., 2002. The Lipids. In: Halver JE, Hardy RW (Eds). Fish Nutrition. San Diego CA (US): Academic Press. Hlm.181–257
  23. Suhartono. 1989. Enzim dan Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  24. Suminto dan Chilmawati, D., 2014. Pemberian Pakan Buatan Berbentuk Pasta dengan Dosis Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan, Efisiensi Pemanfaatan pakan dan Kelulushidupan Benih Sidat (Anguilla bicolor). Seminar Nasional Tahunan Ke-IV Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan . 379-388 hlm
  25. Suprayudi, M. A., Dini H., dan Dedi, J. 2012. Kecernaan Pakan dan Pertumbuhan Udang Putih Litopenaeus vannamei diberi Pakan Mengandung Enzim Fitase Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia 11(2): 103-108
  26. Sutrisno. 2008. Penentuan Salinitas Air dan Jenis Pakan Alami yang Tepat dalam Pemeliharaan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor). Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol. 7(1):71-77
  27. Tacon, A.G. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp-A Traning Mannual. FAO of The United Nations, Brazil, pp. 106-109
  28. Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work-Chemical Evaluation of Dietary Nutrients. In: Watanabe, T. (Ed.). Fish Nutrition and Mariculture. JICA, Tokyo University Fish, pp. 179-229
  29. Tillman, D.A., Hartadi H., Reksohadiprodjo, S., Lebdosoekojo S. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta
  30. Watanabe, T., 2007. Importance of Docosahexaenoic Acid in Marine Larval Fish. Journal of the World Aquaculture Society, 24, 2, 152 – 161
  31. Winarno, F.G. 1995. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 108 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.