skip to main content

Identification of Land Use Changes Due to Changes in Coastlines in the Amurang Coastal Area, South Minahasa Regency

*David Simatupang  -  Department of Urban and Regional Planning, Sam Ratulangi University, Jl. Kampus Bahu, Manado, Indonesia, Indonesia
Dwight Mooddy Rondonuwu  -  Department of Urban and Regional Planning, Sam Ratulangi University, Jl. Kampus Bahu, Manado, Indonesia, Indonesia
Fela Warouw  -  Department of Urban and Regional Planning, Sam Ratulangi University, Jl. Kampus Bahu, Manado, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Indonesia's coastal areas are dynamic and vulnerable to physical, economic, and socio-cultural changes. This study aims to analyze land use change due to shoreline change in the coastal area of Amurang, South Minahasa Regency, 2005-2022. The main data used included Landsat 7 ETM+, Landsat 8 OLI/TIRS, and Landsat 9 OLI-2/TIRS-2 images, which were processed using GIS-based spatial analysis methods. Shoreline analysis was conducted using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) technique to measure changes in accretion and abrasion.  The results showed significant changes in land use. In Kawangkoan Bawah Village, the water body turned into 9.23 hectares of green open space and 11.32 hectares of built-up area, in line with shoreline accretion with an average transect value of 68.11 meters. In contrast, in Lopana Village, green open space turned into 12.24 hectares of water body, corresponding to a dominant abrasion of -126.99 meters. An anomaly occurred in Kawangkoan Bawah Village, where built-up land turned into a water body of 2.36 hectares even though the shoreline in the area tends to experience accretion, which is due to the location of the land change not being directly in the area of shoreline change. This research confirms the importance of utilizing spatial analysis to understand the dynamics of coastal areas and the importance of adaptive spatial planning to manage the impacts of shoreline change.
Fulltext View|Download
Keywords: Abrasion Events, Accretion Events, Amurang Coastal Area, Coastal Disasters, Land Use Changes, Shoreline Changes

Article Metrics:

  1. Arif, A. M. S., & Hamdi, N. F. (2022). Pengendalian Abrasi Pantai Tumpaan, Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dengan Menggunakan Pegar Geobag Rangka Bambu. Riset Sains dan Teknologi Kelautan, 138-142
  2. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. (2020). Statistik Sumber Daya Laut Dan Pesisir Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir. Jakarta: Badan Pusat Statistik
  3. Darmiati, NurjayaI. W., & AtmadipoeraA. S. (2020). Analysis Of Shoreline Change In West Coast Area Of Tanah Laut District South Kalimantan. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211-222. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i1.22815
  4. Government of South Minahasa Regency. (2014). Regional Regulation of South Minahasa Regency No. 3 of 2014 concerning the Spatial Planning of South Minahasa Regency for 2014–2034 [Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014–2034]. Amurang, Indonesia
  5. Government of North Sulawesi Province. (2014). Regional Regulation of North Sulawesi Province No. 1 of 2014 concerning the Spatial Planning of North Sulawesi Province for 2014–2034 [Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014–2034]. Manado, Indonesia
  6. Halim, H., & Halili, H. (2016). Studi Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Sapa Laut, 1 (1) 24-31
  7. Hariyanto, T., Mukhtar, M. K., & Pribadi, C. B. (2018). Evaluasi Perubahan Garis Pantai Akibat Abrasi Dengan Citra Satelit multitemporal (Studi Kasus: Pesisir Kabupaten Gianyar, Bali). Geoid, 14(1), 66. https://doi.org/10.12962/j24423998.v14i1.3822
  8. Hidayah, Z., & Suharyo, O. S. (2018). Analisa Peubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Selat Madura. Rekayasa, 11(1), 19-30
  9. Kauntul, J. C., Pioh, N. R., & Pangemanan, F. N. (2023). Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam Penanganan Masyarakat yang Terdampak Abrasi Air Laut di Pantai Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. JURNAL EKSEKUTIF, 3(2)
  10. Kirana, C., Danial, D., & Asmidar, A. (2024). Analisis Perubahan Garis Pantai Pada Wilayah Pesisir Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Selatan. JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL), 1(2), 132-143
  11. Langoy, R. A. O., Mononimbar, W., & Hanny, P. (2019). Perubahan Penggunaan Lahan di Koridor Jalan Boulevard Amurang. SPASIAL, 6(2), 364-374
  12. Lestari, S. C., & Arsyad, M. (2018). Studi Penggunaan Lahan Berbasis Data Citra Satelit dengan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika (JSPF), 14(1), 81-88
  13. Lubis, D. P. (2017). Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Penginderaan Jauh (Studi Kasus di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Jurnal Geografi, 9(1), 21-31
  14. Pinangkaan, K., Tilaar, S., & Franklin, P. J. (2019). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Amurang. SPASIAL, 6(2), 493-500
  15. Prameswari, S. R., Anugroho, A., & Rifai, A. (2014). Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai terhadap Penggunaan Lahan Analisa Penginderaan Jauh Satelit di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Journal of Oceanography, 3(2), 267-276
  16. Purba, C. A. P., Muskananfola, M. R., & Febrianto, S. (2019). Perubahan Garis Pantai dan Penggunaan Lahan Desa Timbulsloko, Demak Menggunakan Citra Satelit Landsat Tahun 2000-2017. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 8(1), 19-27
  17. Pushidrosal. (2018, August 28). Data Kelautan yang Menjadi Rujukan Nasional Diluncurkan. https://www.pushidrosal.id/berita/5256/Data-Kelautan-Yang-Menjadi-Rujukan-Nasional-Diluncurkan/
  18. Rondonuwu, C. V., Tarore, R. C., & Mastutie, F. (2020). Kajian Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Pesisir Kota Manado (Studi Kasus: Kecamatan Malalayang, Sario, dan Wenang). SPASIAL, 7(1), 134-143
  19. Sabet, F. B. A. S., & Ari, W. P. (2022). Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut dalam Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Pesisir dan Laut. OECONOMICUS Journal of Economics, 6(2), 74-85
  20. Syah, C. Y., Saputra, J. S. D., & Minmahddun, A. (2024). Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Citra Satelit di Pantai Tanjung Bunga Kota Makassar Sulawesi Selatan. Media Konstruksi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 9(3), 181-188

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.