skip to main content

PENGEMBANGAN DESA KARANGPELEM KABUPATEN SRAGEN SEBAGAI DESA WISATA

*Santy Paulla Dewi orcid  -  Diponegoro University, Indonesia
Grandy Loranesssa Wungo orcid  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Desa Karangpelem merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian cukup tinggi di Kabupaten Sragen. Namun demikian, potensi ini belum dikembangkan secara maksimal, sehingga dampak aktivitas pertanian ini belum banyak terlihat dan dirasakan oleh masyarakat. Kemiskinan masih menjadi masalah yang ditemui di masyarakat. Selain itu adanya tantangan lain seperti dana, ketersediaan infrastruktur, dan kelembagaan juga menjadi penghambat pengembangan desa. Hal ini yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimana berupaya membantu dan memfasilitasi  pengembangan desa wisata berbasis pertanian di desa, dimana pemerintah Desa Karangpelem Kabupaten Sragen sebagai mitra. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah dengan melaksanakan FGD di awal kegiatan untuk menggali isu pengembangan desa, dan di akhir kegiatan untuk mensosialisasikan hasil diskusi dan kajian dilapangan. FGD dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder yang terkait dengan pengembangan desa wisata berbasis pertanian. Hasil dari sosialisasi ini adalah konsep pengembangan desa wisata beserta pemetaan peran masing-masing stakeholder.

Fulltext View|Download
Funding: (Athuf Hazimah, Titin Andini, Felicia Putri, Zukruf Novandaya, Falian A, Tiyas Maulia, Tiara Ika F, Rifqi A, Aldhea Puti; Diponegoro University).

Article Metrics:

  1. Barcus, H. (2013). Sustainable Development or Integrated Rural Tourism? Considering the Overlap in Rural Development Strategies. Journal of Rural and Community Development, 8(3), 127–143
  2. Briedenhann, J., & Wickens, E. (2004). Tourism routes as a tool for the economic development of rural areas-vibrant hope or impossible dream? Tourism Management, 25(1), 71–79. https://doi.org/10.1016/S0261-5177(03)00063-3
  3. Direktorat pengembangan kawasan khusus dan tertinggal Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan Pembangunan Daerah. In Bappenas (Vol. 3)
  4. Gunarto, A. (2009). Melalui Pengembangan Agrowisata Perikanan Di Danau Singkarak Sumatera Barat. 5(2), 145–156
  5. Peraturan Bupati Sragen No. 74 tahun 2018 tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa dan Prioritas Penggunaan Dana Desa Kabupaten Sragen Tahun 2019
  6. Phillip, S., Hunter, C., & Blackstock, K. (2010). A typology for defining agritourism. Tourism Management, 31(6), 754–758. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2009.08.001
  7. Sidik, F. (2015). Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa. JKAP (Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik), 19(2), 115. https://doi.org/10.22146/jkap.7962
  8. Wilson, S., Fesenmaier, D. R., Fesenmaier, J., & Van Es, J. C. (2001). Factors for success in rural tourism development. Journal of Travel Research, 40(2), 132–138. https://doi.org/10.1177/004728750104000203

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.