*Fahmi Arifan

-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Wisnu Broto Broto
-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Edy Supriyo
-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
nanik kartikasari
-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Oktaviani Kusuma Wardani

-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Mirza Muhammad Faisal
-
Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Abstract
Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang terletak di dataran ditinggi kaki yang memiliki suhu 17-24 derajat celcius. Desa tersebut memiliki potensi dibidang perkebunan. Terdapat banyak lahan perkebunan di Desa Pulosari. Lahan tersebut diantaranya ditanam pohon kopi dan juga nanas. Tanaman kopi tersebut ditanam disekitar rumah warga. Namun, permasalahan yang dialami oleh warga Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari adalah kurangnya pemahaman serta kesadaran warga dalam memanfaatkan limbah kulit kopi yang tidak terpakai menjadi bahan baku untuk meningkatkan nilai jual dari kulit kopi. Masyarakat Desa Pulosari belum memiliki inovasi baru terkait dengan pengolahan kopi. Maka dari itu program pengabdian masyarakat ini menggunakan inovasi dalam sabun mandi batang limbah kulit kopi.