Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Ruang9040, author = {Falian Alfaridzi and Nurini Nurini}, title = {Sense of Place Penghuni Terhadap Eksistensi Kampung Pekojan Kota Semarang}, journal = {Ruang}, volume = {7}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Kampung kota terbentuk karena sebagai kawasan permukiman etnis-etnis yang menetap di suatu kota, salah satunya Kampung Pekojan Kota Semarang. Kampung Pekojan merupakan kampung kota dihuni oleh masyarakat keturunan Koja atau etnis India-Pakistan sebagai identitas utama. Adanya identitas ini membuat makna tersendiri bagi penghuni terhadap tempat tinggalnya, yang dikenal dengan istilah sense of place. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sense of place penghuni terhadap eksistensi Kampung Pekojan Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring dan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara obersvasi, kuesioner dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan yaitu berupa purposive proportional random sampling terhadap 3 RT yaitu RT 09, RT 10, dan RT 11 yang menjadi unit populasi. Sampling memiliki kriteria khusus yaitu penghuni yang sudah lama tinggal di Kampung Pekojan minimal 20 tahun dengan jumlah sample sebanyak 52 responden. Penelitian ini menggunakan analisis relationship to place dan place attachment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik keterlibatan terhadap tempat. Pada place attachment, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas memiliki karakteristik cultural terhadap Kampung Pekojan. Dengan demikian, Keberadaan Kampung Pekojan sebagai pemukiman memiliki arti penting karena kemampuannya mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan, sejarah dan budaya dalam kehidupan perkotaan modern. Kata kunci: Kampung Kota; Sense of Place; Kampung Pekojan Kampung Kota is formed because it is a residential area for ethnic groups who live in a city, one of which is Kampung Pekojan, Semarang City. Kampung Pekojan is kampung kota inhabited by people of Koja descent or Indian-Pakistani ethnicity as the main identity. The existence of this identity creates its own meaning for residents of their place of residence, which is known as the sense of place. Therefore, this study aims to examine the residents' sense of place towards the existence of Kampung Pekojan, Semarang City. This research uses quantitative methods with quantitative descriptive and scoring analysis techniques. Data collection in this study was carried out by means of observation, questionnaires and interviews. The sampling technique used was purposive proportional random sampling of 3 RTs, specifically RT 09, RT 10, and RT 11 which were the population units. Sampling has special criteria, namely residents who have lived in Kampung Pekojan for at least 20 years with a total sample of 52 respondents. This study uses relationship to place and place attachment analysis. The results showed that most respondents had the characteristics of involvement with the place. On the place attachment, the results of the study show that the majority have cultural characteristics towards Kampung Pekojan. Thus, the existence of Kampung Pekojan as a settlement has an important meaning because of its ability to maintain human, historical and cultural values in modern urban life. Keyword: Kampung Kota, Sense of Place, Kampung Pekojan. }, issn = {2356-0088}, pages = {64--73} doi = {10.14710/ruang.7.2.64-73}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ruang/article/view/9040} }
Refworks Citation Data :
Kampung kota terbentuk karena sebagai kawasan permukiman etnis-etnis yang menetap di suatu kota, salah satunya Kampung Pekojan Kota Semarang. Kampung Pekojan merupakan kampung kota dihuni oleh masyarakat keturunan Koja atau etnis India-Pakistan sebagai identitas utama. Adanya identitas ini membuat makna tersendiri bagi penghuni terhadap tempat tinggalnya, yang dikenal dengan istilah sense of place. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sense of place penghuni terhadap eksistensi Kampung Pekojan Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring dan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara obersvasi, kuesioner dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan yaitu berupa purposive proportional random sampling terhadap 3 RT yaitu RT 09, RT 10, dan RT 11 yang menjadi unit populasi. Sampling memiliki kriteria khusus yaitu penghuni yang sudah lama tinggal di Kampung Pekojan minimal 20 tahun dengan jumlah sample sebanyak 52 responden. Penelitian ini menggunakan analisis relationship to place dan place attachment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik keterlibatan terhadap tempat. Pada place attachment, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas memiliki karakteristik cultural terhadap Kampung Pekojan. Dengan demikian, Keberadaan Kampung Pekojan sebagai pemukiman memiliki arti penting karena kemampuannya mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan, sejarah dan budaya dalam kehidupan perkotaan modern.
Kata kunci: Kampung Kota; Sense of Place; Kampung Pekojan
Kampung Kota is formed because it is a residential area for ethnic groups who live in a city, one of which is Kampung Pekojan, Semarang City. Kampung Pekojan is kampung kota inhabited by people of Koja descent or Indian-Pakistani ethnicity as the main identity. The existence of this identity creates its own meaning for residents of their place of residence, which is known as the sense of place. Therefore, this study aims to examine the residents' sense of place towards the existence of Kampung Pekojan, Semarang City. This research uses quantitative methods with quantitative descriptive and scoring analysis techniques. Data collection in this study was carried out by means of observation, questionnaires and interviews. The sampling technique used was purposive proportional random sampling of 3 RTs, specifically RT 09, RT 10, and RT 11 which were the population units. Sampling has special criteria, namely residents who have lived in Kampung Pekojan for at least 20 years with a total sample of 52 respondents. This study uses relationship to place and place attachment analysis. The results showed that most respondents had the characteristics of involvement with the place. On the place attachment, the results of the study show that the majority have cultural characteristics towards Kampung Pekojan. Thus, the existence of Kampung Pekojan as a settlement has an important meaning because of its ability to maintain human, historical and cultural values in modern urban life.
Keyword: Kampung Kota, Sense of Place, Kampung Pekojan.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Ruang, Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright includes the rights to reproduce and deliver the article in all forms and media.
Visitor Number:
Visitor Statistic
RUANGDepartment of Urban and Regional PlanningBuilding A, 3rd Floor. Faculty of Engineering - Diponegoro UniversityCampus UNDIP Tembalang 50275Telp. (024) 7460054, Ext. 105
Email: ruang@live.undip.ac.id