BibTex Citation Data :
@article{Pasopati8372, author = {Aries Susanty and Meriska Damayanti and Bambang Purwanggono and Ratna Purwaningsih and Heru Prastawa and Novie Susanto and Susatyo Nugroho W.P.}, title = {OPTIMALISASI PARAMETER PROSES PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN JUMLAH BATU BATA PATAH MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI (SK: SENTRA INDUSTRI BATU BATA BLANCIR - SEMARANG)}, journal = {Jurnal Pasopati}, volume = {2}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Setiap tahun kebutuhan rumah bertambah menyebabkan permintaan batu bata meningkat. Salah satu penghasil batu bata yaitu Sentra Industri Blancir yang terletak di Pedurungan Kidul, Semarang. Proses produksi di Sentra Industri Blancir masih menghasilkan batu bata patah. Saat ini belum ada standar teknis baik dari segi material maupun metode dalam proses produksi batu bata di Sentra Industri Blancir. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi parameter proses produksi menggunakan desain eksperimen Taguchi dengan karakteristik kualitas smaller the better. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh level optimal parameter proses produksi untuk meminimalkan jumlah batu bata patah. Variabel penelitian terdiri dari enam parameter proses yaitu air, sekam padi, pengadukan, pendiaman, pengeringan, dan pembakaran. Rasio S/N, analisis variansi, dan uji T digunakan untuk menentukan level optimal dan menganalisis efek parameter proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi level optimal yaitu air 20%, sekam padi 4%, pengadukan bahan 7 kali, pendiaman campuran 6 jam, pengeringan 12 jam, dan pembakaran 5 hari. Urutan parameter proses yang berpengaruh signifikan untuk meminimalkan batu bata patah yaitu jumlah pengadukan bahan, lama pembakaran, jumlah air, jumlah sekam padi, dan lama pengeringan. Sedangkan lama pendiaman campuran tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan eksperimen konfirmasi menggunakan level optimal, jumlah batu bata patah dapat berkurang sebanyak 2,25%. }, issn = {2685-886X}, doi = {10.14710/pasopati.2020.8372}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/8372} }
Refworks Citation Data :
Setiap tahun kebutuhan rumah bertambah menyebabkan permintaan batu bata meningkat. Salah satu penghasil batu bata yaitu Sentra Industri Blancir yang terletak di Pedurungan Kidul, Semarang. Proses produksi di Sentra Industri Blancir masih menghasilkan batu bata patah. Saat ini belum ada standar teknis baik dari segi material maupun metode dalam proses produksi batu bata di Sentra Industri Blancir. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi parameter proses produksi menggunakan desain eksperimen Taguchi dengan karakteristik kualitas smaller the better. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh level optimal parameter proses produksi untuk meminimalkan jumlah batu bata patah. Variabel penelitian terdiri dari enam parameter proses yaitu air, sekam padi, pengadukan, pendiaman, pengeringan, dan pembakaran. Rasio S/N, analisis variansi, dan uji T digunakan untuk menentukan level optimal dan menganalisis efek parameter proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi level optimal yaitu air 20%, sekam padi 4%, pengadukan bahan 7 kali, pendiaman campuran 6 jam, pengeringan 12 jam, dan pembakaran 5 hari. Urutan parameter proses yang berpengaruh signifikan untuk meminimalkan batu bata patah yaitu jumlah pengadukan bahan, lama pembakaran, jumlah air, jumlah sekam padi, dan lama pengeringan. Sedangkan lama pendiaman campuran tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan eksperimen konfirmasi menggunakan level optimal, jumlah batu bata patah dapat berkurang sebanyak 2,25%.
Article Metrics:
Last update: