Abstract
Kegiatan pengobatan terapi merupakan salah satu kebutuhan paling utama bagi setiap penyandang disabilitas, termasuk bagi para penderita autisme. Dengan terjadinya peristiwa peningkatan jumlah penyandang autisme dari tahun ke tahun menjadi tidak sebanding dengan fasilitas yang disediakan. Tercatat hanya terdapat 6 fasilitas pendidikan luar biasa negri dengan total kapasitas mencapai 480 siswa (sekolah.data.kemendikbud.go.id). Faktual yang ada di lapangan, sekolah luar biasa yang ada sampai saat ini menggabungkan sistem pendidikan dengan terapi, serta belum memperhatikan kondisi psikologi pengggunanya. Dengan kondisi yang terjadi, menjadi suatu kelemahan tersendiri bagi fasilitas, yaitu sasaran umur yang terbatas untuk mendapatkan fasilitas terapi serta terabaikannya kondisi psikologi yang dialami oleh penyandang. Maka dari itu, dibutuhkannya fasilitas terapi autisme yang ada di Kota Cilegon sebagai kota industri dengan pertumbuhan penduduk yang cukup cepat serta pola hidup yang kurang baik menjadikannya suatu urgensi yang penting untuk diperhatikan. Autisme Care Center dengan menerapkan konsep arsitektur perilaku diharapkan mampu menjadi wadah bagi penderita autisme agar dapat menjalankan kegiatan terapi dengan nyaman dan kondusif serta dapat dilakukan oleh semua kalangan umur.