skip to main content

INISIASI PEMBENTUKAN BANK SAMPAH DI RT 03 RW 03 KELURAHAN GEDAWANG KOTA SEMARANG

Syafrudin Syafrudin scopus  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Junaidi Junaidi  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
*Bimastyaji Surya Ramadan orcid scopus  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Bank sampah mampu meningkatkan reduksi sampah di tingkat rumah tangga secara efektif serta meningkatkan pendapatan masyarakat secara simultan. Program pengabdian yang dilakukan di RT 03/RW 03 merupakan inisiasi pendirian bank sampah yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain untuk mengembangkan bank sampah secara mandiri. Kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari 3 tahap yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan akhir. Pada tahap persiapan, survei lokasi dan penyebaran undangan dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kegiatan workshop dan bimbingan teknis yang akan dilakukan. Bimbingan teknis dan workshop dilakukan dengan pemberian informasi kepada masyarakat mengenai urgensi, tata cara dan syarat pendirian bank sampah yang disampaikan oleh dosen dari Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro. Masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi dengan mendiskusikan permasalahan yang mungkin akan mereka hadapi ketika mengembangkan bank sampah di wilayah ini. Pada tahap akhir, dilakukan monitoring terhadap pembentukan bank sampah yang dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat RT 03 RW 03. Setelah kegiatan ini masyarakat dapat memahami urgensi pendirian bank sampah di lingkungannya. Harapannya, muncul bank sampah – bank sampah baru yang berkembang secara mandiri. Selain itu, harapannya jumlah timbulan sampah dapat menurun karena adanya kegiatan pemanfaatan sampah di bank sampah yang terbentuk.

Fulltext View|Download
Funding: Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Dhokhikah, Y., Trihadiningrum, Y., Sunaryo, S. (2015). Community Participation in Household Solid Waste Reduction in Surabaya, Indonesia. Resour. Conserv. Recycl. 102, 153–162
  2. Friedberg, E., Hilderbrand, M.E. (2017), Observing Policy-Making in Indonesia. Singapore: Springer Nature Singapore Pte Ltd
  3. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2012). Bank Sampah: Dari Sampah Jadi Rupiah ”From Trash To Cash”, tersedia di http://www.menlh.go.id/from-trash-to-cash-dari-sampah-jadi-rupiah/, diakses tanggal 19 April 2017
  4. Pariatamby, A., Tanaka, M. (2014). Municipal Solid Waste Management in Asia and the Pasific Island: Challenges and Strategic Solutions. Singapore: Springer-Verlag
  5. Samadikun, B.P., Handayani, D.S., Laksana, M.P. 2018. Waste Bank Revitalization in Palabuhanratu West Java. E3S Web Conf. 31, 05004
  6. Yayasan Unilever Indonesia.2013.Buku Panduan Sistem Bank Sampah & 10 Kisah Sukses, Jurnal online, tersedia di ( https://www.unilever.co.id/id/Images/buku-panduan-sistem-bank-sampah-10-kisah-sukses-ina_tcm1310-482082_id.pdf) diakses tanggal 19 April 2017
  7. Wijayanti, D.R., Suryani, S. (2015). Waste bank as community-based environmental governance: A lesson learned from Surabaya. Procedia - Soc. Behav. Sci. 184, 171–179
  8. Wynne, A.L., Nieves, P.M., Vulava, V.M., Qirko, H.N. (2018) Callahan, T.J. A community-based approach to solid waste management for riverine and coastal resource sustainability in the Philippines. Ocean and Coastal Management, 151(2018): 36–44
  9. World Bank. (2013). Bank Sampah di Indonesia: Menabung, Mengubah Perilaku,tersedia di https://blogs.worldbank.org/eastasiapacific/id/bank-sampah-di-indonesia-menabung-mengubah-perilaku, diakses tanggal 24 April 2017

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.