BibTex Citation Data :
@article{JPPS8347, author = {REGGY JUNIOR MUSLIH}, title = {SHOPPING MALL DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {1}, number = {02}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Terlepas lokasinya yang strategis di Kawasan Simpang Lima, Plasa Simpang Lima tidak menarik banyak pengunjung. Kontras sekali dengan Mal Ciputra yang bersebelahan dengan Plasa Simpang Lima. Setelah melakukan pengamatan, ditemukan bahwa ternyata sistem sirkulasi yang diterapkan pada Plasa Simpang Lima yang berkoridor memunculkan banyak titik buta (blindspot) dibanding sistem sirkulasi mall yang linier. Alhasil Plasa Simpang Lima kalah dengan shopping mall yang menawarkan kemudahan dari sirkulasi linier dan eksposur retail-retail yang dimaksimalkan dengan sirkulasi tersebut. Selain itu Plasa Simpang Lima juga tidak memaksimalkan potensi lokasinya yang berada di pusat Kawasan Simpang Lima, contoh kecil dapat dilihat dari peletakan main entrance pengunjung yang diletakkan pada jalan satu arah yang membawa arus pengunjung pergi dari Simpang Lima, sedangkan arus kedatangan pengunjung ke Simpang Lima diabaikan. Sehingga muncul gagasan untuk membangun shopping mall yang baru pada lokasi Plasa Simpang Lima eksisting, dengan memperhatikan dan memaksimalkan karakteristik mall dan juga memaksimalkan potensi konteks. Namun muncul masalah dimana tapak berbentuk relatif segilima dengan luas terbatas, yang setelah dianalisis dengan potensi titik masuk pengunjung, cenderung memunculkan pola sirkulasi radial. Sehingga diperlukan penyelesaian masalah bagaimana cara menciptakan spasial mall dengan sirkulasi linear pada tapak relatif berbentuk segilima yang cenderung membentuk pola sirkulasi radial, dengan tetap memaksimalkan potensi komersil mall pada tapak di kawasan urban. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/8347} }
Refworks Citation Data :
Terlepas lokasinya yang strategis di Kawasan Simpang Lima, Plasa Simpang Limatidak menarik banyak pengunjung. Kontras sekali dengan Mal Ciputra yangbersebelahan dengan Plasa Simpang Lima. Setelah melakukan pengamatan, ditemukanbahwa ternyata sistem sirkulasi yang diterapkan pada Plasa Simpang Lima yangberkoridor memunculkan banyak titik buta (blindspot) dibanding sistem sirkulasi mallyang linier. Alhasil Plasa Simpang Lima kalah dengan shopping mall yang menawarkankemudahan dari sirkulasi linier dan eksposur retail-retail yang dimaksimalkan dengansirkulasi tersebut. Selain itu Plasa Simpang Lima juga tidak memaksimalkan potensilokasinya yang berada di pusat Kawasan Simpang Lima, contoh kecil dapat dilihat daripeletakan main entrance pengunjung yang diletakkan pada jalan satu arah yangmembawa arus pengunjung pergi dari Simpang Lima, sedangkan arus kedatanganpengunjung ke Simpang Lima diabaikan.Sehingga muncul gagasan untuk membangun shopping mall yang baru pada lokasiPlasa Simpang Lima eksisting, dengan memperhatikan dan memaksimalkankarakteristik mall dan juga memaksimalkan potensi konteks. Namun muncul masalahdimana tapak berbentuk relatif segilima dengan luas terbatas, yang setelah dianalisisdengan potensi titik masuk pengunjung, cenderung memunculkan pola sirkulasi radial.Sehingga diperlukan penyelesaian masalah bagaimana cara menciptakan spasial malldengan sirkulasi linear pada tapak relatif berbentuk segilima yang cenderungmembentuk pola sirkulasi radial, dengan tetap memaksimalkan potensi komersil mallpada tapak di kawasan urban.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda