skip to main content

Iron level reduction effectivity at Water treatment instalation in Purworejo

Health Enviroment, Faculty of Public Health, Diponegoro University, Indonesia

Published: 6 Oct 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region

Citation Format:
Abstract

The iron (Fe) content in drinking water is higher than the standard which can cause technical, physical and health problems. Initial inspection at the outlet of the Drinking Water Treatment Plant in Purworejo showed iron levels of 0.575 mg / lt, so it is necessary to investigate its effectiveness.This study aims to determine the effectiveness of iron reduction level (Fe) in the Drinking Water Treatment Plant (IPAM) in Purworejo. This study uses a descriptive observational method, where data is collected, compiled, interpreted and analyzed so that it provides a complete description of the existing problems and then compares them based on theory, literature review, literature, scientific articles and with applicable regulations..The results of measurements of iron (Fe) levels on an average of 0.976 mg / lt inlet, 0.470 mg / lt outlet and 51.76% effectiveness. Standard iron (Fe) content in Permenkes Number 492 / Menkes / Per / IV / 2010 is a maximum of 0.3 mg / lt. The standard of effectiveness according to the Ministry of Home Affairs Research and Development with a result of 40% - 59.99% is in the ineffective category. The effectiveness of Iron (Fe) reduction in the Drinking Water Treatment Plant in Purworejo is in the ineffective category.

.
Fulltext View|Download
Keywords: Effectiveness, Iron content, Water Treatment Plan

Article Metrics:

  1. Presiden Republik Indonesia. Perpres RI Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 7, 45–56. 2017
  2. Rasman. Proses Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Metode Cescade Aerator dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali. Journal Hygiene Vol. 2, NO. 3, - Desember 2016
  3. Abdur Rifai AH. Efektifitas Methode Cascade Aerasi dan Kombinasi Filtrasi Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol.18 No. I. 2018
  4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 2010
  5. Antika R. Efektivitas Karbon Aktif Tongkol Jagung Dalam Menurunkan Kadare Besi (Di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 2, 82-93. -Mei 2019
  6. Badan Standardisasi Nasional. Standart Nasional Indonesia Nomor 7828:2012. Pengambilan Contoh Air Minum. 2012
  7. Luh Ayu Kartika Yuniastari, Wiyati RK. Pengukuran Tingkat Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Eresearch STIKOM Bali. Konf Nas Sist Inform. 9–10. 2015
  8. Tri Joko. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum 2009. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009
  9. Nugroho MB. Pengaruh Jenis Bioakfator terhadap Laju Dekomposisi. Jurnal Biologi Makasar.Vol.53(9):34–5. 2018
  10. Endang Supriyantini. Kandungan logam berat besi (Fe) pada air, sedimen dan kerang hijau di Perairan Tanjung Emas Semarang. Jurnal Kelautan Tropis. Vol 38(4):307–12. 2015
  11. CV Ardhipta Sona Persada Semarang. Laporan Geolistrik Desa Aglik. 2016
  12. Nasrudin Purwonugroho. Keefektifan Kombinasi Media Filter Zeolit dan Karbon Aktif dalam menurunkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur. Journak Kesehatan Unmuh Surakarta Vol.X, 1–21. 22 Juli 2013
  13. Nainggolan, A. H., Mulia Tarigan, A. P. & Khair, H. Pengaruh Aerasi Bertingkat dengan Kombinasi Saringan Pasir, Karbon Aktif, dan Zeolit dalam Menyisihkan Parameter Fe dan Mn dari Air Tanah di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah. Jurnal Teknik Lingkungan Unand Vol 14 :1-2. - Januari 2017
  14. Tri Joko. Unit Produksi Dalam Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu Yogyakarta, 2010
  15. Mashadi, A., Surendro, B., Rakhmawati, A. & Amin, M. Peningkatan kualitas pH , Fe dan Kekeruhan dari Air Sumur Gali dengan methode Filtrasi. Journal. Ris. Rekayasa Sipil Universitas Sebelas Maret. Vol. 1, 105. 18 Maret 2018
  16. Barid, B., Mahyudin & Nursetiawan. Analisis Kualitas Air Dengan Filtrasi Menggunakan Pasir Silika Sebagai Media Filter (Dengan parameter kadar Fe, pH dam Kadar Lumpur). JurnalTeknikSipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Vol.1.1–9. 2016
  17. Sadiqul Iman, Mevi Ayuningtyas. Pengaruh pH pada Air. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Vol.14 :10-16, Desember 2018
  18. Aziz T, rizaldy, Pratiwi DY, Rethiana L. Pengaruh Penambahan Tawas dan Kaporit Terhadap Parameter Fisik dan Kimia Air Sungai Lambidaro. Jurnal Teknik Kimia No 3, Vol 19, 55-56, Agustus 2013
  19. Yansen Milala. BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau di Jateng Selatan April-September. Pos Jateng https://www.posjateng.id/warta/bmkg-prediksi-puncak-musim-kemarau-di-jateng-selatan-april-september. diakses 18 Juni 2020
  20. Prasasti DJ, Yulianto A, Hakim L. Peningkatan Kinerja Unit Filtrasi Di Instalasi Pengolahan Air Minum Unit Sewon-Bantul Dengan Penggantian Sistem Backwash Ditinjau Dari Parameter Besi (Fe) Dan Mangan (Mn). Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan. Vol.3(2):125–35.2011
  21. Nila Sari Mahardani. Pengolahan Air Baku menjadi Air minum dengan Teknologi Membran Mikrofiltrasi dan Ultrafiltrasi. Journal PKMP Vol10-1.20, 99–102. 2012
  22. Aba, L. Pengolahan Air Sumur Gali dengan Methode Aerasi Filtrasi Menggunakan aerator gelembung dan Saringan Pasir Cepat untuk Menurunkan Kadar Besi dan Mangan. Jurnal Aplikasi Fiska Vol. 13, 38–47.2017
  23. Izzati Istihara. Penurunan Kandungan Besi (Fe) Dengan Menggunakan Unit Aerasi Pada Air. Journal of Chemical Information and Modeling.Vol X.53, 2019
  24. Fitriyah. Teknologi Pengolahan Air Bersih Menggunakan media PAC. Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 1.62-73. Agustus 2018
  25. Nindya Yusniartanti. Removal besi, mangan dan zat organik dalam air tanah dengan. Journal Teknik Lingkungan ITS. Vol.3. 314.1-9. - Maret 2017
  26. Fajar Eko. Operasional dan Pemeliharaan SPAMS. Vol. 53.1–14. 2019
  27. Ningrum SO. Analisis Kualitas Badan Air dan Kualitas Air Sumur di Sekitar Pabrik Gula Rejoagung Baru Kota Madiun. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 10, No 1. 3 Januari 2018

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.