BibTex Citation Data :
@article{JPHCS15662, author = {Ratih Indraswari and Aditya Kusumawati and Zahroh Shaluhiyah and Novia Handayani}, title = {Inisiasi Sekolah Dasar sebagai Best Practice Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak}, journal = {Journal of Public Health and Community Service}, volume = {1}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {inisiasi; Sekolah Dasar; kesehatan reproduksi; siswa}, abstract = { Mitra kerja dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SDN Muktiharjo Kidul 03 Semarang. Salah satu masalah kesehatan pada mitra adalah kompetensi yang dimiliki guru dan fasilitas sekolah dalam mengajarkan keterampilan hidup bersih dan sehat, khususnya untuk meningkatkan pemahaman siswa akan kesehatan reproduksi remaja. Anak kelas 4-6 umumnya berusia 9-12 tahun di mana masa ini merupakan masa terakhir mereka menjadi anak dan akan segera beranjak ke masa pubertas atau remaja. Jika sekolah tidak membekali mereka dengan keterampilan hidup yang sehat, dikhawatirkan mereka akan semakin terjerumus ke dalam perilaku tidak sehat saat remaja. Sekolah perlu dibantu dalam membekali guru dan pihak sekolah pada umumnya sebagai fasilitator pendidik kesehatan agar mampu menciptakan lingkungan yang mendukung. Kegiatan ini berupa peningkatan kapasitas sekolah dalam menjadi sekolah yang ramah pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak, yang diharapkan mampu menjadi inisiasi kegiatan serupa pada sekolah dasar lainnya. }, issn = {2829-4289}, pages = {75--79} doi = {10.14710/jphcs.2022.15662}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/15662} }
Refworks Citation Data :
Mitra kerja dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SDN Muktiharjo Kidul 03 Semarang. Salah satu masalah kesehatan pada mitra adalah kompetensi yang dimiliki guru dan fasilitas sekolah dalam mengajarkan keterampilan hidup bersih dan sehat, khususnya untuk meningkatkan pemahaman siswa akan kesehatan reproduksi remaja. Anak kelas 4-6 umumnya berusia 9-12 tahun di mana masa ini merupakan masa terakhir mereka menjadi anak dan akan segera beranjak ke masa pubertas atau remaja. Jika sekolah tidak membekali mereka dengan keterampilan hidup yang sehat, dikhawatirkan mereka akan semakin terjerumus ke dalam perilaku tidak sehat saat remaja. Sekolah perlu dibantu dalam membekali guru dan pihak sekolah pada umumnya sebagai fasilitator pendidik kesehatan agar mampu menciptakan lingkungan yang mendukung. Kegiatan ini berupa peningkatan kapasitas sekolah dalam menjadi sekolah yang ramah pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak, yang diharapkan mampu menjadi inisiasi kegiatan serupa pada sekolah dasar lainnya.
Article Metrics:
Last update: