skip to main content

Vertical Housing Pekerja Industri Berbasis Arsitektur Metabolisme di Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang

*Jaylevo Raka Jibran  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Urbanisasi di Kota Semarang memicu lonjakan penduduk, dengan  konsentrasi pertumbuhan di kawasan industri seperti Kawasan Industri  Wijayakusuma (KIW), yang menyerap lebih dari 26.000 tenaga kerja. Pertumbuhan  ini menambah tekanan pada kebutuhan hunian, tercermin dari backlog 105.141 unit,  di tengah keterbatasan lahan akibat urban sprawl dan risiko bencana seperti  penurunan tanah serta banjir rob. Dengan kepadatan bangunan di sekitar KIW  mencapai 70%, hunian vertikal menjadi solusi strategis untuk memenuhi kebutuhan  Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kebijakan nasional dan lokal  mendukung pengembangan hunian vertikal dalam mewujudkan konsep compact  city untuk mengatasi tantangan urbanisasi.
Fulltext View|Download
  1. (1) Peter Šenk. (2017). Capsules: Typology of Other Architecture
  2. (2) Irfiyanti, Z., & Manaf, A. (2014). Karakteristik Hunian Buruh Industri Di Kawasan Industri Wijayakusuma. Jurnal Pengembangan Kota, 2(2), 62
  3. (3) Kurokawa, K. (1977). Metabolism in Architecture

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.