BibTex Citation Data :
@article{Pasopati5389, author = {Irsyad Amrullah}, title = {PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KUPANG REJO MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH DARAH RPH MENJADI PUPUK RAMAH LINGKUNGAN}, journal = {Jurnal Pasopati}, volume = {1}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Limbah darah yang dhasilkan RPH Ambarawa mencemari sungai karena Instalasi Pengolah Air Limbah yang dimiliki tidak berjalan dengan baik. Limbah yang dihasilkan mencapai 100 Liter limbah darah/hari, 175 Kg isi rumen, dan limbah cair total sebesar 400 m 3 /hari. Kendala yang dihadapi oleh pengelola yaitu RPH Ambarawa tergolong cagar budaya, sehingga ada larangan keras untuk mengubah bentuk bangunan, sedangkan lahan disekitarnya minim. Untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui pemanfaatan limbah darah rumah potong hewan sebagai pupuk organik pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui program pelatihan pembuatan pupuk. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan pupuk, pengemasan dan pemasaran, serta monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) masyarakat mampu membuat pupuk dari limbah darah RPH dengan terampil dan mandiri 2) Pembutan pupuk dapat mengurangi pencemaran sungai pentung yang terletak dibelakagn RPH 3) pupuk berpeluang untuk dipasarkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata Kunci : Limbah Darah, Pupuk Darah, Dusun Kupang Rejo }, issn = {2685-886X}, doi = {10.14710/pasopati.2019.5389}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/5389} }
Refworks Citation Data :
Limbah darah yang dhasilkan RPH Ambarawa mencemari sungai karena Instalasi Pengolah Air Limbah yang dimiliki tidak berjalan dengan baik. Limbah yang dihasilkan mencapai 100 Liter limbah darah/hari, 175 Kg isi rumen, dan limbah cair total sebesar 400 m3/hari. Kendala yang dihadapi oleh pengelola yaitu RPH Ambarawa tergolong cagar budaya, sehingga ada larangan keras untuk mengubah bentuk bangunan, sedangkan lahan disekitarnya minim. Untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui pemanfaatan limbah darah rumah potong hewan sebagai pupuk organik pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui program pelatihan pembuatan pupuk. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan pupuk, pengemasan dan pemasaran, serta monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) masyarakat mampu membuat pupuk dari limbah darah RPH dengan terampil dan mandiri 2) Pembutan pupuk dapat mengurangi pencemaran sungai pentung yang terletak dibelakagn RPH 3) pupuk berpeluang untuk dipasarkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kata Kunci : Limbah Darah, Pupuk Darah, Dusun Kupang Rejo
Article Metrics:
Last update: