skip to main content

PENGEMBANGAN PASAR IKAN HIGENIS KOTA SEMARANG

*GUPHITA PUTRI PERMATASARI  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kondisi perikanan di Indonesia pada umumnya kurang higenis, hal ini
terjadi karena sistem pengelolaan yang kurang baik. sebagian besar nelayan
menjual hasil ikan tangkapan pada wadah-wadah Styrofoam dengan teknik
pengawetan yang sederhana. Penggunaan wadah yang berulang kali dan
kondisi pasar yang terbuka, bau dan kotor akan sangat mempengaruhi
kualitas ikan hasil tangkapan yang dijual. Ikan merupakan jenis pangan
daging yang cepat membusuk apabila tidak diawetkan dengan baik, apalagi
Indonesia merupakan wilayah tropis yang menyebabkan bakteri penyebab
kemunduran mutu ikan cepat berkembang. Proses kemunduran ikan pada
dasarnya dilihat dari dua sudut pandang yaitu kesegaran dan kebusukan, Jika
penanganan tidak tepat akan mengakibatkan penurunan mutu ikan.
Penanganan yang tidak baik juga terjadi pasar ikan tradisional, dimana
kondisi pasar ikan identik dengan becek dan tidak higenis. Berangkat dari
fenomena diatas, perancangan ini diawali dengan melakukan studi kasus
pada pasar ikan di kota semarang. Pasar ikan kobong ini sudah berdiri sejak
lama yang sampai saat ini masih berdiri dan masih dipergunakan untuk jual
beli ikan. Pasar ikan kobong memiliki citra kumuh, bau dan kotor. Oleh
pemerintah pedagang pasar ikan kobong direlokasikan ke bangunan baru
yang di bangun berada disamping pasar ikan kobong yaitu pasar ikan higenis
mina rejomulyo. Namun sayangnya para pedagang ikan tidak bertahan lama
menempati pasar ikan higenis mina rejomulyo tersebut karena ada beberapa
factor yang mempengaruhi penyebab pedagang ikan kembali lagi ke pasar
kobong. Dari hal tersebut perlu adanya perencanaan ulang yaitu dengan
Mengembangkan Pasar Ikan Higenis Kota Semarang menjadi pasar yang
nyaman dan memiliki fasilitas yang mewadahi pedagang ikan serta
mengubah citra pasar ikan menjadi bersih, nyaman dan higenis.

Fulltext View|Download
  1. Ankara. (2013). Persyaratan Kebersihan, Control dan Inspeksi Dalam Rantai Pasar Ikan. FAO
  2. Fisheries and Aquaculture Circular.Roma
  3. Direktorat Pemasaran Dalam Negeri. (2005). Pedoman Pembangunan Pasar Ikan Higenis. Jakarta
  4. Kementrian Kelautan dan perikanan Indonesia. Peraturan Direktur Jendral Penguatan Daya Saing
  5. Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 22 Tahun 2017. Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
  6. Pemerintah Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan Bersih
  7. Sjarif, B., Suwardiyono dan Gautama, S.D. (2010). Penangkapan dan Penanganan Ikan Tuna Segar
  8. di Kapal Rawai Tuna. Semarang: Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.