skip to main content

Inisiasi Sekolah Dasar sebagai Best Practice Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak

*Ratih Indraswari orcid  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Aditya Kusumawati  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Zahroh Shaluhiyah  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Novia Handayani  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Mitra kerja dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SDN Muktiharjo Kidul 03 Semarang. Salah satu masalah kesehatan pada mitra adalah kompetensi yang dimiliki guru dan fasilitas sekolah dalam mengajarkan keterampilan hidup bersih dan sehat, khususnya untuk meningkatkan pemahaman siswa akan kesehatan reproduksi remaja. Anak kelas 4-6 umumnya berusia 9-12 tahun di mana masa ini merupakan masa terakhir mereka menjadi anak dan akan segera beranjak ke masa pubertas atau remaja. Jika sekolah tidak membekali mereka dengan keterampilan hidup yang sehat, dikhawatirkan mereka akan semakin terjerumus ke dalam perilaku tidak sehat saat remaja. Sekolah perlu dibantu dalam membekali guru dan pihak sekolah pada umumnya sebagai fasilitator pendidik kesehatan agar mampu menciptakan lingkungan yang mendukung. Kegiatan ini berupa peningkatan kapasitas sekolah dalam menjadi sekolah yang ramah pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak, yang diharapkan mampu menjadi inisiasi kegiatan serupa pada sekolah dasar lainnya.

 

Fulltext View|Download
Keywords: inisiasi; Sekolah Dasar; kesehatan reproduksi; siswa

Article Metrics:

  1. Heredia, R., Arocena, F. & JV, G. Decision-making Patterns, Conflict Sytles and Self-esteem. Psicothema 16, 110–116 (2004)
  2. Yankah, E. & Aggleton, P. Effects and Effectiveness of Life Skills Education for HIV prevention in Young People. AIDS Educ. Prev. 20, 465–485 (2008)
  3. WHO. Skills for Health. (WHO, 2004)
  4. WHO. Life Skills Education for Children and Adolescents in Schools. (WHO, 1997)
  5. Weber, A. L. Introduction to Psychology. (Harper Perennial, 1991)
  6. Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. (PT. Rineka Cipta, 2014)
  7. Brinol, P., Petty, R. E. & Guyer, J. A historical view on attitudes and persuasion. (Oxford University Press, 2019). doi: http://dx.doi.org/10.1093/acrefore/9780190236557.013.510
  8. Azinar, M. Perilaku Seksual Pranikah Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Dinginkan. J. Kesehat. Masy. 8, 153–160 (2013)
  9. Shaluhiyah, Z., Suryoputro, A., Widyastari, D. A. & Widiyati, S. Health Status and Psychological Well-being of Children Infected and Affected With HIV In Central Java Indonesia. J. Heal. Res. 30, (2016)
  10. Indraswari, R. & Shaluhiyah, Z. Analisis Karakteristik Remaja terhadap Perilaku-perilaku Berisiko Kesehatan. Higeia 6, 144–151 (2022)
  11. Shaluhiyah, Z., Musthofa, S. B., Indraswari, R. & Kusumawati, A. Health risk behaviors: Smoking, alcohol, drugs, and datingamong youths in Rural Central Java. Kesmas 15, (2020)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.