skip to main content

SMART RENTAL APARTMENT BERBASIS TOD STANDARD 3.0 DAN BERSERTIFIKASI GREENSHIP DI KAWASAN CBD THAMRIN, JAKARTA

*Eugenius Rivado Victor Laude  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

 Apartemen adalah bangunan hunian yang tidak asing dalam masyarakat urban dan jika dibandingkan dengan hunian bertingkat banyak seperti rumah susun, apartemen terbilang lebih mewah dari pemilihan material dan fasilitas-fasilitasnya. Salah satu fasilitas yang membedakan adalah parkir luas untuk mobil-mobil penghuninya. Fenomena “induced demand” menyatakan setiap kali adanya peningkatan fasilitas yang mewadahi kendaraan bermotor yang awalnya berusaha untuk mengurangi kemacetan justru memperparah keadaan tersebut (Lee, n.d.). Kemacetan yang diperparah tersebut ditambah kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan memperburuk kejernihan udara yang membuat orang semakin malas berjalan kaki sehingga kendaraan bermotor kembali meningkat dan jika solusinya adalah memperlebar jalan atau menambah parkir akan menciptakan lingkaran “setan” yang tidak ada akhirnya. Walaupun demikian, konsep bangunan hunian bertingkat mewah tetap memiliki manfaatnya diantaranya adalah sebagai aset investasi (real estate) (Saputra, 2021), lebih menghemat ruang jika direncanakan dengan baik dibandingkan rumah-rumah mewah dengan lahan luas yang hanya dihuni beberapa orang, dan khusus di wilayah perencanaan juga mampu mengimbangi investasi terhadap pembangunan kantor-kantor baru yang mencapai 43,5 Ha luasnya (Ruhulessin, 2021). Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan apartemen yang tepat agar bisa memaksimalkan potensi tersebut tanpa memperburuk masalah. Perencanaan dilakukan dengan kembali memikirkan teori Doxiadis (1970) dalam perencanaan kota dimana selalu dibutuhkan hubungan interkoneksitivitas antara 5 elemen: manusia, masyarakat, shell, jaringan dan alam itu sendiri. Secara detail perencanaan dilakukan dengan meninjau prinsip Transit Oriented Development (TOD) dan Green Building yang akan disatukan dalam naungan SMART Tech.

Fulltext View|Download
  1. Doxiadis, C. A. (1970). Ekistics, The Science of Human Settlements. Science, 170(3956), 393–404
  2. Green Building Council Indonesia. (2013). GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHIP untuk BANGUNAN BARU Versi 1.2 RINGKASAN KRITERIA DAN TOLOK UKUR
  3. Grondzik, W. T., & Kwok, A. G. (2015). Mechanical and Electrical Equipment for Buildings (12th ed.). John Wiley & Sons, Inc
  4. Institute for Transportation & Development Policy. (2017). TOD Standard
  5. Lee, D. B. (n.d.). Concepts of Induced Demand APPENDIX B INDUCED TRAFFIC AND INDUCED DEMAND
  6. Ruhulessin, M. F. (2021, October 6). Tahun Depan, 43,5 Hektar Ruang Kantor Baru Padati Jakarta. KOMPAS.Com. https://www.kompas.com/properti/read/2021/10/06/160000621/tahun-depan-43-5-hektar-ruang-kantor-baru-padati-jakarta
  7. Saputra, D. A. (2021). Penerapan Asset Class Sebagai Salah Satu Strategi Pengelolaan Kekayaan Negara Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Direktorat Jenderal Kekayaan Negar. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14025/Penerapan-Asset-Class-Sebagai-Salah-Satu-Strategi-Pengelolaan-Kekayaan-Negara-Dalam-Mendukung-Pemulihan-Ekonomi-Nasional.html

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.