skip to main content

Gambaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara Tahun 2020

*Zidny Salsabila  -  Mahasiswa Peminatan Entomologi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Martini Martini  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Moh. Arie Wurjanto  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Hestiningsih  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Henry Setiawan  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit di suatu daerah dipengaruhi oleh agent, host dan environment. Kabupaten Kedung memiliki karakteristik sebagai tempat yang berpotensi menjadi daerah endemis DBD. Berdasarkan data tahun 2019, Puskesmas Kedung I IR 28,87 per 100.000 penduduk dan Puksemas Kedung II IR 16,77 per 100.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2020 terdapat 38 kasus. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kejadian DBD berdasarkan kepadatan penduduk, umur dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian ekologi dengan analisis univariat. Jumlah penduduk Kecamatan Kedung adalah 78.342, dengan jumlah penduduk terbesar di Desa Menganti, sedangkan Kecamatan Kedung memiliki luas wilayah 47,82 km2 dengan Desa Kedung Malang memiliki luas wilayah terluas. Kepadatan penduduk kasar menunjukkan bahwa kepadatan penduduk kasar tertinggi terdapat di Desa Menganti yaitu sebesar 38,53 jiwa/km2, namun kasus terbesar terjadi di Desa Sowan Lor 18,4%. Tidak ada hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD (Sig 0,853 > 0,05). Berdasarkan jenis kelamin, penyakit ini diderita oleh perempuan sebesar 65,8%. Sedangkan menurut umur, DBD terjadi pada anak usia 6-12 tahun, 65,8%.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Jing Q, Wang M. Dengue epidemiology. Glob Heal J. 2019;3(2):37–45
  2. Harapan H, Michie A, Mudatsir M, Sasmono RT, Imrie A. Epidemiology of dengue hemorrhagic fever in Indonesia: analysis of five decades data from the National Disease Surveillance
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Data DBD Kabupaten Jepara. 2019. p. 4
  4. Dari S, Nuddin A, Dwi A, Rusman P. Profil Kepadatan Hunian Dan Mobilitas Penduduk Terhadap Prevalensi Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Cempae Kota Parepare. J Ilm Mns dan Kesehat. 2020;3(2):155–62
  5. Masrizal, Sari NP. Analisis kasus DBD berdasarkan unsur iklim dan kepadatan penduduk melalui pendekatan GIS di tanah datar. J Kesehat Masy Andalas [Internet]. 2016;10(2):166–71. Available from: http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/download/202/216
  6. Handayani S, Fannya P, Roza SH, Angelia I. Analisis Spasial, Hubungan, Temporal Penduduk, Kepadatan Ketinggian, Dan Spatial, Temporal Of, Analysis Between, Relationship Density, Population. J Kesehat Med Saintika. 2015;8(1):25–33
  7. Kusuma AP, Sukendra DM. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes J Public Heal. 2016;5(1):48
  8. Ciptono FA, Martini M, Yuliawati S, Saraswati LD. Gambaran Demam Berdarah Dengue Kota Semarang Tahun 2014-2019. 2021;11(1):6
  9. Permatasari DY, Ramaningrum G, Novitasari A. Hubungan status Gizi, umur, dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue Pada anak. J Kedokt Muhammadiyah. 2015;2(1):24–8
  10. Fitriana Arifin N, Sakundarno Adi M, Suhartono S, Martini M, Suwondo A. Analisis Spasial dan Temporal Demam Berdarah Dengue di Kota Tanjungpinang Tahun 2016. J Univ Diponegoro. 2016;1–9
  11. Sumampouw OJ. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. J Public Heal Sam Ratulangi. 2020;1(1):1–8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.