BibTex Citation Data :
@article{JPHCS26094, author = {Ayu Rahadiyanti and Rachma Purwanti and Nuryanto Nuryanto and Adriyan Pramono}, title = {Strategi Pencegahan Stunting Melalui Aksi Remaja Peduli Gizi di Lingkungan Sekolah}, journal = {Journal of Public Health and Community Service}, volume = {4}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {gizi; stunting; remaja}, abstract = { Stunting berdampak pada terhambatnya perkembangan anak, penurunan intelektual, kerentanan terhadap penyakit tidak menular, penurunan produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan dan peningkatan risiko melahirkan bayi dengan berat berat lahir rendah. Intervensi untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting dapat dilakukan pada siklus daur hidup di tahap remaja. Remaja yang telah dipersiapkan sejak dini untuk mengetahui permasalahan stunting diharapkan memiliki pengetahuan cukup dalam pemenuhan gizi untuk mencegah stunting. Remaja yang merupakan agen perubahan khususnya remaja putri sebagai calon ibu yang akan melahirkan generasi selanjutnya perlu dibekali dengan pengetahuan terkait stunting sehingga masalah stunting dapat dicegah sejak dini. Pemberian edukasi kepada remaja akan memberikan bekal terkait persiapan kehamilan agar tidak melahirkan generasi stunting. Metode yang dilakukan antara lain focus group discussion (FGD), pembentukan dan pelatihan Kader Kesehatan Remaja (KKR), edukasi gizi, dan games gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi gizi dan pembentukan kader kesehatan remaja telah berjalan lancar. Jumlah siswa yang mengalami masalah gizi lebih ( overweight dan obesitas) lebih banyak dibanding siswa dengan status gizi kurus. Terdapat peningkatan skor pengetahuan pada siswa setelah diberikan edukasi gizi. dengan kategori baik dari 20% menjadi 50%. Kata Kunci : gizi, stunting, remaja }, issn = {2829-4289}, pages = {89--93} doi = {10.14710/jphcs.2025.26094}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/26094} }
Refworks Citation Data :
Stunting berdampak pada terhambatnya perkembangan anak, penurunan intelektual, kerentanan terhadap penyakit tidak menular, penurunan produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan dan peningkatan risiko melahirkan bayi dengan berat berat lahir rendah. Intervensi untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting dapat dilakukan pada siklus daur hidup di tahap remaja. Remaja yang telah dipersiapkan sejak dini untuk mengetahui permasalahan stunting diharapkan memiliki pengetahuan cukup dalam pemenuhan gizi untuk mencegah stunting. Remaja yang merupakan agen perubahan khususnya remaja putri sebagai calon ibu yang akan melahirkan generasi selanjutnya perlu dibekali dengan pengetahuan terkait stunting sehingga masalah stunting dapat dicegah sejak dini. Pemberian edukasi kepada remaja akan memberikan bekal terkait persiapan kehamilan agar tidak melahirkan generasi stunting. Metode yang dilakukan antara lain focus group discussion (FGD), pembentukan dan pelatihan Kader Kesehatan Remaja (KKR), edukasi gizi, dan games gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi gizi dan pembentukan kader kesehatan remaja telah berjalan lancar. Jumlah siswa yang mengalami masalah gizi lebih (overweight dan obesitas) lebih banyak dibanding siswa dengan status gizi kurus. Terdapat peningkatan skor pengetahuan pada siswa setelah diberikan edukasi gizi. dengan kategori baik dari 20% menjadi 50%.
Kata Kunci : gizi, stunting, remaja
Article Metrics:
Last update:
Journal of Public Health and Comunity Service by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro is licensed under CC BY-SA 4.0