Aquaculture, FPIK, UNDIP, JLn. Prof Soemarmo, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT15851, author = {Krisna Pasaribu and Sri Hastuti and Ristiawan Nugroho}, title = {Pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada proses transportasi terhadap hemoglobin dan kelulusanhidup benih ikan mas (Cyprinus carpio)}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {7}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Ikan mas ( C yprinus carpio ) merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di air tawar dan mempunyai peluang pengembangan budidaya besar untuk meraih potensi pasar yang terus meningkat dan bernilai ekonomi yang tinggi. Penambahan ekstrak daun jambu biji diduga mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dan saponin.Daun jambu biji mengandung alkaloid, terpenoid, glikosida, tanin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas antidiabetes dan memiliki tinggi antioksidan. Kandungan lainnya yaitu minyak lemak 6% dan minyak atsiri 0,4%, damar 3%, tanin 9% dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap hemoglobin dan kelulushidupan benih dan mengetahui dosis terbaik ekstrak daun jambu. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September 2021 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah larutan teh dan telur ikan nila yang berasal dari BBI Mijen, Semarang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan, perlakuan A (0%), B ( 0,10%), C (0,20%), D (0,30%). Data yang diamati adalah hemoglobin darah, Kelulushidupan kualitas air, lama waktu pingsan dan lama waktu pulih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji pada saat proses transportasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai hemoglobin dan kelulushidupan benih ikan mas. Nilai selisih perubahan hemoglobin pada perlakuan 0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebesar 1,37 ± 1,48 gr/ dL; -0,87 ± 3,19 gr/ dL; 3,57 ± 1,88 gr/ dL; dan 4,73 ± 2,57 gr/ dL serta nilai kelulushidupan sebesar 90,67 ± 2,31%; 94,00 ± 4,00%; 94,67 ± 2,31% dan; 95,33 ± 3,06%. Benih pada perlakuan 0,2% dan 0,3% mulai menunjukkan efek lemas dan pingsan serta lambatnya pergerakan operkulum pada menit ke-5 hingga 10. Perlakuan 0,1% menunjukkan ikan pulih pada menit ke-10. }, issn = {2621-0525}, pages = {28--38} doi = {10.14710/sat.v7i1.15851}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/15851} }
Refworks Citation Data :
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di air tawar dan mempunyai peluang pengembangan budidaya besar untuk meraih potensi pasar yang terus meningkat dan bernilai ekonomi yang tinggi. Penambahan ekstrak daun jambu biji diduga mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dan saponin.Daun jambu biji mengandung alkaloid, terpenoid, glikosida, tanin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas antidiabetes dan memiliki tinggi antioksidan. Kandungan lainnya yaitu minyak lemak 6% dan minyak atsiri 0,4%, damar 3%, tanin 9% dan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap hemoglobin dan kelulushidupan benih dan mengetahui dosis terbaik ekstrak daun jambu. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September 2021 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah larutan teh dan telur ikan nila yang berasal dari BBI Mijen, Semarang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan, perlakuan A (0%), B ( 0,10%), C (0,20%), D (0,30%). Data yang diamati adalah hemoglobin darah, Kelulushidupan kualitas air, lama waktu pingsan dan lama waktu pulih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji pada saat proses transportasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai hemoglobin dan kelulushidupan benih ikan mas. Nilai selisih perubahan hemoglobin pada perlakuan 0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebesar 1,37 ± 1,48 gr/ dL; -0,87 ± 3,19 gr/ dL; 3,57 ± 1,88 gr/ dL; dan 4,73 ± 2,57 gr/ dL serta nilai kelulushidupan sebesar 90,67 ± 2,31%; 94,00 ± 4,00%; 94,67 ± 2,31% dan; 95,33 ± 3,06%. Benih pada perlakuan 0,2% dan 0,3% mulai menunjukkan efek lemas dan pingsan serta lambatnya pergerakan operkulum pada menit ke-5 hingga 10. Perlakuan 0,1% menunjukkan ikan pulih pada menit ke-10.
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats