Koordinasi Publik untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Banjir pada Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan Gorontalo
Subject | |
Type | Copyright Transfer Agreement |
Download (398KB) Indexing metadata |

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
In flood-prone areas, coordination between parties in disaster risk reduction (DRR) activities is very important. This is because the consequences of disasters will directly affect the disruption of people's lives and livelihoods, and also hinder the process of sustainable development. The study aims to develop a public coordinating scheme for disaster risk reduction (DRR) activities based on public resources in Gorontalo Regency. Public resources from government agencies and society are available in Gorontalo Regency with their respective tasks at the stages before, during and after the disaster. Public coordination is expected to support the implementation of DRR-based sustainable development in Gorontalo Regency. The preparation of public coordination scheme begins with geospatial flood hazard assessment based on the characteristics of the Limboto Watershed using a Geographic Information System (GIS) tool. The result provides a basis for the implementation of public coordination arrangements for DRR. Gorontalo Regency is dominated by a coastal land parcel adjacent to Tomini Bay, stretching from lowland plains to hilly mountains. High rainfall, critical land use and settlements in the lowlands have caused the study area categorized into high- to very high-risk zones of flooding. To ensure sustainable development runs effectively, its implementation must be based on DRR policy with public coordination. Public coordination is carried out between government agencies and society, who cooperate in compliance with their respective roles and tasks at the stage before, during and after the disaster. The results show that the involvement of more sectoral parties is needed at the stage before and during the disaster. This indicates that public coordination before the disaster performs risk prevention and reduction activity that should be prioritized in the implementation of development before inhibiting its sustainability.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
- Ahdi, D. (2015). Perencanaan penanggulangan bencana melalui pendekatan manajemen risiko. Reformasi, 5(1), 13–30. Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/60.
- Aji, M. D., Sudarsono, B., dan Sasmito, B. (2014). Identifikasi zona rawan banjir menggunakan sistem informasi geografis (studi kasus: Sub DAS Dengkeng). Jurnal Geodesi Undip, 3(1), 36–50. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/4708.
- Ake, U. R., Koto, A. G., dan Taslim, I. (2018). Analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan arahan fungsi kawasan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Alo Kabupaten Gorontalo. Jurnal Sains Informasi Geografi, 1(1), 41–50. doi: 10.31314/jsig.v1i1.118
- Anam, K., Mutholib, A., Setiyawan, F., Andini, B. A., dan Sefniwati, S. (2018). Kesiapan institusi lokal dalam menghadapi bencana tsunami: Studi kasus Kelurahan Air Manis dan Kelurahan Purus, Kota Padang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(1), 15–29. doi: 10.14710/jwl.6.1.15-29
- Apandi, T., dan Bachri, S. (1997). Peta geologi lembar Kotamobagu, Sulawesi skala 1:250.000. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G).
- Azhar, R. A. (2016). Banjir bandang meluas hingga sembilan kecamatan. Retrieved June 25, 2018, from https://regional.kompas.com/read/2016/10/26/18122711/banjir.bandang.di.gorontalo.meluas.hingga.sembilan.kecamatan.
- Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP). (2002). Arahan mitigasi bencana perkotaan di Indonesia. Jakarta: Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
- Bencana dan Penanganan Pengungsi.
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2018). Data informasi bencana Indonesia. Retrieved August 11, 2018, from http://dibi.bnpb.go.id/dibi/.
- Dewan, A. M. (2013). Hazards, risk, and vulnerability. In Flood in a Megacity: Geospatial techniques in assessing hazards, risk and vulnerability (1st ed.). Dordrecht, Netherlands: Springer Science dan Business Media. doi: 10.1007/978-94-007-5875-9_2
- Eddy, T. (2015). Kajian lingkungan hidup strategis dalam perencanaan wilayah dan tata ruang. Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan. ISBN: 978-602-0903-06-4.
- Faturahman, B. M. (2018). Konseptualisasi mitigasi bencana melalui perspektif kebijakan publik. PUBLISIA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 3(2), 122–134. Retrieved from http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkpp/article/view/2365.
- Halim, F. (2014). Pengaruh hubungan tata guna lahan dengan debit banjir pada Daerah Aliran Sungai Malalayang. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 4(1), 45–54. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jime/article/view/4461.
- Hidayah, K. (2015). Kebijakan penanggulangan bencana di era otonomi daerah (kajian terhadap penanganan kasus luapan lumpur Lapindo Brantas). Jurnal Borneo Administrator, 11(3), 298–315. doi: 10.24258/jba.v11i3.204
- Idris, S. R., dan Pramudito, H. (2018). Mencermati keunikan bencana geologi di Indonesia. In Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ke-5 Riset Kebencanaan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Universitas Andalas (pp. 437–443). Padang: Universitas Andalas.
- Maarif, S. (2013). Pengurangan risiko bencana investasi untuk ketangguhan bangsa. Mataram: Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Retrieved from https://www.bnpb.go.id/pengurangan-risiko-bencana-investasi-untuk-ketangguhan-bangsa.
- Paimin, P., Sukresno, S., dan Pramono, I. B. (2009). Teknik mitigasi banjir dan tanah longsor. (A. N. Ginting, Ed.). Balikpapan: Tropenbos International Indonesia Programme.
- Pemerintah Kabupaten Gorontalo. (2013). Peta daerah aliran sungai Limboto.
- Probosiwi, R. (2015). Peran pemerintah lokal dalam menghadapi bencana tsunami di Pacitan Jawa Timur. Jurnal Widyariset LIPI, 18(2), 1–22.
- Sompotan, A. F. (2012). Struktur geologi Sulawesi. Bandung: Perpustakaan Sains Kebumian. Institut Teknologi Bandung.
- Suryani, A. S. (2016). Antisipasi bencana hidrometeorologi di Indonesia. Majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial, 8(12), 9–12. Retrieved from https://www.academia.edu/28294722/12_Antisipasi_Bencana_Hidrometeorologi_di_Indonesia.
- Taslim, I., Koto, A. G., dan Tisen, T. (2017). Studi geomorfologi kebencanaan berbasis analisis spasial untuk pembangunan berkelanjutan. Jurnal MIPA Tadulako, 7(2), 3–8. doi: 10.17605/OSF.IO/8Z56X
- United Nations. (2015a). Sendai framework for disaster risk reduction 2015-2030. Geneva. Retrieved from https://www.preventionweb.net/files/43291_sendaiframeworkfordrren.pdf.
- United Nations. (2015b). Transforming our world: the 2030 agenda for sustainable development. Retrieved from https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld.
- Vidiarina, H. D. (2010). Perencanaan kontinjensi: Tinjauan tentang beberapa pedoman perencanaan dan rencana kontinjensi. Indonesia.
- Wibowo, M. (2018). Kajian dampak rencana pembangunan Kawasan Wisata Marina di Pesisir Kabupaten Belitung terhadap kualitas lingkungan sekitarnya. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(1), 11–24.
- Widjaja, B. W. (2014, September). Bekerja dengan hati untuk hasil masterpiece. Gema BNPB: Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana, 61–70. Retrieved from https://bnpb.go.id/uploads/publication/1092/Gema SEP 2014.pdf.
- Yumantoko, Y. (2019). Kolaborasi para pihak dalam penanganan destinasi wisata terdampak bencana di Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Penelitian Kehutanan, 3(1), 15–28.
Last update: 2021-01-25 04:25:12
Last update: 2021-01-25 04:25:13
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Wilayah Lingkungan, Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University as publisher of the journal.
As a journal Author, authors have rights for a large range of uses of your article, including use by your employing institute or company. These Author rights can be exercised without the need to obtain specific permission.