skip to main content

Kolaborasi Klinik dan Puskesmas pada Kegiatan Edukasi Kader dalam Upaya Promotif Mengenai Diabetes Mellitus

*Dian Puspita Dewi orcid scopus  -  Department of Parasitology, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Arina Febri Suryani  -  Klinik Utama Mata Papandayan, Jl. Papandayan No.1, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50233, Indonesia
Nisita Suryanto  -  Klinik Utama Mata Papandayan, Jl. Papandayan No.1, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50233, Indonesia
Ryan Halleyantoro scopus  -  Department of Parasitology, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memiliki Program Prioritas yang salah satunya terkait pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang hingga kini masih terus diupayakan pengendaliannya. Pengendalian faktor resiko diabetes melitus bukanlah hal yang mudah untuk ditangani hanya oleh pihak tertentu saja karena banyaknya faktor yang mempengaruhi termasuk gaya hidup masa kini. Faktor gaya hidup juga mempengaruhi manajemen tatalaksana pada penderita diabetes serta munculnya kasus-kasus yang begeser ke usia yang lebih muda yaitu pada anak, remaja dan dewasa muda. Diabetes melitus masih menjadi 10 penyakit terbanyak ditemukan di rawat jalan maupun rawat inap di Kota Semarang.

Selain melalui Program Prioritas, pemerintah juga mendukung terciptanya kerjasama antara sektor pemerintah dan non pemerintah dalam Upaya Kesehatan di Masyarakat. Kerjasama ini coba diwujudkan oleh Klinik Utama Mata Papandayan dengan berkolaborasi bersama Puskesmas Pegandan dalam bentuk kegiatan edukasi kader mengenai topik Diabetes melitus. Keberhasilan kolaborasi ini terlihat dari terlaksananya 3 kegiatan edukasi yang dihadiri oleh kader dan perwakilan dari Puskesmas Pegandan.

Kegiatan edukasi dilaksanakan secara langsung dan disampaikan secara lisan melalui media powerpoint presentation (ppt) oleh narasumber. Kegiatan edukasi juga diselingi dengan permainan “mitos/fakta” agar membuat sesi ceramah menjadi lebih interaktif. Sesi diskusi dilaksanakan setelah penyampaian materi edukasi. Antusiasme kader dalam mengikuti kegiatan edukasi dan banyaknya pertanyaan yang disampaikan dalam sesi diskusi menunjukkan peluang yang besar bagi keberlangsungan kolaborasi ini.
Fulltext
Keywords: kolaborasi; klinik; puskesmas; kader; diabetes melitus
  1. Fitri I. Indikator Promkes Menurut RPJMN 2025-2029 Kementrian Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur [Internet]. 2025 Apr;(April):1–4. Available from: https://dinkes.acehtimurkab.go.id/media/2025.05/indikator_promkes_menurut_rpjmn_kemenkes_2025-20291.pdf
  2. Masfiyah M, Bellarinatasari N, Istadi Y, Suparmi S. Kolaborasi Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Menular dan Tidak Menular di Muktiharjo Lor, Kota Semarang. J Pengabdi Masy Kedokt [Internet]. 2025;4(2):76. Available from: https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/abdimasku/article/view/43867/12618
  3. International Diabetes Federation. Indonesia - International Diabetes Federation [Internet]. 2024 [cited 2025 Sep 15]. Available from: https://idf.org/our-network/regions-and-members/western-pacific/members/indonesia/
  4. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka. Kementerian Kesehatan. Jakarta; 2023
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/603/2020 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa [Internet]. Indonesia; Available from: https://kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/17001182206555becc967274.44607200.pdf
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat [Internet]. Kementerian Kesehatan Indonesia: Kementerian Kesehatan; Available from: https://peraturan.bpk.go.id/Download/373654/permenkes-no-19-tahun-2024.pdf
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Modul Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2018. 1–497 p
  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Bersama Mitra Potensial. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 2022
  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1983/2022 Tentang Standar Akreditasi Klinik. Kementerian Kesehatan RI p. 1–55
  10. UPTD Puskesmas Pegandan. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2024. Semarang; 2024
  11. Yudho NK. Diabetes Ancaman Nyata Generasi Muda [Internet]. Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2025 [cited 2025 Sep 16]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/diabetes-ancaman-nyata-generasi-muda
  12. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2024 [Internet]. Profil Kesehatan DKK. Semarang; 2024. Available from: https://profil-kesehatan.dinkes.semarangkota.go.id/upload/publication/PROFIL KESEHATAN KOTA SEMARANG TAHUN 2024.pdf
  13. Arini D, Ernawati D, Bulak K, Cowek K, Kesehatan P, Game S. Pengaruh Penyuluhan Metode Stimulasi Game pada Kader Dalam Memberi Stimulasi Kognitif Anak Stunting di Wilayah Puskesmas Kenjeran. J Pengabdi Kesehat Stikes Cendekia Utama Kudus. 2020;3(1):41–9
  14. Hapzah H, Nurbaya N. Penyuluhan Metode Ceramah terhadap Pengetahuan Ibu tentang Asupan Sayur dan Buah Anak SD. J Kesehat Manarang. 2021;7(1):16–20
  15. Alfianti Faujiah R, Herdhianta D, Herdhianta D. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Kartu Truth or Dare Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Cuci Tangan Pakai Sabun (Ctps) Pada Siswa Sekolah Dasar. J Kesehat Siliwangi. 2023;3(3):636–44

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.