skip to main content

PUSAT KREATIF (CREATIVE HUB) DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN RUANG FLEKSIBEL

*MEDINA KRISNA IMLATI  -  Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Potensi ekonomi kreatif di Kota Semarang berkembang pesat dengan sektor
unggulannya yaitu fashion, kriya dan kuliner serta memiliki jumlah pelaku ekonomi
kreatif nasional yang besar dengan angka 2,78% (BPS, 2016). Namun, fasilitas pusat
kreatif terpadu dan representatif belum tersedia seperti layaknya di kota-kota besar
lainnya di Indonesia.
Fenomena maraknya pembangunan pusat kreatif (Creative Hub) sebagai
ruang alternatif serta iklim industri kreatif menimbulkan tuntutan ruang tersendiri
untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas multisektor beragam skala yang dapat
menyesuaikan dengan dinamika pengguna dan semangat kreatifitas. Mewadahi
pengguna kreatif dan ragam aktivitas kreatif, pendekatan ruang fleksibel menjadi
karakter desain yang dikembangkan agar bangunan memiliki daya guna ruang yang
maksimal dan memapu mewadahi spektrum kebutuhan berekspresi yang semakin
luas.

Fulltext View|Download
  1. Bekraf. 2016. Profil Perusahaan 16 Subsektor Ekonomi Kreatif. Badan Ekonomi Kreatif
  2. British Council, 2016. Creative Hubs: Understanding the New Economy, City
  3. University of London
  4. Monahan, Torin. 2002. Flexible Space & Built Pedagogy: Emerging IT
  5. Embodiments. Inventio 4 (1):1-19

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.