skip to main content

PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE KACANG TURIS DAN KACANG MERAH BAGI MASYARAKAT KELOMPOK TANI FATUKNUTU KELURAHAN SASI, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

*Risna Erni Yati Adu  -  Universitas Timor, Indonesia
Dicky Frengky Hanas  -  Universitas Timor, Indonesia
Yuni Sine  -  Universitas Timor, Indonesia
Emilia Juliyanti Bria  -  Universitas Timor, Indonesia
Elisabeth Korbafo  -  Universitas Timor, Indonesia
Bernadina Metboki  -  Universitas Timor, Indonesia
Regina Seran  -  Universitas Timor, Indonesia
Maria Magdalena Kollo  -  Universitas Timor, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kegiatan pelatihan pembuatan tempe dari kacang merah dan kacang turis bermitra dengan kelompok tani Fatuknutu, Kelurahan Sasi, Kota Kefamenanu. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah di lokasi setempat tetapi masyarakat belum dibekali oleh pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah bahan tersebut. Sehingga kegiatan ini dimaksudkan untuk mengedukasi sekaligus melatih masyarakat dalam melakukan inovasi terhadap bahan pangan yang melimpah sekaligus untuk meningkatkan nila jualnya. Terdapat 3 tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu menjelaskan dan menginstruksikan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan, mendemonstrasikan pembuatan tempe dari kacang turis dan kacang merah sekaligus mendampingi peserta dalam praktik mandiri serta memonitoring dan mengevaluasi hasil pelatihan. Hasil utama yang diperoleh berupa produk tempe kacang turis dan tempe kacang merah. Selain produk tempe, anggota Kelompok Tani Fatuknutu menjadi terampil dalam membuat tempe secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan gizi harian dari bahan baku yang mudah dijangkau.

Kata kunci : tempe, kacang turis, kacang merah, fatuknutu, sasi

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Adam. 2009. Tempe dan Proses Pembuatannya. http://www.ad4msan.com//Diakses pada tanggal 21 april 2015
  2. Apriyantono, A., D. Fardiaz., N. L. Puspitasari., Sedarnawati dan S. Budiyanto. 1989. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor. Hal 74-82
  3. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2006. Potensi Kacang Tunggak Sebagai Bahan Baku Tempe dan Nugget Cukup Menjanjikan. http://www.litbang.deptan.go.id/ berita/kategori/4/. Diakses pada tanggal 23 april 2015
  4. Barnet, HL & Hunter, BB 1998, Illustrated Genera of Imperfect Fungi, The American Phytopathological Society Press
  5. Bessey, EA 1979, Morpholgy and Taxonomy Of Fungi, Edisi ke-3, Vikas Publishing House PVT LTD. New Delhi
  6. Bavia, Ana Carla Furlan., da SILVA, Carlos Eduardo., FERREIRA, Márcia Pires., SANTOS LEITE, Rodrigo., MANDARINO, José Marcos Gontijo., and CARRÃO-PANIZZI, Mercedes Concórdia. 2012. Chemical Composition Of Tempeh From Soybean Cultivars Specially Developed For Human Consumption. OI:D http://dx.doi.org/10.1590/S0101-20612012005000085. Ciênc. Tecnol. Aliment., Campinas, 32(3): 613-620, jul.-set. 2012
  7. Chutrtong, J. dan Bussabun, T. 2014. Preparation of Tempeh spore Powder by Freeze Drying. World academy of science, engineering and technology. Interntional journal or biological. Veterinary, agricultural and food engineering. Vol :8 No 1. 2014
  8. Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi dan Mikologi). Malang: Universitas Negeri Malang
  9. Gunter, Robert. 2005. Rhizopus Soil Microbiology. http://soils1.cses. ut.edu/. Diakses 10 april 2015
  10. Gaman, P. M., Sherrington K.B. 1994. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
  11. Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung. ITB
  12. Haliza, W. 2008. Tanpa Kedelai Masih Bisa Makan Tempe. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor
  13. Haliza, W., Purwani, Endang Y., dan Thahir, R. 2007. Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin teknologi pascapanen pertanian vol. 3 2007. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor
  14. Hesseltine, C. W. 1976. Research at Northern Regional Research Laboratory on Fermented Foods. Proc. Conf. Soybean Product for Protein in Human Foods. USDA
  15. Hidayat, N. 2009. Tahapan Proses Pembuatan Tempe. http://lecture.brawijaya.ac.id/nurhidayat/. Diakses pada tanggal 15 maret 2015
  16. John K. 2002. Cajanus cajan (L.) Millsp. (Pigeon Pea). www.fs.fed.us/global/iitf/pdf/shrubs/Cajanus%20cajan.pdf
  17. Kanetro,B dan Hastuti, S. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-Kacangan. Debut Wahana Sinergi. Yogyakarta
  18. Karsono, S dan Sumarno. 1989. Kacang merah. Balittan Pangan Malang
  19. Kasmidjo. 1990. Tempe Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan Serta Pemanfaatannya. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta
  20. Koswara S. 2002. Teknologi Pengolahan Kedelai dan Hasil Sampingnya Menjadi Makanan Bermutu.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
  21. Liu, K. 1999. Soybeans chemistry, technology and utilization. An aspen pul. Aspen Publ Inc. Gaithersburg. Maryland
  22. Nakajima, N., Nozaki, N., Ishihara, K., Ishikawa, A., Tsuji, H. 2005. Analysis of Isoflavon Content in Tempeh, a Fermentation Soybean, and Preparation of a New Isoflavone-Enriched Tempeh. Journal of bioscience and bioengineering. Vol.100, no 6.685-687
  23. Srapinkornburee, Wannapa., Tassanaudom, Unnop., and Nipornram, Suriyaporn. 2009. Commercial Development Of Red Kidney Bean Tempeh. As. J. Food Ag-Ind. 2009, 2(03), 362-372. Asian Journal of Food and Agro-Industry. ISSN 1906-3040
  24. Singh, F and Diwakar, B. 1993. Nutritive Value and Uses of Pigeonpea and Groundnut. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics. India. http://www.icrisat.org/Training/sds.14.pdf. Diakses 4 maret 2015
  25. Soetarto, E.S., Nastiti, S. J., Suharni, T., Sembiring, L., 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta
  26. Syarief, R. 1999. Wacana Tempe Indonesia. Universitas Katolik Widya Mandala Press. Surabaya
  27. Taylor, L. 2005. Tropical Plant Database: GUANDU (Cajanus cajan). www.raintree.com/guandu.htm. Diakses pada Senin, 14 april 2015
  28. Tejasari. 2005. Nilai Gizi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal 24
  29. Torres, A., J. Frias., M. Granito and C. Vidal-Valverde. 2006. Fermented Pigeon Pea (Cajanus cajan ) Ingredients in Pasta Products. Journal of Agricultural and Food Chemistry. Vol/No: 54/18. Pg: 6685– 6691. http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf0606095. Diakses pada 20 april 2015
  30. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramendia Pustaka Utama. Jakarta
  31. Wipradnyadewi, P., Rahayu, S. dan Raharjo, S. 2005. Isolasi Dan Identifikasi Rhizopus oligosporus Pada Beberapa Inokulum Tempe. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.