POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DAN KOTA TANGERANG MENJADI AEROTROPOLIS
Abstract
Saat ini ASEAN memiliki kebijakan single aviation market yang mengarahkan negara di asia tenggara mengembangkan infrastruktur bandara untuk pemenuhan permintaan transportasi udara. Single aviation market dapat meningkatkan aktivitas bisnis bandara dan daya saing kota dengan akses terintegrasi bandara di Indonesia. Hal tersebut dapat menciptakan Bandara Internasional Soekarno Hatta menjadi airport city dan kota disekitarnya (Kota Tangerang) menjadi aerotropolis. Namun, saat ini kesiapan Pemerintah Kota Tangerang dan dinas terkait untuk mengembangkan Kota Tangerang sebagai aerotropolis belum teridentifikasi. Lalu bagaimana potensi pengembangan Kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Kota Tangerang menjadi aerotropolis?. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan Kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Kota Tangerang menjadi aerotropolis dengan menganalisis kondisi eksisting, kebijakan dan penataan ruang, dan kesiapan Pemerintah Kota Tangerang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitaf. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif, spasial dan AHP. Hasil analisis menunjukan Kota Tangerang berpotensi untuk dikembangkan menjadi aerotropolis.
Nowadays ASEAN has single aviation market policy which lead South East Asia Countries should develop their airport to satisfy the air transportation needs. Single aviation market will increase business activity and integrated access airport’s city competitiveness in Indonesia. It makes the Soekarno Hatta International Airport become airport city and the city near the airport (Tangerang City) become the aerotropolis. Nevertheless, the readiness of governments to develop Tangerang City become aerotropolis has not identificated. According that problem turn up a question “How the potential development of Soekarno Hatta International Airport area and Tangerang City to be develop into aerotropolis”. Goals of this research is assess the potential development of Soekarno Hatta International Airport area and Tangerang City to be develop into aerotropolis with analyze the existing condition, spatial planning and policy, and the governments readiness of Tangerang City. The research approach is quantitative. The analysis methods used is descriptive, spatial, and AHP. the analysis has been done, it can be said tangerang city has the potential to be developed into aerotropolis.
Keywords
References
Abeyratne, R. I. (2014). ASEAN Single Aviation Market and Indonesia-Will It Survive Against the Giants? Indonesia Law Review, 4(2), 163-175.
ACI Europe, & York Aviation. (2004). The Social and Economic Impact of Airports in Europe. Retrieved from
Adisasmita, S. A. (2011). Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Adisasmita, S. A. (2012). Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ayunintyas, Y. (2013). Prinsip Perencanaan Aerotropolis. Universitas Diponegoro, Yogyakarta.
Banai, R. (2017). The Aerotropolis Urban Sustainability Perspectives from the Regional City. Journal of Transport and Land Use, 10(1), 357-373.
Buchori, I., Manullang, O. R., & Basuki, Y. (2007). Metode Analisis Perencanaan. Semarang: Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Hanifa, R., & Roychansyah, M. S. (2015). Perencanaan Kota Tangerang Sebagai Aerotropolis. Universitas Gadjah Mada.
Kasarda, J. D. (2008). The Evolution of Airport Cities and the Aerotropolis. Airport cities: The evolution.
Kasarda, J. D. (2013). Airport Cities: The Evolution. Airport World, 18(2).
Kasarda, J. D. (2016). About the Aerotropolis. Diakses dari www.aerotropolis.com.
Kasarda, J. D., & Appold, S. J. (2014). Planning a Competitive Aerotropolis The Economics of International Airline Transport (pp. 281-308): Emerald Group Publishing Limited.
Kasarda, J. D., & Lindsay, G. (2011). Aerotropolis: the Way We'll Live Next: Farrar, Straus and Giroux.
Rawson, R., & Hooper, P. D. (2012). The Importance of Stakeholder Participation to Sustainable Airport Master Planning in the UK. Environmental Development, 2, 36-47. doi:10.1016/j.envdev.2012.03.013
Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta.
Susantono, B. (2014). Revolusi Transportasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yeo, G.-T., Wang, Y., & Chou, C.-C. (2013). Evaluating the Competitiveness of the Aerotropolises in East Asia. Journal of Air Transport Management, 32, 24-31. doi:10.1016/j.jairtraman.2013.06.004Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pengembangan Kota
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0