skip to main content

Redesain Terminal Bandar Udara Frans Sales Lega Dengan Pendekatan Neo-Vernakular

*Rama Yuvandi  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Manggarai merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kepulauan NTT. Layaknya daerah NTT lainnya, Manggarai memiliki potensi wisata yang tak kalah banyak. Salah satu akses yang harus diperhatikan dalam pengembangan wisata ini adalah Bandar Udara, dimana bandar Udara sendiri memiliki peran penting dalam akomodasi wisatawan lewat jalur udara. Di Kabupaten Manggarai, tepatnya di Kota Ruteng, terdapat bandara yang bernama Bandar Udara Frans Sales lega. Selain digunakan untuk penerbangan sipil, bandar udara ini memiliki peran krusial lain seperti membantu kegiatan ekonomi penduduk setempat. Namun, kondisi terminal pada Bandar Udara ini sangat memprihatinkan karena kurangnya perawatan. Oleh karena itu, perlu adanya redesain serta peningkatan fasilitas pada Bandar Udara agar dapat menampung jumlah wisatawan dan membuat pengunjung bandara merasa nyaman. Redesain Terminal Bandar Udara dilakukan dengan metode pengumpulan data sebagai acuan dalam me-redesain. Studi dari berbagai literatur, jurnal, buku, standarisasi dan peraturan pemereintah tentang suatu bandara dijadikan sebagai dasar dalam redesain. Data dari literatur dan studi banding menghasilkan besaran ruang yang digunakan dalam perancangan Terminal Bandar Udara. Pendekatan Neo-Vernakular digunakan sebagai aspek arsitektural dalam perancangan Terminal Bandar Udara dengan tujuan untuk mempertahankan nilai budaya lokal serta memberikan identitas Kabupaten Manggarai pada Terminal Bandar Udara.Kata Kunci : Terminal, Bandar Udara, Neo-vernakular, Tradisional.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.