skip to main content

Mixed Use Building dengan Pendekatan Desain Biofilik di Semarang

*Adiva Salwaa Ai Shafaa  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kota Semarang merupakan kota dengan perkembangan yang pesat dalam segi kependudukan dan ekonomi. Dengan perkembangan tersebut, kebutuhan hunian, perkantoran, dan hiburan juga meningkat. Seiring dengan peningkatan kebutuhan, ketersediaan lahan kosong di Kota Semarang pun semakin sedikit. Mixed use building adalah bangunan dengan dua atau lebih fungsi yang saling terintegrasi satu sama lain. Perancangan bangunan mixed use dengan pendekatan desain biofilik dapat menjadi solusi keterbatasan lahan yang ada di Kota Semarang untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Pendekatan biofilik menyelaraskan lingkungan alam dengan bangunan yang dapat memberikan kesejahteraan terhadap manusia baik dari fisik dan mental di tengah hiruk pikuk kesibukan kota. Perancangan bangunan mixed use terletak pada lokasi pusat kota yaitu kawasan Simpang Lima Semarang yang strategis. Perencanaan bangunan dilakukan dengan pertimbangan jumlah penduduk yang tinggal, bekerja, dan sedang menempuh pendidikan di Kota Semarang, dilakukan dengan pencarian data secara deskriptif melalui studi komparatif, studi pustaka dan studi lapangan. Dari data-data yang didapat, terbentuklah perencanaan perancangan bangunan mixed use di Kota Semarang yang meliputi bangunan apartemen, shopping center, dan coworking space di kawasan Simpang Lima Semarang dengan masing- masing fungsi bangunan saling terintegrasi satu sama lain dengan fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna, terlebih melalui pendekatan biofilik yang diterapkan pada fasad bangunan serta interior keseluruhan bangunan.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.