skip to main content

INOVASI PERHITUNGAN FAKTOR AMPLIFIKASI PERCEPATAN GERAKAN GEMPA DI WILAYAH KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN RSNI GEMPA TERBARU 2019

Windu Partono  -  Diponegoro University, Indonesia
Sri Prabandiyani Retno Sari  -  Diponegoro University, Indonesia
*Indrastono Indrastono  -  Diponegoro University, Indonesia
Bambang Pardoyo  -  Diponegoro University, Indonesia
Undayani Cita Sari  -  Diponegoro University, Indonesia
Elsimanata Putro  -  Diponegoro University, Indonesia
Wahyu Rahmat Ramadhan  -  Diponegoro University, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Menurut SNI 1726:2012 spektra percepatan gerakan tanah di permukaan dapat dihitung dengan mengalikan koefisien situs terhadap spektra percepatan di batuan dasar. Koefisien situs yang digunakan pada SNI 1726:2012 diadopsi dari ASCE/SEI 07-10. Pada tahun 2013 dua orang peneliti yang tergabung dalam Pasific Earthquake Engineering Research (PEER) menyampaikan usulan koefisien situs baru yang berbeda dengan ASCE/SEI 07-10. Koefisien situs tersebut kemudian digunakan pada peraturan ASCE/SEI 07-16 dengan sedikit perubahan pada situs tanah lunak (SE). Untuk kelas situs SE jika nilai spektra percepatan 0,2 detik di batuan dasar (Ss) lebih besar dari 1,0 g atau spektra percepatan 1 detik (S1) lebih besar dari 0,2 g maka koefisien situs harus ditentukan dengan metode Site Specific Analysis/SSA. Penerapan metode SSA menyebabkan ASCE/SEI 07-16 sangat sulit diterapkan di Indonesia.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menyampaikan sosialisasi perhitungan koefisien situs atau faktor amplifikasi percepatan gerakan gempa atau percepatan gerakan tanah di permukaan dengan menggunakan analisis SSA. Lokasi pengabdian adalah di wilayah kampus Fakultas Teknik Univesitas Islam Sultan Agung karena wilayah ini masuk dalam kategori wilayah dengan lapisan tanah lunak (SE) (SNI 1726:2012). Analisis SSA memerlukan data elevasi batuan dasar (bedrock) dan data lapisan tanah dari elevasi batuan dasar sampai ke permukaan, sehingga diperlukan pengujian mikrotremor. Pengujian ini juga dilakukan dan disampaikan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat untuk memberikan gambaran lengkap mengenai pengujian lapangan dan hasil perhitungan factor amplifikasi pada wilayah pengabdian
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. ASCE/SEI 07-10 (2010). Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures. American Society of Civil Engineers
  2. ASCE/SEI 07-16 (2017). Minimum Design Loads and Associated Criteria for Buildings and Other Structures. American Society of Civil Engineers
  3. Leyendecker E.V., Hunt E.J., Frankel A.D. & Rukstales K.S. (2000). Development of Maximum Considered Earthquake Ground Motion Maps, Earthquake Spectra, 16(1), 21-40
  4. Partono W., Prabandiyani S.P.R.. Irsyam M. and Maarif S. (2016). Seismic Microzonation of Semarang Indonesia based on Site Response Analysis using 30 m Soil Deposit Model. Jurnal Teknologi, 78:8-5, 31-38
  5. Pusat Studi Gempa Nasional (2017), Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ISBN 978-602-5489-01-3, 2017, pp. 1-377
  6. SNI 1726:2012 (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktural Bangunan Gedung dan Non Gedung, Badan Standardisasi Nasional
  7. Stewart J. A. dan Seyhan E. (2013), Semi-Empirical Nonlinear Site Amplification and its Application in NEHRP Site Factors, Pasific Earthquake Engineering Research Center (PEER) Report 2013/13. University of California, Berkelay

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.