skip to main content

PUSAT PENGEMBANGAN BATIK TRUSMI CIREBON

*EGA NISSYAWALI LISTIANDITA  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Industri batik berkembang di Kawasan Trusmi, Kecamatan Plered dengan jumlah pengusaha yang tercatat saat ini sebanyak 593 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4.628 orang, nilai investasi sebesar Rp 14.003.094.000 dan kapasitas produksi mencapai 42.024 kodi per tahun (Disperindag Kabupaten Cirebon tahun 2018). Pemerintah Kabupaten Cirebon telah membangun Sentra Batik Trusmi yang memiliki 112 kios. Namun, penjual mengeluhkan sepinya pengunjung yang datang ke sentra tersebut. Ada pula salah seorang pedagang yang pindah berjualan ke sentra dengan harapan meraup keuntungan lebih, tetapi hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan. Meskipun fasilitas penunjang yang ada terbilang lengkap, namun variasi kegiatan yang dapat dilakukan di sentra batik ini masih kurang variatif dibanding showroom batik milik pengusaha mandiri. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pusat aktivitas yang dapat mengakomodasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Batik Trusmi berkonsep one stop service centre. Sehingga bukan hanya pengunjung yang dapat menikmati fungsi dari bangunan tersebut, tapi juga pengrajin dan pemerintah.
Fulltext View|Download
  1. Neufert, E. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga
  2. Arini A.B. dan Asti M. 2011. Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: Gramedia
  3. Lisbijanto, H. 2013. Batik: Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.