skip to main content

Perancangan Destinasi Wisata Theme Park Seni Pewayangan Jawa Di Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Naratif

*Adilla Husnaini  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Wayang merupakan salah satu kesenian yang telah berkembang dalam sejarah peradaban Suku Jawa selama berabad-abad. Wayang dipercaya muncul sejak zaman batu besar dan digunakan oleh masyarakat pada saat itu sebagai praktik magis dan religius. Kemudian, wayang terus bertahan dalam berbagai era kerajaan Hindu-Buddha, islam, hingga era modern saat ini. Namun, eksistensi wayang saat ini terancam karena menurunnya minat generasi muda untuk melestarikannya karena keterbatasan pengetahuan mengenai tokoh dan ceritanya. Maka dari itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan relevan untuk mengenalkan wayang dengan lebih menyenangkan melalui arsitektur pariwisata. Konsep arsitektur naratif dipilih sebagai dasar untuk menganalisis narasi pada lakon pewayangan purwa untuk kemudian diimplementasikan dalam desain kawasan. Salah satu potensi daerah yang cukup kuat dalam hal keterlibatan komunitas dan pemerintah, maka Daerah Istimewa Yogyakarta pada bagian urban dipilih untuk mengembangkan sebuah taman hiburan bertema wayang sebagai bagian dari wisata budaya. Pemilihan tapak dalam lingkup urban di Yogyakarta sangat penting karena sesuai dengan teori arsitektur pariwisata di wilayah urban, aksesibilitas dan sustainibilitas pariwisata dalam suatu wilayah menjadi sangat penting dalam pengembangan pariwisata.  Kata Kunci : Taman Hiburan Bertema, Kesenian Wayang, Pariwisata Budaya, Arsitektur Naratif
Fulltext View|Download
  1. Clave, S. A. (2007). The Global Theme Park Industry; Sugiarto. (2021). Kosmologi Wayang Purwo; Atmadjaja, J. S., & Dewi, M. S. (1999). Estetika Bentuk

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.