TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR ROB DI KAMPUNG TAMBAK LOROK KOTA SEMARANG

Dina Auliya Kharisma, Landung Esariti, Mardwi Rahdriawan
DOI: 10.14710/jpk.13.1.%p

Abstract


Kampung Tambak Lorok merupakan salah satu wilayah permukiman pesisir di Kota Semarang yang sering mengalami banjir rob serta penurunan muka tanah akibat pembangunan permukiman tak terkendali, sehingga menyebabkan kekumuhan. Permukiman kumuh menyebabkan banyak permasalahan yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Penurunan kualitas hidup masyarakat dan banjir rob yang terus melanda memicu tingginya kerentanan masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan. Upaya mengurangi kerentanan menjadi penting karena menjadi salah satu pertimbangan penentuan prioritas pengembangan wilayah. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan masyarakat terhadap banjir rob dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian dipilih dengan metode random sampling sebanyak 100 responden. Variabel yang dianalisis meliputi kerentanan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan teknik skoring dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan masyarakat Kampung Tambak Lorok terhadap banjir rob masih tinggi. Sebagian besar rumah tangga memiliki kerentanan fisik sedang, kerentanan ekonomi tinggi, kerentanan sosial rendah, dan kerentanan lingkungan tinggi. Tingkat kerentanan masyarakat yang paling berpengaruh di Kampung Tambak Lorok adalah kerentanan ekonomi, karena adanya ketidakstabilan ekonomi menyebabkan kesejahteraan hidup masyarakat berkurang dan menimbulkan kerentanan masyarakat lainnya sebab setiap kerentanan memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain.

Keywords


Banjir Rob; Kerentanan; Kualitas Hidup; Permukiman; Tambak Lorok

References


Adhiana, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerentanan Masyarakat Nelayan Pasca Tsunami di Aceh. Prosiding Seminar Nasional USM. Retrieved from http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/semnas/article/viewFile/424/388

Adissa, K. N., Hamid, N., Riyadi, A., Kasmuri, K., & Mudhofi, M. (2023). Pengelolaan Lingkungan Berbasis Partisipasi Masyarakat Secara Berkelanjutan Di Kampung Bahari Tambak Lorok Kota Semarang. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 9(2), 211. https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v9i2.18989

Afif, F., & Yuliastuti, N. (2019). Tingkat kerentanan sosial pada kawasan kumuh di Keluraha n Rejomul yo, Keca mata n Sema rang Timur. Jurnal Teknik PWK, 8(4), 170–179. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk

Aksa, F. I., & Afrian, R. (2022). Community adaptation strategies toward tidal flood: A Case study in Langsa, Indonesia. Jamba: Journal of Disaster Risk Studies, 14(1). https://doi.org/10.4102/JAMBA.V14I1.1258

Andraina, S. (2023). Kerentanan Fisik Kawasan Permukiman Rawan Bencana Banjir dan Rob di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Retrieved from http://repository.unissula.ac.id/32953/

Anita, J. (2020). Perencanaan Kampung Bahari Sebagai Upaya Keberlanjutan,Perkampungan Nelayan Tambak Lorok, Semarang. Arsitektur TERRACOTTA, 1(3), 171–179.

Arif, D. A., Mardiatna, D., & Giyarsih, S. R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi. Majalah Geografi Indonesia, 31(2), 79–87. https://doi.org/10.22146/mgi.25493

Astuti, M. F. K., & Handayani, W. (2020). Livelihood vulnerability in Tambak Lorok, Semarang: an assessment of mixed rural-urban neighborhood. Review of Regional Research, 40(2), 137–157. https://doi.org/10.1007/s10037-020-00142-7

Binta Usfuroh, D., Istijanto, S., & Rolalisasi, A. (2024). Penanganan Kawasan Kumuh Melalui Redevelopment Hunian Vertikal Di Kota Semarang. Jurnal Arsitektur Kolaborasi, 4(1), 8–16. https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v4i1.57

BNBP. (2012). Peraturan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Penilaian Kapasitas dalam Penanggulangan Bencana. Jakarta.

Christiawan, P. I., & Budiarta, I. G. (2017). Entitas Permukiman Kumuh Di Wilayah Pesisir. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(2), 178–187. Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/download/12512/8161

Diposaptono, S., Fauzi, A., Anna, Z., Helmi, M., & Nugroho, D. (2009). Identification of coastal vulnerability due to climate change in Indonesia. The Minister of Science and Technology.

Fajrin, A. R. M. (2020). Konsep penataan permukiman pesisir berbasis strategi adaptasi terhadap bencana banjir rob Studi Kasus: Kampung Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Khasanah, N., & Nurrahima, A. (2019). Upaya Pemeliharaan Kesehatan Pada Korban Banjir Rob. Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas, 2(2), 15. https://doi.org/10.32584/jikk.v2i2.410

Kinasih, P. I., & Purnaweni, H. (2019). Pemanfaatan mangrove untuk pemberdayaan masyarakat pesisir. 01(01), 71–78.

Mantika, N. J., Hidayati, S. R., & Fathurrohmah, S. (2020). Identifikasi Tingkat Kerentanan Bencana di Kabupaten Gunungkidul. MATRA, 1(1), 59–70.

Mussadun, Jannata, P. F., & Islamiyah, F. W. P. (2016). Upaya Adaptasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Menghadapi Bencana Banjir Rob (Studi Kasus: Kampung Tambak Lorok, Kota Semarang). Ruang, 2(4), 331–340. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.14710/ruang.1.4.331-340

Nestri Kiswari, D. M., Listiati, E. E., & Mulyani, I. T. H. (2020). Strategi Pengembangan Perencanaan dan Perancangan Rumah Tinggal Nelayan Sebagai Respon Terhadap Rob. Praxis, 3(1), 36. https://doi.org/10.24167/praxis.v3i1.2799

Ningtyas, O. S., & Ikhwanudin. (2023). Pengendalian Banjir dan Rob Kawasan Tambak Lorok Tahap II Semarang. Proceeding Science and Engineering National Seminar, 8(1), 293–299. Retrieved from https://conference.upgris.ac.id/index.php/sens/article/view/5091

Pahleviannur, M. R., Ayuni, I. K., Widiastuti, A. S., Umaroh, R., Aisyah, H. R., Afiyah, Z., … Rahardjo, N. (2023). Kerentanan sosial ekonomi terhadap bencana banjir di Hilir DAS Citanduy bagian Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Media Komunikasi Geografi, 24(2), 189–205. https://doi.org/10.23887/mkg.v24i2.66370

Pontoh, M. R. N., Sangkertadi, & Tilaar, S. (2021). Analisis Kerentanan Bencana Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Spasial, Vol.8(No.3).

Puspitotanti, E., & Karmilah, M. (2021). Kajian Kerentanan Sosial Terhadap Bencana Banjir. In Jurnal Kajian Ruang (Vol. 1). Retrieved from http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kr

Rao, S., Doherty, F. C., Teixeira, S., Takeuchi, D. T., & Pandey, S. (2023). Social and structural vulnerabilities: Associations with disaster readiness. Global Environmental Change, 78. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2023.102638

Roziqin, A., & Hasdiyanti, F. (2017). Pemetaan Daerah Rawan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pulau Batam. Jurnal Integrasi, 9(2), 106. https://doi.org/10.30871/ji.v9i2.342

Wismarini, D., & Sukur, M. (2015). Penentuan Tingkat Kerentanan Banjir Secara Geospasial. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Volume 20(No.1), 57–76.

Wulandari, A., Shohibuddin, M., & Satria, A. (2022). Strategi Adaptasi Rumah Tangga Nelayan Dalam Menghadapi Dampak Abrasi: Studi Kasus di Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 17(2), 269–284. https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i2.10364

Yuliastuti, N., Sariffudin, & Syafrudin. (2023). Social Vulnerability Level Appraisal at Tidal Flood Areas The Case of A Coastal Settlement in Indonesia. International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, 11(2), 99–113. https://doi.org/10.14246/irspsd.11.2_99


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0