skip to main content

Penguatan Peran Kader Kesehatan dalam Kewaspadaan Terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Semarang

*Eka Yunila Fatmasari orcid  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Putri Asmita Wigati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ayun Sriatmi  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Chriswardani Suryawati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Antono Suryoputro  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Kasus DBD di Kota Semarang mengalami peningkatan signifikan sejak 2020 hingga tahun 2022. Kecamatan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Semarang, antara lain Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Semarang Barat, dan Kecamatan Tembalang. Upaya pencegahan seperti program pemberantasan sarang nyamuk dilakukan untuk menekan angka kasus DBD. Upaya tersebut dapat tercapai dengan komitmen dari pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat termasuk kader. Peran kader menjadi perhatian karena sebagai stakeholder kunci yang sangat dekat dengan masyarakat. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kader dalam kewaspadaan terhadap DBD. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi dan edukasi kepada kader dari Kelurahan Bulusan, Kelurahan Tembalang, Kelurahan Kramas, Kelurahan Meteseh, dan Kelurahan Rowosari. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader atas kewaspadaan terhadap penyakit DBD. Diharapkan Puskesmas Rowosari dapat menindaklanjuti dengan memantau dan melakukan pendampingan kepada para kader kesehatan dalam upaya mendorong masyarakat untuk bekerja sama saling waspada terhadap DBD di Kecamatan Tembalang.

Kata Kunci: kader kesehatan, DBD, edukasi, kewaspadaan

 

ABSTRACT

DHF cases in Semarang City have increased significantly from 2020 to 2022. Sub-districts with the highest dengue cases in Semarang City include Banyumanik, West Semarang, and Tembalang. Prevention efforts such as mosquito nest eradication programs are carried out to reduce the number of DHF cases. These efforts can be achieved with the commitment of policy makers and all levels of society, including cadres. The role of cadres is important as key stakeholders who are very close to the community. The aim of implementing this service is to  increase the understanding of cadres in awareness of DHF. The method of implementation was carried out by socialization and education to cadres from Bulusan Village, Tembalang Village, Kramas Village, Meteseh Village, and Rowosari Village. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge of DHF awareness. It is expected that Puskesmas Rowosari can follow up by monitoring and providing assistance to health cadres in an effort to encourage the community to work together to be vigilant against dengue in Tembalang Sub-district.

Keywords: health cadres, DHF, education, awareness

Fulltext View|Download
Keywords: kader kesehatan; DBD; edukasi; kewaspadaan

Article Metrics:

  1. Pakarti, Prasasti Bunga. Pemetaan Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang Dengan Metode Average Nearest Neighbor (Ann). 2019:2-3
  2. Pemerintah Kota Semarang.Kasus Demam Berdarah di Kota Semarang Naik 3 Kali Lipat. (online), https://semarangkota.go.id/p/4295/kasus_demam_berdarah_di_kota_semarang_naik_3_kali_lipat (2023)
  3. Soedarto, Demam Berdarah Dengue. "Jakarta." Indonesia: Sagung Seto (2012)
  4. Yusuf, Muchamad. Kasus DBD di Semarang Tembus 857, Dinas Kesehatan Sebut Populasi Nyamuk Aedes Aegypti Tak Terkendali. (online) https://regional.kompas.com/read/2023/01/12/174355078/kasus-dbd-disemarang-tembus-857-dinas-kesehatan-sebut-populasi-nyamuk (2023)
  5. Adnan, Adhytia Bagus, and Sri Siswani. "Peran Kader Jumantik Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Kelurahan Tebet Timur Tahun 2019." Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) 3.2 (2019): 204-218. ( https://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas/article/view/609)
  6. Utomo, Budi, and Abdul Aziz Alimul Hidayat. "Pemberian Terapi Cairan Untuk Mencegah Syock Pada Anak Dengan Dengue Hemorrhagic Fever." The Sun 1 (2014): 3
  7. Qudstia. Kasus DBD di Kota Semarang Terus Meningkat. (online), https://joglojateng.com/2023/01/11/kasus-dbd-di-kota-semarang-terusmeningkat/ (2023)
  8. Sugiyanto Z, Nurjanah, Kurniadi A. SMS Gateway untuk edukasi dan monitoring demam berdarah dengue di Kota Semarang. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, Semarang 15 November 2014. 2014:74–80
  9. Agustini, Rina Tri. "Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah Warga di Wilayah Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya." Jurnal Promkes 3.2 (2020): 195-205. ( https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/4467/3028)
  10. Salsabila, Nurina, and Bambang Budi Raharjo. "Kinerja Petugas Surveilans Kesehatan dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue." HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) 2.2 (2018): 260-271.( https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/18854)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.