BibTex Citation Data :
@article{JPPS14915, author = {Surya Adi Nugroho}, title = {RUSUNAMI DENGAN KONSEP KAMPUNG SUSUN DI SEMARANG}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {3}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Hal itu berdampak terhadap perkembangan ekonomi, baik dari sektor industri, pariwisata, perdagangan dan jasa. Arus migrasi yang mengalami peningkatan membuat kepadatan penduduk semakin tinggi sementara lahan untuk tempat tinggal akan semakin berkurang. Dari banyaknya sektor industri yang ada di Kota Semarang berkaitan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar, namun juga masyarakat perantauan dari luar daerah Kota Semarang. Adanya peningkatan tenaga kerja perlu diimbangi dengan fasilitas tempat tinggal yang memadai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Irfiyanti & Mana (2014) sebagian besar responden penelitian dari buruh industri Wijayakusuma , 74% hunian responden masih diadakan secara informal dan hanya 26% yang tinggal di hunian dengan pola pengadaan formal ( dibangun oleh suatu usaha atau badan hukum seperti developer atau perumnas ), dari hal tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian buruh industri oleh usaha atau badan hukum masih rendah . Salah satu solusi untuk memenuhi adanya kebutuhan hunian dari buruh industri yaitu mengembangkan hunian vertikal sehingga bisa tanpa mengurangi Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota yang banyak . Rumah susun berfungsi sebagai bangunan hunian vertikal yang turut memenuhi kebutuhan hunian yang ada . Konsep kampung susun dipilih agar interaksi antar penghuni serta suasana dalam hunian lebih cair dan saling membaur . Selain itu , konsep ini menyesuaikan dari gaya hidup maupun budaya dari penghuni rumah susun . }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/14915} }
Refworks Citation Data :
Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Hal itu berdampak terhadap perkembangan ekonomi, baik dari sektor industri, pariwisata, perdagangan dan jasa. Arus migrasi yang mengalami peningkatan membuat kepadatan penduduk semakin tinggi sementara lahan untuk tempat tinggal akan semakin berkurang. Dari banyaknya sektor industri yang ada di Kota Semarang berkaitan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar, namun juga masyarakat perantauan dari luar daerah Kota Semarang. Adanya peningkatan tenaga kerja perlu diimbangi dengan fasilitas tempat tinggal yang memadai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Irfiyanti & Mana (2014) sebagian besar responden penelitian dari buruh industri Wijayakusuma, 74% hunianrespondenmasihdiadakansecara informal dan hanya 26% yang tinggal di huniandenganpolapengadaan formal (dibangun oleh suatuusahaatau badan hukumseperti developer atauperumnas), darihaltersebutmenunjukkanbahwapemenuhankebutuhanhunianburuhindustri oleh usahaatau badan hukummasihrendah. Salah satusolusiuntukmemenuhiadanyakebutuhanhuniandariburuhindustriyaitumengembangkanhunianvertikalsehinggabisatanpamengurangiRuang Terbuka Hijau (RTH) kota yang banyak. Rumahsusunberfungsisebagaibangunanhunianvertikal yang turutmemenuhikebutuhanhunian yang ada. Konsep kampung susundipilih agar interaksiantarpenghunisertasuasanadalamhunianlebihcair dan salingmembaur. Selainitu, konsepinimenyesuaikandarigayahidupmaupunbudayadaripenghunirumahsusun.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda