skip to main content

Tantangan Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional: Ketiadaan Payung Hukum Bagi Masyarakat Hukum Adat

*Khairuna Malik Hasibuan  -  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Khairunnisa Khairunnisa  -  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Faradila Yulistari Sitepu  -  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2025 Law, Development and Justice Review under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0.

Citation Format:
Abstract
Ekspresi budaya tradisional mencakup berbagai bentuk kreasi budaya baik berupa benda ataupun tak benda, yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat adat dan dimiliki secara komunal. Namun sistem hukum yang berlaku saat ini, khususnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta belum sepenuhnya memberikan perlindungan yang memadai terhadap bentuk Ekspresi Budaya Tradisional (EBT). Hal ini disebabkan UU Hak Cipta menerapkan perlindungan hak individual yang diketahui siapa penciptanya, sementara EBT merupakan warisan budaya yang dimiliki secara komunal, sehingga diperlukan suatu perlindungan yang bersifat sui generis terhadap pengetahuan tradisional dan EBT. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan studi kasus. Sumber data utama berasal dari UU Hak Cipta serta regulasi lain yang terkait dengan perlindungan EBT. Permasalahan yang muncul adalah problematika perlindungan EBT sehingga urgensi atas Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat dan Rancangan Undang-Undang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional perlu segera disahkan
Fulltext View|Download
Keywords: Ekspresi Budaya Tradisional, Hak Masyarakat Adat, Pengesahan RUU EBT

Article Metrics:

  1. International Labour Office, 2003, Konvensi ILO Mengenai Masyarakat Hukum Adat, 1989 (No.169): Sebuah Panduan, Kantor Perburuhan Internasional, Jenewa
  2. Jaszi, Peter A, 2009, Traditional Culture: A Step Forward for Protection in Indonesia, Institute for Press and Development Studies, Jakarta, Indonesia http://digitalcommons.wcl.american.edu/
  3. Sardjono, Agus, 2006, Hak Kekayaan Intelektual Dan Pengetahuan Tradisional, Alumni, Bandung
  4. Asri, Dyah Permata Budi, 2018, Perlindungan Hukum Preventif Terhadap Ekspresi Budaya Tradisional Di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, JIPRO : Journal of Intellectual Property, Vol. 1 No. 1, https://doi.org/10.20885/jipro.vol1.iss1.art2
  5. Bustani, Simona, 2016, Urgensi Pengaturan Ekspresi Budaya (Folklore) Masyarakat Adat, Jurnal Hukum PRIORIS, Vol. 2 No. 4 https://doi.org/10.25105/prio.v2i4.340
  6. Darmawan, Arif Budi, and Muhammad Arief Virgy, 2023, Urgensi Pengesahan RUU MHA Melalui Kerangka Indigenous Environmental Justice: Studi Kasus Pembangunan Pabrik Semen Di Kendeng, Jurnal Pemikiran Sosiologi, Vol. 10 No. 2 https://doi.org/10.22146/jps.v10i2.82649
  7. Dharmawan, Ni Ketut Supasti, 2017, Protecting Traditional Balinese Weaving Trough Copyright Law : Is It Appropriate?, Diponegoro Law Review, Vol. 2 No. 1 https://doi.org/10.14710/dilrev.2.1.2017.57-84
  8. Hasima, Rahman, 2018, Perlindungan Hukum Terhadap Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat Tolaki, Literasi Hukum, Vol 2 No. 1
  9. Khumairoh, Izmy, Nurhayati, Alamsyah, Suharyo, Solechan, Triyono, 2002, Strategi Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) Lewat Sistem Hukum Di Indonesia, Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, Vol. 6 No.1 https://doi.org/10.14710/endogami.6.1.87-100
  10. Komang Dea Febriantini, 2022, Perlindungan Hukum Internasional Terhadap Warisan Budaya Indonesia Yang Di Klaim Oleh Nagara Lain, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 10 No. 3 https://doi.org/10.23887/jpku.v10i3.52027
  11. Putra, Ida Bagus Yoga Darma dan I Wayan Wiryawan, 2021, Penguasaan Negara Atas Ekspresi Budaya Tradisional Dalam Perspektif Hak Cipta Di Indonesia’, Jurnal Kerthanegara, Vol. 9 No. 4
  12. Sukihana, Ida Ayu dan I Gede Agus Kurniawan Kurniawan, 2018, Karya Cipta Ekspresi Budaya Tradisional: Studi Empiris Perlindungan Tari Tradisional Bali Di Kabupaten Bangli, Jurnal Magister
  13. Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), Vol. 7 No. 1 https://doi.org/10.24843/jmhu.2018.v07.i01.p05
  14. Sulasno, Wahyuddin dan Fitri Agustin, 2021, Pengembangan Dan Strategi Perlindungan Hukum Atas Ekspresi Budaya Tradisional Di Kabupaten Lebak, Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 5 No.1 https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v5i1.3414
  15. Sylvana, Murni D. Hutabarat, 2015, Perkembangan Dan Perlindungan Pengetahuan Tradisional Dan Ekspresi Budaya Tradisional Ditinjau Dari Perspektif Hak Kekayaan Intelektual, Jurnal Yuridis, Vol. 2 No. 2 https://doi.org/10.35586/.v2i2.201
  16. Thontowi, Jawahir, 2015, Pengaturan Masyarakat Hukum Adat Dan Implementasi Perlindungan Hak-Hak Tradisionalnya, Pandecta: Research Law Journal, Vol. 10 No. 1 https://doi.org/10.15294/pandecta.v10i1.4190
  17. Widyanti, Yenny, 2020, Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia Dalam Sistem Yang Sui Generis, Arena Hukum, Vol. 13 https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01303.1
  18. Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Sebanyak 1728 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Ditetapkan, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/sebanyak-1728-warisan-budaya-takbenda-wbtb-indonesia-ditetapkan/ diakses pada 18 Agustus 2025
  19. Human Rights Committee, CCPR General Comment No. 23: Article 27 (Rights of Minorities), 1994 https://www.legal-tools.org/doc/0e1a35/pdf/ diakses pada 12 Agustus 2025
  20. Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat., https://berkas.dpr.go.id/akd/dokumen/RJ2-20171106-094054-7086.pdf diakses pada 2 Agustus 2025
  21. Rancangan Undang-Undang tentang pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional. https://jdih.dpd.go.id/ diakses pada 16 Agustus 2025
  22. UNESCO, Cultural Practices and Expressions of Intangible Heritage, 2024 https://www.unesco.org/en/intangible-cultural-heritage/grid?fq%5Bsm_unsc_field_ref_countries_label%5D%5B%5D=Indonesia&query=&op=Search diakses pada 15 Agustus 2025
  23. UNESCO, General Conference, 25th Session, Paris, 17 October to 16 November 1989, UNESCO, 1989, Annex I-2 https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000083102 diakses 15 Agustus 2025
  24. ———, General Conference, 31st Session, Paris, 15 October to 3 November 2001, v.1: Resolutions’,
  25. UNESCO, 2002, p. 62 https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000124687 diakses pada 15 Agustus 2025
  26. United Nations, Frequently Asked Questions Declaration on the Rights of Indigenous Peoples, 2006 https://www.un.org/esa/socdev/unpfii/documents/FAQsindigenousdeclaration.pdf diakses pada 12 Agustus 2025
  27. United Nations Human Rights Committee, International Covenant on Civil and Political Rights, Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights, 1966 https://www.ohchr.org/en/instruments-mechanisms/instruments/international-covenant-civil-and-political-rights diakses pada 12 Agustus 2025

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.