skip to main content

EFEK LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERBAIKAN GEJALA KLINIS, KECEMASAN, HASIL ELEKTROMIOGRAFI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN SPASMOFILIA

*Hari Peni Julianti  -  Dept Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan (IKM-KP), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Wahyudati  -  Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
Robby Tjandra Kartadinata  -  Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Rudy Handoyo  -  Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
Noviolita Noviolita  -  Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Latihan relaksasi otot progresif dapat memperbaiki kecemasan dan nyeri kepala tegang serta kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan latihan relaksasi otot progresif dapat memperbaiki kualitas hidup pasien spasmofilia.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Rancangan penelitian adalah kuasi eksperimental dengan pre-post test controlled grup design. Subyek penelitian adalah pasien spasmofilia yang berobat ke RSUP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria, berjumlah 20 orang. Kelompok perlakuan (10 orang) mendapatkan latihan relaksasi otot progresif 6 sesi dan edukasi standar, kelompok kontrol (10 orang) hanya mendapat edukasi standar.  Data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, dan uji  Mann Whitney.

Hasil: Terdapat perbedaan delta sebelum dan sesudah intervensi jumlah gejala klinis (p=0,004), skor kecemasan (p=003), skor kualitas hidup keseluruhan (p=0,000) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penurunan jumlah gejala klinis, skor kecemasan dan peningkatan skor kualitas hidup kelompok perlakuan lebih tinggi daripada kelompok kontrol sesudah intervensi. Tidak terdapat perbedaan derajat spasmofilia sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok. Hasil wawancara mendalam menunjukkan adanya perbaikan nyeri, ketegangan otot, kecemasan sehingga lebih tenang dan kualitas hidup lebih baik.

Simpulan:  Latihan relaksasi otot progresif dapat memperbaiki gejala klinis, kecemasan, dan kualitas hidup pasien spasmofilia.

 

Kata Kunci: Spasmofilia, Relaksasi Otot Progresif

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.