skip to main content

Peningkatan Keterampilan Pengambilan Keputusan yang Sehat pada Siswa di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Semarang

Priyadi Nugraha Prabamurti  -  Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bagoes Widjanarko  -  Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia
Syamsulhuda Budi Musthofa  -  Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia
Besar Tirto Husodo  -  Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Ratih Indraswari orcid  -  Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Salah satu penyebab masalah kesehatan adalah keterampilan kognitif dalam hal membuat keputusan yang sehat. Anak praremaja sangat perlu dibekali oleh keterampilan hidup yang sehat agar kelak ketika remaja dapat menjadi bekal mereka dalam melalui setiap permasalahan yang akan muncul. Permasalahan yang sering dihadapi remaja terkait kesehatan diantaranya perilaku berisiko kesehatan seperti merokok, seks bebas, akses pornografi, mengonsumsi narkoba dan miras, serta banyak lainnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendidikan health decision making skill pada anak usia 9-11 tahun untuk membantu sekolah dalam penyampaian soft skill secara lebih efektif dan interaktif melalui metode permainan sebagai bekal keterampilan hidup dalam menghadapi fase kehidupan berikutnya untuk para siswa. Pengabdian ini menggunakan metode participatory community service dan diikuti oleh 83 siswa kelas 5 karena pada usia ini anak-anak mulai mengalami pubertas. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa anak-anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran karena dilakukan dengan cara bermain. Keterampilan pengambilan keputusan anak-anak meningkat dibandingkan sebelum diberi pembelajaran sebanyak 8%. Diharapkan anak-anak dapat menyebarluaskan pengetahuan tentang pengambilan keputusan di lingkungan sekitarnya.

Fulltext View|Download
Keywords: kognitif; pengambilan keputusan; keterampilan hidup; anak

Article Metrics:

  1. BKKBN. Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) 2018. Jakarta: BKKBN; 2018
  2. Mariani NN, Arsy DF. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di SMP Negeri 15 Kota Cirebon Tahun 2017. J Care. 2017;5(3):443–56
  3. Amalia EH, Azinar M. Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja. J Higeia. 2017;1(1):1–7
  4. Dasuki D, Waluyo SD, Kesehatan M, Fakultas AR, Universitas K, Mada G, et al. Pengaruh Faktor Personal terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja. Artik Penelit. 2014;(1)
  5. Winarni. Efikasi Diri dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja SMA. J Gaster. 2017;15(2):232–40
  6. Indarwati R, Wahyuni HM, Purwaningsih. Dampak Efikasi Diri dalam Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Remaja. Indones J Community Heal Nurs. 2019;8(1):17–22
  7. Rusady IK, Shaluhiyah Z, Husodo BT. Analisis Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP di Wilayah Kecamatan Pedurungan Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(5):1010–20
  8. Victor EA, Haruna K. Relationship Between Health Locus of Control and Sexual Risk Behaviour. Retrovirology. 2012;9(Suppl 1):P62
  9. Wulandari S. Perilaku Seksual Pranikah Berisiko terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja SMKN Tandun Kabupaten Rokan Hulu. J Matern Neonatal. 2016;2(2):74–84
  10. Suwarni L, Selviana S. Inisiasi Seks Pranikah Remaja Dan Faktor Yang Mempengaruhi. J Kesehat Masy. 2015;10(2):169
  11. Gayatri S, Shaluhiyah Z, Indraswari R. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Frekuensi Akses Pornografi dan Dampaknya terhadap Perilaku Seksual pada Remaja di Kota Bogor. J Kesehat Masy. 2020;8(3):410–9
  12. Taylor-Seehafer M, Rew L. Risky Sexual Behavior among Adolescent Women. J Soc Pediatr Nurses. 2000;5(1):15–25
  13. Wanufika I, Ismail D. Komunikasi Orang Tua tentang Seksualitas terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja. Ber Kedokt Masy. 2017;33(10):495–500
  14. Suwarni L. Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA Di Kota Pontianak. J Promosi Kesehat Indones. 2009;4(2):127–33
  15. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja (Indikator Utama) [Internet]. Jakarta: BKKBN; 2018. 23 p. Available from: https://cis.bkkbn.go.id/latbang/?wpdmpro=indikator-utama-key-indicator-report-kespro-remaja-sdki-2017_idhs-2017_english-version
  16. Shuey DA, Babishangire BB, Omiat S, Bagarukayo H. Increased Sexual Abstinence among In-school Adolescents as A Result of School Health Education in Soroti District , Uganda. Health Educ Res. 1999;14(3):411–9
  17. Heredia R, Arocena F, JV G. Decision-making Patterns, Conflict Sytles and Self-esteem. Psicothema. 2004;16:110–6
  18. Murphy-Graham E, Cohen AK. Executive Summary: Life skills education for adolescents in developing countries: What are they and why do they matter? [Internet]. 2019. Available from: https://www.salzburgglobal.org/fileadmin/user_upload/Documents/2010-2019/2018/Session_603/3___LifeSkillsWhydotheyMatter_IEFGmeeting.pdf
  19. WHO. Skills for Health. 9th ed. Geneva: WHO; 2004
  20. WHO. Life Skills Education for Children and Adolescents in Schools. Geneva: WHO; 1997
  21. Santrock JW. Adolescence Perkembangan Remaja. Kristiaji WC, Sumiharti Y, editors. Jakarta: Erlangga; 2003
  22. Yankah E, Aggleton P. Effects and Effectiveness of Life Skills Education for HIV prevention in Young People. AIDS Educ Prev. 2008;20(6):465–85
  23. UNESCO, Ministry of Education Azerbaijan. Teacher’s Guide for Sexual and Reproductive Health Life Skills for Adolescents. Baku: Ministry of Education Azerbaijan; 2017

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.