BibTex Citation Data :
@article{JPPS14933, author = {Irene Theodora Br Sihombing}, title = {PERANCANGAN KUALANAMU AIRPORT LEISURE HUB DENGAN KONSEP RESTORASI DALAM PERGERAKAN}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {3}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah salah satu bandara terbesar di Indonesia. Pada awalnya, bandara ini dirancang dengan tujuan menjadi hub internasional. Bandara Internasional Kualanamu sebagai hub internasional dengan kapasitas tinggi berperan sebagai pintu gerbang ke wilayah barat Indonesia. Bandara ini tentunya akan melayani Kota Medan, ibukota provinsi tempatnya berada, yang diposisikan lebih jauh ke utara dari hub internasional ternama seperti Kuala Lumpur dan Changi. Oleh karena itu, berdasarkan lokasi, bandara ini memiliki potensi yang unik untuk melayani penerbangan yang berhenti untuk transit dari Eropa ke Jakarta serta Australia dengan lebih baik (Djajasudarma, 2017). Namun sayangnya, Bandara Kualanamu belum mampu menjadi bandara penghubung antar penerbangan internasional dan masih hanya sebatas hub domestik. Selain itu, rencana biaya operasional bandara yang didanai melalui bisnis komersial menyebabkan Bandara Kualanamu perlu mengambil keuntungan yang tinggi dari memaksimalkan fungsi publik. Beberapa area di bandara ini bahkan sengaja dibuat aksesibel untuk pengunjung tanpa tiket pesawat. Namun sayangnya, fungsi publik Bandara Kualanamu belum berfungsi dengan maksimal. Setengah dari fungsi retail yang direncanakan tidak terpakai pada kondisi eksisting. Oleh karena itu, diperlukan adanya restorasi atau pemulihan/pemugaran fungsi retail pada Bandara Kualanmu. Diharapkan dengan proyek penambahan fasilitas retail seperti airport leisure hub, selain memberi dampak keuntungan terhadap operasional bandara juga dapat menarik maskapai dan penumpang baik domestik maupun internasional. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/14933} }
Refworks Citation Data :
Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah salah satu bandara terbesar di Indonesia. Pada awalnya, bandara ini dirancang dengan tujuan menjadi hub internasional. Bandara Internasional Kualanamu sebagai hub internasional dengan kapasitas tinggi berperan sebagai pintu gerbang ke wilayah barat Indonesia. Bandara ini tentunya akan melayani Kota Medan, ibukota provinsi tempatnya berada, yang diposisikan lebih jauh ke utara dari hub internasional ternama seperti Kuala Lumpur dan Changi. Oleh karena itu, berdasarkan lokasi, bandara ini memiliki potensi yang unik untuk melayani penerbangan yang berhenti untuk transit dari Eropa ke Jakarta serta Australia dengan lebih baik (Djajasudarma, 2017). Namun sayangnya, Bandara Kualanamu belum mampu menjadi bandara penghubung antar penerbangan internasional dan masih hanya sebatas hub domestik. Selain itu, rencana biaya operasional bandara yang didanai melalui bisnis komersial menyebabkan Bandara Kualanamu perlu mengambil keuntungan yang tinggi dari memaksimalkan fungsi publik. Beberapa area di bandara ini bahkan sengaja dibuat aksesibel untuk pengunjung tanpa tiket pesawat. Namun sayangnya, fungsi publik Bandara Kualanamu belum berfungsi dengan maksimal. Setengah dari fungsi retail yang direncanakan tidak terpakai pada kondisi eksisting. Oleh karena itu, diperlukan adanya restorasi atau pemulihan/pemugaran fungsi retail pada Bandara Kualanmu. Diharapkan dengan proyek penambahan fasilitas retail seperti airport leisure hub, selain memberi dampak keuntungan terhadap operasional bandara juga dapat menarik maskapai dan penumpang baik domestik maupun internasional.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda