skip to main content

HOTEL RESORT BINTANG 5 DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKO-HUMANIS YANG SEJALAN DENGAN BUDAYA TRI HITA KARANA DI BALI

*I Gusti Nyoman Agus Yoga Sastra Guna  -  Universitas DIponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Bali merupakan provinsi yang sangat terkenal dengan perkembangan pariwisatanya. Tak dapat dipungkiri tingkat kunjungan wisatawan ke Bali sangatlah tinggi. Tentunya tingkat kunjungan yang tinggi ini memberikan dampak positif maupun negatif bagi kondisi pariwisata di Bali. Salah satu dampak negative yang terjadi yaitu terjadinya peristiwa overtourism yang dibuktikan dengan kejadian kemacetan yang terjadi di Bali pada penghujung tahun 2023. Salah satu cara menanggulangi overtourism ini adalah dengan dilakukannya program pemerataan pariwisata di Bali. Pada tanggal 11 Januari 2023, Kemenparekrah menyebutkan salah satu upaya yang berhubungan dengan program pemerataan ini yaitu mengembangkan destinasi wisata andalah di Bali Bagian Utara, Buleleng, dan Karangasem. Selain itu dilakukan juga pengembangan pada Bali bagian barat yaitu Jembrana, dan Bali bagian timur yaitu Klungkung. Pada tahun 2023 terjadi perkembangan kunjungan wisatawan yang signifikan di Kabupaten Karangasem. Namun tidak ada perkembangan Hotel Bintang 5 sama sekali di Karangasem yang tentunya menjadi hal penting untuk diperhatikan untuk mengembangkan sector pariwisata Kabupaten Karangasem lebih jauh lagi. Maka dari itu, Hotel Resort Bintang 5 Dengan Pendekatan Arsitektur Eko-Humanis yang Sejalan Dengan Budaya Tri Hita Karana di Bali direncanakan dengan memperhatikan aspek aspek lokalitas, budaya, dan kenyamanan banyak kalangan yang nantinya diharapkan akan menjadi suatu fasilitas akomodasi pariwisata yang sustainable, private, aman, nyaman, dan dapat membantu perkembangan pariwisata di Kabupaten Karangasem.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.