skip to main content

BANTUAN ALAT PENJERNIH AIR TANAH DI PERUMAHAN DELTA MAS KOTA SEMARANG

*Aprilina Purbasari  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Budiyono Budiyono  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Tutuk Djoko Kusworo  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Siswo Sumardiono  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Kristinah Haryani  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air dibutuhkan antara lain untuk pembangkit listrik, industri, pertanian, peternakan, dan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Kimia FT Undip dilaksanakan di Perumahan Delta Mas, Kota Semarang. Pada Perumahan tersebut terdapat sumber air tanah yang berada di pangkal Jalan Delta Mas V (RT 5 RW 4). Air tanah tersebut digunakan untuk sarana kebersihan, sedangkan untuk minum dan memasak warga membeli air gunung atau air yang sudah diolah. Berdasarkan analisis situasi maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah serta memberikan bantuan alat penjernih air tanah di Perumahan Delta Mas, Kota Semarang. Hasil analisis air tanah yang diambil pada musim penghujan dan musim kemarau menunjukkan bahwa kadar deterjen, timbal (Pb), dan total Coliform melebihi Standar Baku Mutu Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi sehingga Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan bantuan berupa alat penjernih air dengan komponen utamanya karbon aktif untuk mengatasi hal tersebut. Hasil analisis air tanah setelah pemakaian alat penjernih air pada 1, 7, dan 28 hari menunjukkan bahwa kandungan deterjen dan timbal (Pb) dapat berkurang sehingga memenuhi Standar Baku Mutu, namun kandungan total Coliform masih melebihi Standar Baku Mutu. Selanjutnya disarankan untuk menghilangkan atau disinfeksi bakteri Coliform dalam air dengan cara yang sederhana, yaitu dengan pemanasan atau dengan proses klorinasi menggunakan kalsium hipoklorit (Ca(ClO)2 atau kaporit.

Kata kunci : alat penjernih, air tanah,air higiene sanitasi

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Alghamdi, A.A., Al-Odayni, A., Saeed, W.S., Al-Kahtani, A., Alharthi, F.A., & Aouak, T. (2019). Efficient Adsorption of Lead (II) from Aqueous Phase Solutions Using Polypyrrole-Based Activated Carbon. Materials, 12, 2020
  2. ALMuhisen, M., Gökçekus, H., & Ozsahin, D.U. (2019). The Most Common Factors Effecting Ground Water Quality. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering, 8(3), 79-83
  3. Cabral, J.P.S. (2010). Water Microbiology. Bacterial Pathogens and Water. International Journal of Environmental Research and Public Health, 7, 3657-3703
  4. El-Gawad, H.S.A. (2014). Aquatic Environmental Monitoring and Removal Efficiency of Detergents. Water Science, 28, 51-64
  5. Hossain, M.Z. (2015). Water: The Most Precious Resource of Our Life. Global Journal of Advanced Research, 2(9), 1436-1445
  6. Jannah, F.Z., Zuhri, M.S., & Mulyadi, E. (2021). Optimasi Kadar Ozon dalam Proses Disinfeksi Bakteri Coliform pada Pengolahan Air Minum. Jurnal Teknik Kimia, 15(2), 59-65
  7. Komala, P.S. & Agustina, F. (2014). Kinerja Kaporit dalam Penyisihan E.Coli pada Air Pengolahan PDAM. TeknikA, 21(2), 66-76
  8. Peraturan Menteri Kesehatan. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
  9. Peraturan Menteri Kesehatan. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  10. Pongener, C., Bhomick, P., Upasana Bora, S., R. L. Goswamee, A. Supong, & D. Sinha. (2017). Sand-supported bio-adsorbent column of activated carbon for removal of coliform bacteria and Escherichia coli from water. International Journal of Environmental Science and Technology, 14, 1897-1904
  11. Roy, R. (2019). An Introduction to Water Quality Analysis. International Research Journal of Engineering and Technology, 6(1), 201-205
  12. Sharma, S. & Bhattacharya, A. (2017). Drinking Water Contamination and Treatment Techniques. Applied Water Science, 7, 1043-1067
  13. Syarifudin A., As, Z.A., & Setiadi, G. (2014). Efektivitas “Portable UV Disinfection” dalam Menurunkan Angka Bakteri (Escherichia Coli spp) pada Air Minum. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(2), 223-229
  14. Tsyntsarski, B., Petrova, B., Budinova, T., Petrov, N., Teodosiev, D.K., Sarbu, A., Sandu, T., Yardim, M.F., & Sirkecioglu, A. (2014). Removal of Detergents from Water by Adsorption on Activated Carbons Obtained from Various Precursors. Desalination and Water Treatment, 52, 3445-3452
  15. Volentino, D. (2013). Kajian Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya Air Tanah di Kawasan Industri Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 1(3), 265-274
  16. WHO. (2011). Guidelines for Drinking-water Quality, 4th edition. World Health Organization
  17. Zafarzadeh, A., Sadeghi, M., Golbini-Mofrad, & A., Beirami, S. (2018). Removal of Lead by Activated Carbon and Citrus Coal from Drinking Water. Desalination and Water Treatment, 105, 282-286

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.