skip to main content

Implementasi Instrumen Zoning Regulation dalam Penanganan Lahan Kritis di DTA Kaskade Mahakam

Luhur Bintang Taufan  -  Department of Urban Regional Planing, Institut Teknologi Kalimantan, Karang Joang, Balipapan, Indonesia 76127, Indonesia
*Rahmat Aris Pratomo orcid scopus  -  Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

The rapid growth of critical land in the Mahakam Cascade catchment area has caused environmental damage and land degradation. There was an increase in this critical land during the last ten years in this area. It was recorded that about 15.54% of the critical land area increased from 2013 to 2018. The condition of land degradation continuously occurs due to increased land use complexity, which does not match the characteristics of the land. As a result, the carrying capacity of the land is getting worst. In responding to this condition, it is necessary to have a different instrument to handle these critical lands. This study aims to formulate directions for handling critical land in the Mahakam Cascade DTA based on the direction of critical land zoning. The first stage was to determine the zoning of critical land vulnerability levels to determine critical land zoning using the weighted overlay method. The following stage was to formulate directives on land management and use with zoning regulations using the Delphi analysis method for key stakeholders. The main findings show that six zoning classifications of critical land are divided into three protected and cultivated areas. From these findings, directions are then drawn up for critical handling of land with the concept of zoning regulation covering land use functions (permitted, limited permitted, conditionally permitted, and prohibited). The zoning regulation directive adjusts to the criticality level of the land and its use function as well as conservation and rehabilitation techniques, i.e., civil engineering approach and irrigation, vegetative, infiltration and drainage wells, which have different settings in each zoning criticality level of critical land.

Fulltext View|Download
Keywords: carrying capacity; critical land; Kaskade Mahakam; land use change; zoning regulation

Article Metrics:

  1. Adikusuma, D., Rusadi, E. Y., & Hayuni, N. (2014). Dampak degradasi lingkungan terhadap potensi pengembangan ekowisata berkelanjutan di Delta Mahakam: Suatu tinjauan. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 2(1), 11–24. doi: 10.14710/jwl.2.1.11-24
  2. Dariah, A; Rachman, A; Kurnia, U. (2004). Erosi dan degradasi lahan kering di Indonesia. Bogor
  3. Enríquez-de-Salamanca, Á. (2019). Vulnerability reduction and adaptation to climate change through watershed management in St. Vincent and the Grenadines. GeoJournal, 84(4), 1107–1119. doi: 10.1007/s10708-018-9914-z
  4. Hartawan, R. (2017). Identifikasi permasalahan biofisik dan sosial ekonomi di Model Daerah Aliran Sungai Mikro (MDM) Batang Tegan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 14(3), 84–90. doi: 10.33087/jiubj.v14i3.263
  5. Idjudin, A. A. (2011). Peranan konservasi lahan dalam pengelolaan perkebunan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 5(2)
  6. Julzarika, A.; Dewi, E. K. . S. L. (2019). Penentuan batas tepi danau paparan banjir secara hitung perataan kuadrat terkecil dengan multidata pengindraan jauh. Limnotek: Perairan Darat Tropis di Indonesia, 26(2), 103–117. doi: 10.14203/limnotek.v26i2.243
  7. Julzarika, A., Laksono, D. P., Subehi, L., Dewi, E. K., Kayat, K., Sofiyuddin, H. A., & Nugraha, M. F. I. (2018). Comprehensive integration system of saltwater environment on Rote Island using a multidisciplinary approach. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 6(1), 1553–1567. doi: 10.15243/jdmlm.2018.061.1553
  8. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. (2018). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
  9. Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Perhutanan Sosial Nomor : P. 4/V-SET/2013 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis
  10. Melo, G. I.; Sela, R. L.; Suryono, S. (2018). Analisis faktor penyebab perubahan luas lahan kritis di Tateli, Kecamatan Mandolang. SPASIAL, 5(3), 347–356. doi: 10.35793/sp.v5i3.21972
  11. Nugroho, S. P. (2000). Minimalisasi lahan kritis melalui pengelolaan sumberdaya lahan dan konservasi tanah dan air secara terpadu. Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(1), 73–82. doi: 10.29122/jtl.v1i1.165
  12. Nurhakim, K. (2017). Studi perubahan tingkat lahan kritis lingkungan DAS dengan metode penginderaan jauh (Studi kasus: Kabupaten Sampang, P. Madura). Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  13. Pamungkas, H. S. R.; Karmadi, M. A. (2015). Analisis lahan kritis Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Jurnal Teknik| Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK, 16(1)
  14. Pratomo, R. A.; Ayuni, S. I.; Fitrianingsih, D. (2021). Implikasi pembangunan kota baru terhadap perubahan fisik kawasan dan sosial-ekonomi masyarakat lokal: Studi kasus pembangunan Kota Harapan Indah, Bekasi. Jurnal Pengembangan Kota, 9(2), 204–214. doi: 10.14710/jpk.9.2.204-214
  15. Pratomo, R. A., Jetten, V., & Alkema, D. (2016). A comparison of flash flood response at two different watersheds in Grenada, Caribbean Islands. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 29(1), 12004. doi: 10.1088/1755-1315/29/1/012004
  16. Putra, I. S.; Sugianto, S.; Basri, H. (2017). Analisis perubahan tutupan dan lahan kritis pada Daerah Tangkapan Air Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Unsyiah. Banda Aceh, Indonesia
  17. Ruhama, Anita; Numba, Sudirman; Saida, S. (2020). Analisis lahan kritis dan arahan penggunaan lahan pada Sub Daerah Aliran Sungai Binanga Lantang di Sulawesi Selatan. AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 4(1), 37–52. doi: 10.33096/agrotek.v4i1.89
  18. Rustiadi, Ernan; Saefulhakim, S; Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan pengembangan wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Pusataka Obor Indonesia
  19. Seng, A. A.; Kumurur, V. A.; Moniaga, I. L. (2015). Analisis perubahan luas kawasan resapan air di Kota Manado. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur, 7(1), 423–430. doi: 10.35793/sabua.v7i1.8277
  20. Sersermudi, H. L.; Tungka, A. E.; Tarore, R. C. (2022). Analisis persebaran lahan kritis di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. SPASIAL, 9(1), 32–39. doi: 10.35793/sp.v9i1.41847
  21. Setiawan, F.; Handoko, U.; Setiawana, F.; Hoekman, D. H.; Vissers, M. A. M.; Hoitink, A. J. F. (2013). Inundation dynamics of the Mahakam Cascade Lakes from on-ground and satellite radar observations. Limnotek : Perairan Darat Tropis di Indonesia, 20(1), 1–9
  22. Sismanto, S. (2009). Analisa lahan kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barito Kabupaten Banjar Kalimantan Tengah. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 6(1), 1–11. doi: 10.12962/j12345678.v6i1.2749
  23. Suandy, I.; Mulyadi, A.; Moersidik, S. S.; Suganda, E. (2014). Degradasi lingkungan di kawasan penyangga Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Propinsi Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan, 8(2), J. Ilmu Lingkung. doi: 10.31258/jil.8.2.p.214-225
  24. Sugiyono, S. (2015). Metode penelitian dan pengembangan untuk bidang pendidikan, manajemen, sosial, teknik. Bandung: Alfabeta
  25. Sule, M., Siswanto, S., & Astriani, N. (2021). Penanganan lahan kritis dengan metode konservasi lahan di Citarum Hulu. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(1 SE-Articles). doi: 10.30653/002.202161.714
  26. Suparwata, D. O.; Budi, D. P. (2020). Model partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lahan kritis di DAS Limboto. Jurnal Envisoil, 1(2), 27–37
  27. Tambunan, E. (2014). Dampak degradasi lingkungan terhadap transportasi Sungai Mahakam. Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, (Vol 2 No 1 (2014): The 17th FSTPT of International Symposium)
  28. Widyatmanti, W.; Murti, S. H.; Syam, P. D. (2018). Pemetaan lahan kritis untuk analisis kesesuaian pemanfaatan lahan di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat, 1(1), 25–36. doi: 10.22146/jp2m.41024

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.