BibTex Citation Data :
@article{Rineka28431, author = {Raisha Zahrani Wardiana and Eko Rahmanto}, title = {Jalanan Bagi Kaum Terpinggirkan: Eksistensi Kelompok Penyanyi Jalanan (Kpj) Jakarta Sebagai Wadah Pembentukan Identitas Dan Solidaritas Sosial Di Kalangan Pengamen}, journal = {Rineka : Jurnal Antropologi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Keberadaan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Jakarta menghadirkan realitas yang berbeda dalam kehidupan penyanyi jalanan. Melalui pendekatan etnografi dan teori solidaritas sosial Emile Durkheim sebagai pisau analisis, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana solidaritas sosial dalam KPJ Jakarta dapat terbentuk dan dipelihara dengan cara menelusuri dinamika sosial yang melatarbelakangi pembentukan dan perkembangannya, serta nilai-nilai solidaritas yang berkembang dan dimaknai secara mendalam dalam kehidupan komunitas. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa KPJ Jakarta lebih dari sekadar komunitas yang menaungi para pengamen jalanan; mereka telah berkembang sebagai ruang pengekspresian seni yang bebas dan inklusif bagi setiap penyintas kehidupan jalanan sekaligus tempat yang mendukung pengembangan diri menjadi individu yang lebih bermartabat, baik dalam bidang seni, ekonomi, maupun sosial. Hal ini didukung oleh posisi KPJ Jakarta sebagai ruang hidup bersama yang mendorong tumbuhnya nilai-nilai solidaritas seperti persaudaraan, kerukunan, dan kepedulian yang menopang keberlangsungan komunitas dan mendukung kehidupan sosial-ekonomi para anggotanya. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/rineka/article/view/28431} }
Refworks Citation Data :
Keberadaan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Jakarta menghadirkan realitas yang berbeda dalam kehidupan penyanyi jalanan. Melalui pendekatan etnografi dan teori solidaritas sosial Emile Durkheim sebagai pisau analisis, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana solidaritas sosial dalam KPJ Jakarta dapat terbentuk dan dipelihara dengan cara menelusuri dinamika sosial yang melatarbelakangi pembentukan dan perkembangannya, serta nilai-nilai solidaritas yang berkembang dan dimaknai secara mendalam dalam kehidupan komunitas. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa KPJ Jakarta lebih dari sekadar komunitas yang menaungi para pengamen jalanan; mereka telah berkembang sebagai ruang pengekspresian seni yang bebas dan inklusif bagi setiap penyintas kehidupan jalanan sekaligus tempat yang mendukung pengembangan diri menjadi individu yang lebih bermartabat, baik dalam bidang seni, ekonomi, maupun sosial. Hal ini didukung oleh posisi KPJ Jakarta sebagai ruang hidup bersama yang mendorong tumbuhnya nilai-nilai solidaritas seperti persaudaraan, kerukunan, dan kepedulian yang menopang keberlangsungan komunitas dan mendukung kehidupan sosial-ekonomi para anggotanya.
Note: This article has supplementary file(s).
Last update: