1Prodi S-Tr Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro., Indonesia
2Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{PENTANA14703, author = {Fahmi Arifan and Wisnu Broto and Siti Pradigdo and Rendy Ardianto}, title = {Pestisida Organik Bawang Merah (Allium Cepa) sebagai Pengendalian Hama Tanaman Buah}, journal = {Pentana: Jurnal Penelitian Terapan Kimia}, volume = {2}, number = {3}, year = {2021}, keywords = {Pestisida, Hama, Bawang Merah}, abstract = { Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama baik insekta, jamur, virus, dan segala sesuatu yang dapat merusak tanaman. Bahan aktif pestisida yang ditemukan mencapai 53 jenis, untuk insektisida didominasi golongan piretroid (41,38%), Organofosfat (13,79%), Karbamat (10,34%). Untuk fungisida sekitar 73,91% berupa mancozeb yang termasuk dalam golongan dithiocarbamat. Pestisida kimia adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya pada tanaman. Pestisida organik adalah ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan segala penyakit tanaman yang dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Bawang merah ( Allium cepa L. var. aggregatum ) adalah bumbu masak yang sering dijumpai di dapur rumah. Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium, zat besi. Selain mengandung zat yang berguna bagi tubuh, bawang merah juga mengandung senyawa acetogenin yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatasn pestisida. Hama adalah segala binatang yang dapat merusak tanaman dan umumnya merugikan manusia dari segi ekonomi. Pada penelitian ini didapatkan hasil pada hari ke-0 masih terdapat daun keriting dan berlubang pada tanaman cabai. Kemudian pada hari ke-3 setelah dilakukan penyemprotan pestisida terdapat sedikit perubahan dimana daun keriting dan berlubang mulai berkurang. Pada hari ke-6 didapatkan hasil daun keriting dan berlubang semakin berkurang. Homogenitas pestisida setelah fermentasi pada saat sebelum penyaringan masih terdapat butiran-butiran yang disebabkan oleh sisa bahan-bahan seperti daun jeruk yang belum halus secara merata. Kemudian untuk menghilangi butiran tersebut dilakukan penyaringan dan didapatkan hasil pestisida organik yang homogen dan tidak ada butiran sisa bahan. Kata kunci : Pestisida, Hama, Bawang Merah}, issn = {2798-4974}, pages = {1--5} url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pentana/article/view/14703} }
Refworks Citation Data :
Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama baik insekta, jamur, virus, dan segala sesuatu yang dapat merusak tanaman. Bahan aktif pestisida yang ditemukan mencapai 53 jenis, untuk insektisida didominasi golongan piretroid (41,38%), Organofosfat (13,79%), Karbamat (10,34%). Untuk fungisida sekitar 73,91% berupa mancozeb yang termasuk dalam golongan dithiocarbamat. Pestisida kimia adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya pada tanaman. Pestisida organik adalah ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan segala penyakit tanaman yang dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah bumbu masak yang sering dijumpai di dapur rumah. Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium, zat besi. Selain mengandung zat yang berguna bagi tubuh, bawang merah juga mengandung senyawa acetogenin yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatasn pestisida. Hama adalah segala binatang yang dapat merusak tanaman dan umumnya merugikan manusia dari segi ekonomi. Pada penelitian ini didapatkan hasil pada hari ke-0 masih terdapat daun keriting dan berlubang pada tanaman cabai. Kemudian pada hari ke-3 setelah dilakukan penyemprotan pestisida terdapat sedikit perubahan dimana daun keriting dan berlubang mulai berkurang. Pada hari ke-6 didapatkan hasil daun keriting dan berlubang semakin berkurang. Homogenitas pestisida setelah fermentasi pada saat sebelum penyaringan masih terdapat butiran-butiran yang disebabkan oleh sisa bahan-bahan seperti daun jeruk yang belum halus secara merata. Kemudian untuk menghilangi butiran tersebut dilakukan penyaringan dan didapatkan hasil pestisida organik yang homogen dan tidak ada butiran sisa bahan.
Last update:
Jurnal Penelitian Terapan Kimia (Pentana, eISSN 2798-4974) published by Industrial Chemical Engineering, Vocational School, Diponegoro University | Published by: Industrial Chemical Engineering, Vocational School, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275 | Website: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pentana/