BibTex Citation Data :
@article{JPPS8308, author = {FAHWANIYYA RIYASA ANSHAR}, title = {SEMARANG TRADISIONAL MARKET DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {1}, number = {02}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Semakin berkembangnya zaman, perubahan pandangan konsumen mengenai pasar tradisional menjadi kurang baik di karenakan munculnya pasar modern. Berbagai macam masalah yang akan dihadapi di pasar tadisional dianggap tidak akan didapatkan di pasar modern. Karenanya, tidak sedikit konsumen beralih minat dari pasar tradisional ke pasar modern yang mengakibatkan peningkatan jumlah pasar modern dan eksistensi pasar tradisional mulai redup. Padahal banyak nilai positif yang didapatkan apabila berbelanja di pasar tradisional yang tidak akan ada di pasar modern, contohnya ; terjadi interaksi antar penjual dan pembeli, tempat membaurnya semua orang dari berbagai kalangan, dan juga pasar tradisional mempunyai peranan penting dalam sektor ekonomi. Di Kota Semarang contohnya saja terdapat 65 pasar modern belum ditambah dengan tempat berbelanja skala kecil seperti indomaret, alfamart dan lain-lain, sedangkan jumlah pasar tradisional hanya 55 unit. Apalagi di tambah Kecamatan Tembalang sendiri memiliki kurang lebih 180.000 jumlah penduduk dengan luas 44,20 km² hanya mempunyai 2 pasar tradisional berskala lingkungan yang menurut RTDRK termasuk kawasan BWK VI dengan potensi yaitu pengembangan kegiatan permukiman maka sangat di butuhkan adanya pasar sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup disana. Tidak hanya itu, Kecamatan Tembalang berbatasan langsung dengan Gayamsari dan Pedurungan dimana Kecamatan tersebut memiliki potensi sangat cocok untuk perkebangan perdagangan dan jasa. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/8308} }
Refworks Citation Data :
Semakin berkembangnya zaman, perubahan pandangan konsumen mengenaipasar tradisional menjadi kurang baik di karenakan munculnya pasar modern. Berbagaimacam masalah yang akan dihadapi di pasar tadisional dianggap tidak akan didapatkan dipasar modern. Karenanya, tidak sedikit konsumen beralih minat dari pasar tradisional kepasar modern yang mengakibatkan peningkatan jumlah pasar modern dan eksistensi pasartradisional mulai redup. Padahal banyak nilai positif yang didapatkan apabila berbelanja dipasar tradisional yang tidak akan ada di pasar modern, contohnya ; terjadi interaksi antarpenjual dan pembeli, tempat membaurnya semua orang dari berbagai kalangan, dan jugapasar tradisional mempunyai peranan penting dalam sektor ekonomi.Di Kota Semarang contohnya saja terdapat 65 pasar modern belum ditambahdengan tempat berbelanja skala kecil seperti indomaret, alfamart dan lain-lain, sedangkanjumlah pasar tradisional hanya 55 unit. Apalagi di tambah Kecamatan Tembalang sendirimemiliki kurang lebih 180.000 jumlah penduduk dengan luas 44,20 km² hanya mempunyai2 pasar tradisional berskala lingkungan yang menurut RTDRK termasuk kawasan BWK VIdengan potensi yaitu pengembangan kegiatan permukiman maka sangat di butuhkanadanya pasar sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup disana. Tidak hanya itu,Kecamatan Tembalang berbatasan langsung dengan Gayamsari dan Pedurungan dimanaKecamatan tersebut memiliki potensi sangat cocok untuk perkebangan perdagangan danjasa.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda