skip to main content

SEMARANG CONVENTION & EXHIBITION CENTER

*PUTRA HUSNA  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
MICE, akronim bahasa Inggris dari "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition", merupakan suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Biasanya, MICE digunakan untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, sehingga dapat menambah sumber pemasukan di sektor pariwisata. Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal, dunia MICE merupakan salah satu andalan sektor pariwisata di beberapa negara maju. Convention and Exhibition Center adalah fasilitas yang menjadi salah satu syarat pada suatu kota untuk menjadikannya sebagai kota MICE. Penyelenggaraan konvensi dan eksibisi diharapkan dapat menjadi penggerak bagi industri ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan seperti pariwisata, hiburan, transportasi, dan sebagainya. Melalui kegiatan tersebut, para peserta disamping mengikuti acara pertemuan, sebagian waktunya dapat digunakan untuk menikmati produk-produk wisata di daerah tempat kegiatan konvensi diselenggarakan. Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah membutuhkan Convention and Exhibition Center dengan kapasitas yang besar untuk memenuhi syarat sebagai kota MICE. Jumlah acara yang digelar di Semarang pun terus bertambah tiap tahunnya, sehingga dibutuhkan fasilitas yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Beberapa fasilitas ruang konvensi dan eksibisi di Semarang masih dalam kondisi yang terbatas. Mayoritas penyelenggara konvensi eksibisi memanfaatkan ruang - ruang pada beberapa hotel berbintang di Semarang, karena fasilitas dan kenyamanannya sudah terjamin. Namun sisi buruknya, ruang konvensi pada hotel-hotel tersebut belum dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan aktivitas konvensi maupun eksibisi secara optimal. Karena sebaiknya lokasi penyelenggaraan acara dekat dengan pusat kedatangan, fasilitas perkantoran, jasa, akomodasi penginapan, perdagangan, dan memilki tapak yang luas. Dengan melihat potensi kota dan keterbatasan fasilitas konvensi yang tersedia di kota Semarang, maka dibutuhkan suatu fasilitas yang mampu mewadahi berbagai kegiatan konvensi dan eksibisi dengan segala fasilitas pendukungnya yang memadai.
Fulltext View|Download
  1. Ham, Roderick. (1972). Theatre Planning. London: The Architectural Press
  2. Lawson, Fred. (1981). Conference, Convention and Exhibition Facilities. London: The Architectural Press
  3. Mediastika, Christina E. (2005). Akustika Bangunan: Prinsip – Prinsip dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga
  4. Sliwa, Jan A. and Leslie Fairweather. (1969). AJ Metric Handbook. London: The Architectural Press
  5. Yoeti, Oka. (1992). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.