RELEVANSI ASPEK KEMISKINAN DAN FISIK LINGKUNGAN KUMUH PADA PENENTUAN LOKASI PENERIMA PROGRAM KOTAKU (Studi Kasus Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan)
Abstract
Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, serta keterbatasan terhadap akses pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi yang baik serta perumahan yang layak huni. Hal tersebut yang merupakan penyebab munculnya permukiman kumuh. Kabupaten Pamekasan sebagai salah satu Kabupaten yang mendapatkan program KOTAKU dengan 7 (tujuh) Kelurahan/Desa yang menjadi prioritas penanganan untuk mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan permukiman yang baik dan sehat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji apakah ada relevansi antara kemiskinan dan permukiman kumuh pada lokasi penerima program KOTAKU di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi dimana metode penelitian kualitatif menggunakan deskriptif kualitatif dan metode penelitian kuantitatif menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan metode overlay. Hasil penelitian diharapkan dapat menggambarkan sebaran kawasan kumuh yang nantinya dapat membantu pemerintah dan stakeholder terkait dalam mengambil keputusan guna merencanakan penataan kawasan perumahan dan permukiman kumuh.
References
Churchill, S. A., & Smyth, R. (2017). Ethnic Diversity and Poverty. World Development, 95, 285-302.
D’souza, V. S. (1979). Socio-cultural Marginality: A Theory of Urban Slums and Poverty in India. Sociological bulletin, 28(1-2), 9-24.
Gregory, I. N., & Healey, R. G. (2007). Historical GIS: Structuring, Mapping and Aalysing Gographies of the Pst. Progress in Human Geography, 31(5), 638-653. doi:10.1177/0309132507081495
Handler, J. F., & Hasenfeld, Y. (2006). Blame Welfare, Ignore Poverty and Inequality: Cambridge University Press.
Liu, Y., Liu, J., & Zhou, Y. (2017). Spatio-temporal Patterns of Rural Poverty in China and Targeted Poverty Alleviation Strategies. Journal of Rural Studies, 52, 66-75.
Madanipour, A., Shucksmith, M., & Talbot, H. (2015). Concepts of Poverty and Social Exclusion in Europe. Local Economy, 30(7), 721-741. doi:10.1177/0269094215601634
Mubyarto. (2003). Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan. (2015). Keputusan Bupati Pamekasan No. 188/545/432.131/2015 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh. Kabupaten Pamekasan: Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Ramadhan, R. A., & Pigawati, B. (2014). Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Identifikasi Permukiman Kumuh Daerah Penyangga Perkotaan(Studi Kasus: Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak). Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 1(2), 102-113.
Singh, K. (2014). Mapping Poverty to Reach the Urban Poor. Social Change, 44(4), 579-591. doi:10.1177/0049085714548542
Singh, R. (2016). Monitoring Development through GIS Visualisation. Social Change, 46(1), 27-45. doi:10.1177/0049085715618557
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta.
TNP2K. (2017). Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Jakarta: TNP2K.
Turok, I., & Borel-Saladin, J. (2016). The Theory and Reality of Urban Slums: Pathways-out-of-Poverty or Cul-De-Sacs? Urban Studies, 55(4), 767-789. doi:10.1177/0042098016671109
UN-Habitat. (2004). The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements 2003. Management of Environmental Quality: An International Journal, 15(3), 337-338.
Winayanti, L., & Lang, H. C. (2004). Provision of urban services in an informal settlement: a case study of Kampung Penas Tanggul, Jakarta. Habitat International, 28(1), 41-65. doi:10.1016/S0197-3975(02)00072-3Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pengembangan Kota
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0