skip to main content

Panti Sosial Tresna Werdha Di Kota Boyolali Dengan Pendekatan Arsitektur Terapeutik

*Adine Putri  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Jumlah penduduk lansia yang berada di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tersebut dapat menimbulkan lansia dengan status PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) seperti kemiskinan, tindak kekerasan, pelanggaran hukum, maupun lansia terlantar yang harus bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika terus terjadi peningkatan lansia terlantar tanpa didukung dengan penanganan yang tepat ditambah keterbatasan jumlah panti sosial tresna werdha, maka akan menjadi beban sosial bagi masyarakat. Permasalahan kesejahteraan sosial terutama pada lansia berasal dari faktor eksternal yaitu keluarga dan perekonomian. Lanjut usia terlantar tidak dapat memenuhi kebutuhan primernya karena tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan merasakan kesendirian. Lanjut usia dapat dimasukkan ke dalam kategori terlantar apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, maupun tempat tinggal. Selain itu, dari sisi psikologis lansia terlantar mengalami masalaah kesehatan mental seperti kecemasan, kesepian, dan penyakit demensia yang dapat berujung depresi. Permasalahan serupa juga ditemui di Kota Boyolali yaitu terjadi kenaikan jumlah lansia terlantar dan angka demensia yang ada pada Kota Boyolali menempati urutan ketiga di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, di Kabupaten Boyolali hanya memiliki satu panti wredha milik swasta yang masih aktif dan Rumah Singgah di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Boyolali dengan kapasitas yang tidak memadai. Berdasarkan fenomena tersebut, maka dibutuhkan perancangan Panti Sosial Tresna Werdha di Kota Boyolali yang menjawab permasalahan dengan memberikan jaminan hunian bagi lansia terlantar. Dengan adanya perancangan Panti Sosial Tresna Werdha dengan pendekatan arsitektur terapeutik ini diharapkan dapat memberikan pemulihan psikologis sekaligus menjadi sarana bersosialisasi bagi lansia terlantar yang mengalami permasalahan kesejahteraan sosial sehingga tidak lagi mengalami perasaan kesendirian maupun depresi.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.